3 Alasan Vitaly Bigdash Dapat Kembali Masuki Perebutan Gelar

Vitaly Bigdash DC 8843

Vitaly Bigdash telah menjadi salah satu bintang teratas divisi middleweight sejak ia memenangkan sabuk emas Kejuaraan Dunia dalam debut promosionalnya enam tahun lalu. 

Kini, pria Rusia berusia 37 tahun itu akan mulai mendaki kembali menuju puncak saat menghadapi “King Kong Warrior” Fan Rong dalam laga catchweight bela diri campuran 95 kilogram di ONE: WINTER WARRIORS II, yang tayang dari Singapore Indoor Stadium pada Jumat, 17 Desember ini. 

Selama bertahun-tahun di atas panggung dunia, Bigdash menunjukkan serangkaian karakteristik yang membuktikan dirinya dapat sekali lagi merebut gelar Juara Dunia ONE Middleweight.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa atlet kuat Rusia ini dapat meraih posisi teratas sekali lagi, yang dimulai dengan aksinya melawan Fan.

#1 Durabilitas Luar Biasa

Dengan catatan rekor sempurna 7-0, Bigdash pertama kali memasuki Circle untuk menantang Juara Dunia ONE Middleweight saat itu, Igor Svirid, di ajang ONE: TIGERS OF ASIA pada bulan Oktober 2015.

Dalam salah satu ronde pembuka yang paling eksplosif dalam sebuah laga bela diri campuran, Svirid melontarkan seluruh kemampuannya ke arah rivalnya itu dan menjatuhkannya ke atas kanvas beberapa kali. Tetapi Bigdash tak pernah menyerah.

Tiap kali ia hampir terkena penyelesaian, perwakilan Akhmat Fight Team ini bertahan, melindungi dirinya sendiri, lalu menyerang dengan permainan ground berbahaya.

Svirid mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menghentikan penantang kuat ini. Akhirnya, usaha tersebut menjadi awal kejatuhan pria Kazakhstan ini, saat Bigdash membalikkan momentum pada akhir stanza.

Di awal ronde kedua, pria Rusia ini tampil jauh lebih segar dibanding rivalnya. Ia melepaskan serangan ke arah Svirid dengan lutut dan pukulannya demi meraih kemenangan dari posisi tertinggal – dan sabuk emas middleweight – di sebuah penampilan yang menjadi laga klasik sepanjang masa.

Tiap lawan yang menyaksikan laga itu mengetahui bahwa mereka akan harus melakukan sesuatu yang spesial untuk menyingkirkan Bigdash.



#2 Kelihaian Submission Elite

Vitaly Bigdash ASH 3411

Karena penyelesaian empatik dalam debutnya itu, pere penggemar mengetahui bahwa Bigdash dapat memukul dengan sangat keras.

Namun, saat ia mencetak submission atas Yuki Niimura di ajang ONE: DESTINY OF CHAMPIONS pada Desember 2018, ia juga menunjukkan bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk mengalahkan penantang elite di atas kanvas.

Atlet yang berbasis di Rostov ini menyeret Niimura ke bawah pada awal laga dan mendominasi dengan ground-and-pound keras dari posisi atas. Atlet Jepang itu mencoba melepaskan diri, namun Bigdash bertransisi ke punggung lawannya.

Dari posisi tersebut, ia mengamankan rear triangle choke dan menjatuhkan sikunya ke arah lawan yang terperangkap itu. Niimura tidak terlepas dari kesulitan saat Bigdash melanjutkan dengan straight armbar yang memaksanya tap-out.

Penyelesaian unik ini adalah kemenangan submission kelimanya, serta menambahkan satu kuncian lain di antara heel hook, rear-naked choke dan armbar miliknya.

#3 Melawan Atlet Terbaik Dunia

Bigdash secara konsisten melawan para atlet elite divisi middleweight selama ia bertanding di atas panggung dunia.

Sebagai contoh, pada Januari 2017 ia menghadapi ikon olahraga Myanmar Aung La “The Burmese Python” N Sang di ONE: QUEST FOR POWER dalam laga pertahanan gelar Juara Dunia ONE Middleweight pertamanya.

Setelah dua ronde pembuka yang menegangkan, pria Rusia ini mengambil alih dan berlanjut menguasai “The Burmese Python” dengan teknik gulat dan ground-and-pound sebelum meraih kemenangan.

Pasangan ini kembali memasuki laga lima ronde lainnya dalam laga ulang yang sangat tipis dan mengakhiri kejayaan Bigdash sebagai Juara Dunia. Namun, penampilan pria Rusia ini menunjukkan bahwa ia masih berada dalam tingkatan yang setara dengan Aung La N Sang.

Setelah menghadapi Leandro “Wolf” Ataides dan Niimura sejak laga tersebut, Bigdash belum pernah menemukan lawan mudah.

Namun, ia tetap ingin membuktikan pada dunia bahwa ia layak berada di antara jajaran petarung teratas dengan mengalahkan bintang baru “King Kong Warrior” pada Jumat ini.

Baca juga: 5 Alasan Menonton ONE: WINTER WARRIORS II

Selengkapnya di Fitur

Team Mongolia in Physical Asia
Yuki Yoza Superlek ONE 173 18 scaled
Numsurin Chor Ketwina Paeyim Sor Boonmeerit ONE Friday Fights 113 33 scaled
Stamp Fairtex Ham Seo Hee ONE Fight Night 14 2 scaled
RodtangSon
Stella Hemetsberger Chellina Chirino ONE Friday Fights 82 33
Rungrawee Sitsongpeenong George Jarvis ONE Friday Fights 85 6 scaled
Ekaterina Vandaryeva Martyna Kierczynska ONE Fight Night 20 38 scaled
Stamp Fairtex Ham Seo Hee ONE Fight Night 14 2 scaled
Yodthongthai Sor Sommai Aslamjon Ortikov ONE Friday Fights 78 27 scaled
Seksan Or Kwanmuang Asa Ten Pow ONE Fight Night 30 28 1 scaled
Nadaka Yoshinari Rak Erawan ONE 172 68 scaled