7 Pelajaran Terbesar Dari Kartu Pertandingan Bersejarah ONE X

Demetrious Johnson and Rodtang show respect

Serangkaian bintang ONE Championship bersinar dengan terang di ONE X, saat mereka mengambil bagian dari salah satu ajang bela diri terepik dalam sejarah.

Dengan lima perebutan gelar Juara Dunia, pertarungan antar para legenda, babak final turnamen, serta bahkan sebuah pertarungan dengan peraturan gabungan, terdapat berbagai momen yang patut dikenang selama 20 laga yang berlangsung dari Singapore Indoor Stadium, Sabtu lalu.

Memang tak mudah untuk memilih yang terbaik, namun saat segala keseruan itu usai, kami memilih tujuh pelajaran terbesar dari ajang ekstravaganza bersejarah untuk 10 tahun berdirinya organisasi ini.

#1 ‘Unstoppable’, Sang Ibu-Dan-Juara

Penampilan kembali “Unstoppable” Angela Lee menyajikan perjuangan yang penuh kegigihan, determinasi dan kemampuan.

Penantang berbahaya Stamp Fairtex nampak hampir mencetak penyelesaian ronde pertama setelah serangan brilian ke ulu hati sang ratu atomweight itu. Namun, Lee menguatkan diri dan segera kembali beraksi dengan kemampuan grappling elitenya.

Lalu, pada ronde kedua, “Unstoppable” menampilkan dominasi di ground dan mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight via rear-naked choke spektakuler atas megabintang Thailand itu.

Membuktikan julukannya, wanita keturunan Singapura-Amerika itu menolak untuk menyerah di hadapan tantangan besar. Ia berlanjut mengatasi semua rintangan di atomweight, dimana hal itu termasuk sebuah kemenangan besar setelah dua setengah tahun beristirahat.

Dengan kemenangan terbarunya ini, bintang United MMA dan Evolve MMA itu menjadi “Mom Champ” pertama dalam sejarah ONE. Ini menjadi aksi yang penting, karena Lee menemukan tujuan baru setelah kelahiran putrinya, Ava Marie.

Laga utama ONE X: Grand Finale itu bahkan memberi sorotan tentang apa yang menjadikan wanita berusia 25 tahun ini sangat berbakat dan sangat spesial. Ava Marie ada di tangan yang tepat.

#2 Rodtang, Johnson Tampilkan Aksi Muay Thai-MMA Terbaik

Laga-super peraturan khusus antara sepasang atlet teratas dalam divisi flyweight ini menjadi panggung luar biasa bagi Demetrious “Mighty Mouse” Johnson dan Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon.

Sementara Johnson bertahan pada ronde pertama di bawah peraturan Muay Thai, “The Iron Man” memukau penonton dengan agresi dan kekuatannya yang bergema di Singapore Indoor Stadium.

Lalu, pada ronde kedua, ‘GOAT’ MMA itu menampilkan kemampuan tak tertandingi untuk memadukan tiap jarak serang seni bela diri, saat ia menghindari serangan Rodtang, mendaratkan takedown dan dengan mulus mengincar posisi untuk mengamankan rear-naked choke terakhir itu.

Bahkan, penyelesaian itu menjadi perwakilan sempurna bagi kedua pria, dimana Johnson menggunakan teknik sempurna dan Rodtang yang maju dari pertahanannya – dan tidak tap-out.

Walau “Mighty Mouse” mengangkat tangannya, tak ada yang kalah dalam laga ini. Baik superstar Muay Thai dan legenda MMA itu mendemonstrasikan kemampuan kelas dunia mereka dalam sebuah tantangan langka melawan atlet terbaik dari disiplin yang berbeda.

#3 Moraes Terus Bangun Warisan Luar Biasa

Adriano Moraes vs. Yuya Wakamatsu Fight Result at ONE X

Selama bertahun-tahun, Adriano “Mikinho” Moraes menjadi salah satu bintang MMA yang tak terlalu mendapatkan sorotan, namun kini ia meraih penghormatan yang sangat layak.

Pada tahun 2021, atlet Brasil itu mengejutkan dunia dengan KO ronde pertama atas “Mighty Mouse.” Itu membawanya memasuki sebuah pertahanan gelar Juara Dunia ONE Flyweight lainnya melawan Yuya “Little Piranha” Wakamatsu di ONE X.

Lima kemenangan beruntun dan striking berbahaya dari atlet fenomenal Jepang itu menjadikannya penantang yang ditakuti, namun bintang American Top Team ini siap menjalani tugasnya, dimana ia menghentikan Wakamatsu dengan guillotine choke licin untuk kemenangan submission ke-10.

Moraes memastikan statusnya sebagai salah satu atlet flyweight terbaik dunia, dan ia menunjukkan pada semua orang bahwa ia memiliki arsenal menyeluruh dalam berbagai laga berturut-turut. Masih berada di puncak kariernya, “Mikinho” membangun warisan yang jelas akan diingat untuk selamanya.

#4 Superbon, Allazov Akan Beri Laga Epik

Sepasang laga krusial di ONE X menampilkan divisi featherweight kickboxing yang panas dan menempatkan dua pria yang akan beradu dalam tahun 2022 ini nantinya.

Pertama, Chingiz “Chinga” Allazov memancing para penonton berdiri di atas kaki mereka selama tiga ronde menegangkan melawan Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong dalam babak Final Kejuaraan ONE Featherweight World Grand Prix.

Kecepatan dan kombinasi keras dari pria Azerbaijan-Belarusia itu memberinya sabuk perak prestisius dalam turnamen itu, setelah sepasang penyelesaian impresif dalam dua ronde pertama.

Di malam yang sama, Superbon Singha Mawynn berlanjut meraih rangkaian kemenangan terhebat sepanjang masa dalam sejarah kickboxing untuk membungkam rival lamanya Marat Grigorian dalam lima ronde keras yang membuat para penggemar tak dapat berkata-kata.

Superbon Singha Mawynn successfully defends the Featherweight Kickboxing World Championship against Marat Grigorian at ONE X

Kedua kemenangan itu memang sangat luar biasa, dan ini akan menjadikan laga Kejuaraan Dunia berikutnya antara Superbon dan Allazov menjadi sangat layak disaksikan.

#5 Para Atlet ONE Super Series Bantamweight Tampil Memukau

ONE X: Part II diakhiri oleh sepasang laga Kejuaraan Dunia ONE Super Series Bantamweight antara para legenda dan superstar dari dunia striking.

Dalam laga pendukung utama, Hiroki Akimoto melanjutkan misinya dengan melengserkan Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing “One-Punch Man” Capitan Petchyindee melalui sebuah kemenangan mutlak sensasional.

Tekanan tanpa henti dan kombinasi kuat atlet fenomenal asal Jepang ini membuat atlet kuat Thailand itu tak dapat menjawab.

Lalu, tiba saatnya untuk Nong-O Gaiyanghadao. Sang legenda hidup ini mencetak sebuah KO yang menjadi sorotan luar biasa lainnya setelah uppercut tajam yang menghentikan atlet Brasil Felipe “Demolition Man” Lobo dan menjaga rekor tak terkalahkan ikon Thailand itu di ONE.

Dengan aksi tanpa henti dalam kedua laga, seluruh kontes ini menunjukkan mengapa liga khusus striking ONE itu menjadi bagian yang sangat spesial dalam organisasi ini.

#6 Akankah Ada Laga Ulang De Ridder, Galvao Di MMA?

Setelah laga pertahanan gelar Juara Dunia ONE Middleweight terbarunya, penguasa dua divisi MMA Reinier “The Dutch Knight” de Ridder menantang Andre” Deco” Galvao dalam sebuah laga submission grappling. Ikon Brasil ini menjawab tantangannya, dan mereka bertemu di ONE X.

Walau berakhir seri setelah 12 menit, aksi mereka tak pernah berhenti dari awal sampai akhir.

De Ridder sangat agresif di awal, namun Galvao mulai mengambil alih dengan transisi licin. Ia akhirnya kehabisan waktu, sementara pria Belanda ini membuktikan kemampuan ground-nya dengan salah satu grappler terhebat dalam sejarah.

Setelah itu, De Ridder menyarankan sebuah pertemuan dengan Galvao di bawah peraturan bela diri campuran. Dan sementara “Deco” tak langsung menerimanya, ia kembali menyampaikan bahwa ia juga masuk ke ONE untuk berkompetisi dalam disiplin tersebut.

Dari berbagai sisi, atlet Brasil ini menambahkan sedikit bumbu ke dalam divisi middleweight, sementara jelas bahwa “The Dutch Knight” memang terbuka untuk tantangan apa pun.

#7 Beberapa Penantang Pastikan Ambisi Demi Raih Sabuk Emas

Stephen Loman walks with his team behind him at ONE X: Part I

Walau ONE X menampilkan serangkaian laga Kejuaraan Dunia, terdapat pula berbagai penantang baru yang berusaha memasuki perebutan sabuk emas itu.

Pertama, penantang peringkat ketiga bantamweight Stephen “The Sniper” Loman meraih kemenangan besar bagi Team Lakay dengan mengalahkan veteran Shoko Sato. Kemenangan ini memperkuat klaimnya untuk perebutan gelar Juara Dunia melawan sang penguasa baru, John “Hands of Stone” Lineker.

Sementara itu, baik “Hamzzang” Ham Seo Hee dan Tang Kai nampak menjadi sosok berikutnya dalam divisi mereka masing-masing setelah penampilan luar biasa di ONE X: Part II.

Wanita Korea Selatan itu mengatasi atlet peringkat kedua atomweight Denice “Lycan Queen” Zamboanga dalam laga yang sangat ditunggu, sementara Tang menghentikan penantang teratas featherweight “The Fighting God” Kim Jae Woong via KO ronde pertama.

Seluruh hasil ini menjadi pendukung yang kuat bagi drama yang terjadi di berbagai laga utama Sabtu lalu.

Terdapat lima Juara Dunia, baik lama atau baru, yang mengangkat tangan mereka di ONE X, dan kita mungkin akan melihat para atlet yang sedang naik daun ini menantang sabuk emas pada tahun ini.

Selengkapnya di Fitur

Sinsamut Klinmee Dmitry Menshikov ONE Fight Night 22 43
Smilla Sundell Natalia Diachkova ONE Fight Night 22 78
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 16 scaled
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 61 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 32 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 29 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 55 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68