5 Pelajaran Terbesar Dari ONE Friday Fights 46: Tawanchai Vs. Superbon

Phetjeeja Anissa Meksen ONE Friday Fights 46 95 scaled

ONE Championship menutup tahun 2023 pada 22 Desember dengan laga yang sangat dinanti antara Tawanchai PK Saenchai dan Superbon Singha Mawynn dalam laga utama ONE Friday Fights 46.

Walau Kejuaraan Dunia ONE Featherweight Muay Thai epik itu nampak cukup untuk menutup tahun, terdapat 10 pertarungan lainnya yang menggemparkan para penonton di Lumpinee Boxing Stadium, termasuk Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin yang turut hadir.

Kesan luar biasa dari ajang blockbuster ini meninggalkan banyak hal untuk dicerna. Berikut adalah lima pelajaran terbesar dari perhelatan akbar bertajuk ONE Friday Fights 46 itu.

Tawanchai Dan Superbon Puncaki Tahun Bersejarah Bagi Muay Thai

Dengan ajang mingguan dari ONE Championship di Lumpinee Boxing Stadium, serta serangkaian atlet Muay Thai yang muncul menjadi superstar global, 2023 mungkin menjadi 12 bulan paling krusial dalam sejarah disiplin ini.

Pada Jumat lalu, Tawanchai dan Superbon menjadi tonggak pengingat akan tahun yang sangat luar biasa itu dengan teknik sempurna yang sangat menonjolkan disiplin seni bela diri itu.

Keduanya memang menjadi sosok yang sangat brilian. Mereka melontarkan serangan andalan mereka dengan akurasi dan kekuatan, pun menunjukkan teknik pertahanan luar biasa dan kemampuan untuk menyesuaikan diri secara langsung. Laga itu hampir sempurna dari awal sampai akhir.

Pertarungan yang sangat ketat ini dapat saja menjadi milik siapa pun di antara kedua bintang ini, tetapi adalah Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Tawanchai yang meraih kemenangan lewat dua kartu penilaian juri untuk menerima keputusan mayoritas itu.

Saat kita bergerak memasuki tahun yang baru, standar baru pun juga sudah tercatat untuk disiplin ini. Dan setelah 2023 yang menampilkan beberapa laga paling menarik dan sensasional – termasuk aksi dari Rodtang vs. Superlek – pertarungan penutup ini menjadi ilustrasi terbaik bagi “seni delapan tungkai.”

Prajanchai Tunaikan Perjalanan Menuju Penebusan

Saat Prajanchai PK Saenchai pertama kali bertemu Joseph Lasiri di ONE 157 pada Mei 2022, ia terpaksa berhenti di tempat duduknya sebelum ronde-ronde kejuaraan itu berlangsung. Lalu, 19 bulan kemudian, ia menebus dirinya dalam waktu kurang dari 90 detik.

Lasiri membawa kepercayaan diri luar biasa untuk laga ulang penyatuan gelar Juara Dunia itu. Ia selalu tersenyum, nampak berkilau dan berdansa seperti tak ada yang harus dikhawatirkan. Tetapi, superstar Thailand itu mengubah keadaan dengan sebuah serangan siku tajam.

Saat petarung Italia-Maroko itu rontok ke atas kanvas sembari memegangi wajahnya, Prajanchai tahu bahwa tugasnya telah selesai. Saat wasit menghentikan laga, emosi pria berusia 29 tahun itu mengambil alih dan ia pun merayakannya di antara sorakan gembira para penonton yang hadir.

Sejak saat ia kehilangan sabuk itu tahun lalu, Prajanchai mendedikasikan diri untuk meraih kesempatan kedua. Hal itu memang tak dapat berakhir lebih empatik lagi.

Pada akhirnya, Prajanchai berdansa setelah bel penutup laga dan meninggalkan Lumpinee sebagai Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai tak terbantahkan.

‘The Queen’ Raih Mahkotanya

ONE Friday Fights 46 menandai penobatan “The Queen” Phetjeeja Lukjaoporongtom.

Wanita fenomenal berusia 21 tahun itu bersinar seperti berlian pada 2023, saat ia menembus berbagai kompetitor kuat dalam Muay Thai sebelum masuk ke ranah yang cukup asing pada Jumat lalu.

Bukan sosok yang suka menghindari tantangan, striker Thailand ini pun menghadapi Anissa Meksen demi gelar Juara Dunia Interim ONE Women’s Atomweight Kickboxing.

Di sisi lawannya, Meksen telah lama dianggap sebagai ‘GOAT’ pound-for-pound dalam divisi kickboxing wanita. Namun, Phetjeeja tak pernah terlihat gugup dan langsung beraksi ke arah wanita Prancis-Aljazair itu sejak pertandingan dimulai.

Perwakilan Team Mehdi Zatout ini menempatkan kombinasi yang bersih, dan saat ia menyambungkan teknik tinjunya, kepala Meksen berulang kali terpental ke belakang. Keputusan itu sangatlah mutlak.

Aksi lima ronde ini menjadi momen terobosan bagi Phetjeeja, yang menunjukkan bahwa ia lebih dari sekadar membawa kekuatan kasar saja. Ia juga memiliki teknik untuk beradu dengan petarung terhebat sepanjang masa dan muncul sebagai pemenang.

Phetjeeja kini dapat mengincar ratu atomweight kickboxing Janet Todd demi laga penyatuan gelar Juara Dunia, sementara juga mengincar kesempatannya meraih kejayaan dalam dua disiplin di Muay Thai.

Carrillo Muncul Sebagai Ancaman Teratas Untuk Kejuaraan Dunia

Maju melawan seorang legenda hidup dapat saja menjadi sangat menakutkan bagi seorang petarung terbaik di antara yang terbaik sekali pun, tetapi Nico Carrillo yang masih berusia 25 tahun itu berjaya di bawah tekanan dan membuktikan diri saat melawan mantan Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Nong-O Hama.

Pria Thailand itu mengawali laga dengan tendangan rendah keras yang bergema di dinding-dinding Lumpinee Boxing Stadium. Pada akhir ronde pertama, Carrillo nampak sedikit pincang saat kembali ke pojokannya.

Mengetahui kakinya terdampak, bintang baru asal Skotlandia ini mengeluarkan seluruh kemampuannya pada stanza kedua.

Setelah mengguncang Nong-O dan melihat lawannya sedikit sempoyongan, Carrillo mengejutkan para penonton dan menempatkan pahlawan mereka di atas kanvas saat ia menyambungkan serangan siku ke depan yang sangat tajam.

Pencapaian yang menjadi tonggak besar dalam kariernya ini melejitkan Carrillo ke posisi teratas untuk mengincar sabuk emas itu, dan ia memastikan bahwa Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Jonathan Haggerty memperhatikan dirinya dalam wawancara seusai laga.

Jika ia memang dapat bertemu dengan superstar Inggris itu pada 2024 nanti, seluruh Inggris Raya akan dapat menyaksikan laga Muay Thai terbesar dalam sejarahnya.

Seksan Tutup 2023 Yang Sempurna

Itu memang tidak tiba dengan mudah, namun Seksan Or Kwanmuang mampu menyelesaikan tahun perdananya bersama ONE dengan catatan rekor sempurna 8-0.

Untuk memperpanjang rangkaian kemenangannya, “The Man Who Yields To No One” harus bertahan dari tantangan petarung kuat Australia River Daz selama tiga ronde penuh. Walau Daz memang beraksi keras sejak awal laga, Seksan membalas dengan kekuatan besar untuk meraih keputusan terbelah.

Sepanjang 12 bulan terakhir, pria Thailand berusia 34 tahun ini mengendalikan setiap kesempatan dan mencetak nama besar bagi dirinya sendiri di seluruh dunia sebagai salah satu seniman bela diri paling menarik dalam disiplin mana pun.

Dan dengan mencetak rekor promosional sempurna melawan salah satu striker paling berbakat di muka bumi, Seksan memang layak untuk mendapatkan kesempatan berada di antara para atlet Muay Thai teratas pada 2023 ini.

Selengkapnya di Fitur

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50