4 Hal Yang Wajib Anda Ketahui Tentang Mark Fairtex Abelardo

Abelardo_OWS_3

Mark Fairtex Abelardo berhasil.

Atlet bantamweight berusia 26 tahun ini, yang dijuluki “Tyson,” mengalahkan atlet Mongolia Shinechagtga Zoltsetseg pada ajang ONE Warrior Series 3 di Singapura hari Kamis, 11 Oktober ini untuk meraih sebuah kontrak bertanding di ONE Championship.

Abelardo adalah seniman bela diri campuran berkemampuan lengkap yang telah berkompetisi dalam olahraga ini selama lebih dari delapan tahun. Selama itu, ia mengumpulkan catatan rekor profesional 17-5, serta kini bersemangat memulai babak berikut dalam kariernya bersama “The Home Of Martial Arts.”

Berikut adalah keempat hal yang anda harus ketahui terkait tambahan terbaru dalam jajaran atlet utama ONE ini.

#1 Seni Bela Diri Mengalir Di Keluarganya

Abelardo_OWS_2.jpg

Hal ini seharusnya tidak terlalu mengejutkan, bahwa seni bela diri telah mengalir dalam darahnya.

Ayah dari Abelardo berkompetisi dalam ajang karate kontak penuh di tanah kelahirannya, di Filipina. Namun, saat dirinya memutuskan untuk berkeluarga, ia pindah ke Selandia Baru dan membuka dojo karate miliknya sendiri.

Saat “Tyson” berusia 10 tahun, ayahnya mulai melatihnya, dan anak muda ini segera jatuh cinta pada seluruh teknik dan gaya hidupnya. Gairah tersebut semakin besar saat ia menemukan seni bela diri campuran di televisi tujuh tahun kemudian.

Karateka remaja ini segera mengetahui bahwa ia ingin mengejar disiplin tersebut sebagai karier utamanya, dimana ayahnya pun memberi dukungan sejak awal.

“Ayah saya mendukung sepenuhnya,” kata Abelardo. “Ia hanya menyukai olahraga tersebut. Ia mencintai seni bela diri. Dengan bertransisi dan mencoba hal itu, ia tetap mendukungnya. Ia adalah salah satu dari suporter terbaik saya.”

#2 Petualang Dunia

Abelardo berkelana ke seluruh dunia untuk lebih mengembangkan kemampuan dan membangun pengalamannya di dalam arena.

Ia menghabiskan tiga tahun di Chiang Mai bersama Team Quest Thailand, serta juga menjajaki Australia dan Amerika Serikat selama beberapa bulan untuk berlatih dan mendapatkan pengetahuan lebih. 

“Tyson” akhirnya kembali ke Thailand untuk bergabung dengan sasana terkenal, Fairtex Gym di Pattaya, dimana ia telah berlatih sampai saat ini.

Sebagai tambahan dari latihan berat di seluruh negara tersebut, atlet Selandia Baru ini juga telah berkompetisi di Tiongkok, Filipina, Taipei Tiongkok, Singapura dan Guam.

#3 Pernah Menghadapi Ev Ting

Abelardo juga berlaga melawan seorang penantang gelar Juara Dunia ONE Lightweight di awal kariernya.

Pada bulan November 2011, ia berlaga melawan Ev “E.T.” Ting dalam laga divisi lightweight di ajang Supremacy Fighting Championship yang berada di tanah kelahirannya, Selandia Baru.

Laga ini menjadi penampilan profesional ketiga dari Abelardo, dan yang kedua bagi Ting. Terlepas dari usia dan pengalaman mereka yang belum berkembang, keduanya menampilkan laga luar biasa.

Selama tiga ronde, pasangan ini bertukar serangan keras. Terdapat pertukaran serangan liar, serta beberapa takedown dan percobaan submission.

Hasilnya adalah sebuah laga yang tipis — sangat tipis yang memberi kemenangan bagi Ting.

Tetapi, kedua atlet ini ditakdirkan meraih kejayaan. Hampir tujuh tahun setelah laga itu, keduanya menemukan diri mereka bergabung bersama ONE Championship. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa “Tyson” kini turun dua divisi, di bantamweight.

#4 Rekor Sempurna Bersama ONE Warrior Series

Who bagged a ONE Championship contract worth USD$100,000+ at ONE Warrior Series 3?

Who bagged a ONE Championship contract worth USD$100,000+ at ONE Warrior Series 3?Download the ONE Super App now 👉 http://bit.ly/ONESuperApp

Posted by ONE Championship on Friday, October 12, 2018

Abelardo nampak fenomenal sejak bergabung bersama rangkaian Rich Franklin’s ONE Warrior Series (OWS).

Di bulan Juli, atlet Selandia Baru yang berdiam di Thailand ini mencetak debutnya dalam liga perkembangan ini. Ia menghadapi Ali Motamed pada ajang keduanya, dimana mereka terlibat dalam “Laga Terbaik Malam Itu” secara ‘tidak resmi.

Walau itu adalah laga tiga ronde yang sangat menarik, hanya ada satu pemenang. “Tyson” menjadi kompetitor yang lebih efektif dan dominan malam itu, dimana ia meraih keputusan mutlak dari para juri.

Perwakilan Fairtex ini kembali tampil bersama OWS hari Kamis lalu, dimana ia berlaga melawan Zoltsetseg. Ia bertahan dari sebuah rangkaian serangan keras sebelum ia mencetak sebuah takedown krusial. “Tyson” mengambil posisi dan melepaskan rangkaian ground and pound keras, yang menyakiti atlet Mongolia itu.

Setelah ronde pertama yang eksplosif, dokter pertandingan menyatakan bahwa Zoltsetseg tak dapat melanjutkan laga, dimana hasil ini memberi Abelardo kemenangan ke-17 dalam kariernya.

Kini, ia akan membawa momentum tersebut saat ia tampil bersama para atlet utama dalam organisasi bela diri terbesar di dunia ini.

Selengkapnya di Fitur

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50