Gianni Subba: Kami Ingin Bangkitkan ‘Urgensi’ Dari Paul Lumihi

Gianni_Subba hero

Kali ini, Paul “The Great King” Lumihi mendapatkan dukungan luar biasa untuk kembali meraih kemenangan.

Jelang laganya melawan atlet muda fenomenal debutan Team Lakay, Jhanlo Mark “The Machine” Sangiao pada ajang ONE: WINTER WARRIORS II, Jumat, 17 Desember ini, pria asal Manado itu mengambil risiko yang sangat besar dalam persiapannya.

Mantan Juara Nasional Featherweight ini terbang ke Pulau Dewata untuk berlatih di Soma Fight Club, sasana yang dikepalai oleh Mike Ikilei dan salah satu atlet flyweight yang juga menjadi Komentator ONE, Gianni Subba.

Sebelum Paul bertanding di ajang penutup tahun 2021 bagi “The Home of Martial Arts” ini, Subba duduk bersama tim ONEfc.com/id untuk berbagi beberapa hal tentang persiapan Paul, strategi yang akan diterapkannya, serta mengapa laga ini patut disaksikan oleh para penggemar di seluruh dunia, terutama di Indonesia.

ONE Championship: Bagaimana persiapan Paul sejauh ini? Dan bagaimana tanggapan anda akan lawannya di laga 17 Desember mendatang?

Gianni Subba: Paul sangat berbakat. Jelas, ia merupakan juara Indonesia, ia adalah mantan Juara One Pride. Dan lawannya, Jhanlo datang dari tim yang baik, Team Lakay yang dikepalai oleh Mark Sangiao yang memiliki banyak atlet unggulan. Sebagai anak dari Mark, saya yakin Jhanlo memiliki tekanan besar.

Dalam mempersiapkan Paul, kami ingin memberikan kesempatan terbaik untuk menang. Ia memiliki pengalaman dalam bertanding, namun kami ingin mencoba membangkitkan ‘sense of urgency’ bagi Paul.

https://www.instagram.com/p/CUwegDIpIJb/

ONE: Program latihan seperti apa yang telah dilakukan oleh Paul?

GS: : Paul seorang pekerja keras, ia berlatih dua sampai tiga kali dalam sehari. Di ranah striking, Paul merupakan striker dinamis, ia kerap melontarkan serangan lutut di udara serta tendangan memutar. Namun bagi kami penting untuknya memperkuat [serangan] dasar.

Bagi atlet divisi bantamweight, Paul memiliki kekuatan yang cukup besar. Namun kami ingin memastikan serangannya akurat. Kami ingin ia tetap menyerang secara dinamis, namun dengan kuantitas serangan lebih banyak, dan tentunya kembali menggunakan [serangan] dasar.

Untuk jiu-jitsu, kami mulai bekerja sama dengan Justin Sidelle, pemegang sabuk hitam di bawah Carlson Gracie. Saya kira Jhanlo akan memiliki keunggulan di ranah grappling, oleh karena itu penting bagi Paul berlatih bersama para pemegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu.



ONE: Dengan penjelasan tersebut, strategi bertanding seperti apa yang anda terapkan?

GS: Sulit untuk dikatakan, karena Jhanlo memiliki berkemampuan yang sangat lengkap. Ia masih muda dan sangat eksplosif. Saya kira kesempatan terbaik bagi Paul ialah dengan tetap berada di stand-up. Berusaha mencetak poin serta meraih posisi atas [top position] jika pertandingan beralih ke ground.

Jika pertandingan beralih ke ground, kita akan mencoba kembali untuk membawa pertandingan ke [posisi] atas.

ONE: Apakah kondisi tersebut menuntun anda untuk bekerja sama dengan pemegang sabuk hitam Brazilian Jiu-jitsu seperti Justin Sidelle?

GS: Ya. Kami ingin melatih kemampuan sprawl Paul menjadi lebih baik. Saat melakukan takedown, kami ingin Paul dapat berada di posisi atas [top position]. Dan saat terjadi situasi buruk di ground, kami ingin memastikan Paul dapat melakukan scramble dan kembali ke pertarungan stand-up.

ONE: Paul akan menjadi perwakilan Soma Fight Club pertama di ONE. Bagaimana tanggapan anda akan hal ini?

GS: Saya kira setiap pertandingan itu penting, terutama bagi sebuah sasana baru, dimana kami masih berusaha menjejakkan kaki, dan berada di panggung bela diri dunia seperti ONE Championship merupakan kesempatan besar.

Namun lebih dari segalanya, ini menjadi kesempatan bagi kami untuk membantu para atlet di Indonesia mencapai potensi mereka.

ONE: Pertanyaan terakhir, menurut anda mengapa para fans wajib menyaksikan pertandingan ini?

GS: Saya tak merasa harus memberikan alasan, karena Paul mewakili Indonesia di atas panggung dunia.

Paul tidak hanya mewakili negaranya di atas panggung dunia, namun ia merupakan satu-satunya atlet Indonesia di kartu pertandingan ini.

Alasan ini lebih dari cukup untuk para fans untuk menonton dan menyaksikan [aksinya]!

Jika saya orang Indonesia, saya pasti ingin menonton laga ini. Saya ingin mengetahui “Kisah Hidup Paul,” saya ingin melihat bagaimana pertandingan Paul kontra atlet muda yang sangat berbakat dan haus akan kemenangan ini.

Baca juga: Paul Lumihi Harap Dapat Raih Kemenangan Yang Lama Ditunggu

Selengkapnya di Fitur

Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE Fight Night 15 58 scaled
Sinsamut Klinmee Dmitry Menshikov ONE Fight Night 22 43
Smilla Sundell Natalia Diachkova ONE Fight Night 22 78
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 16 scaled
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 61 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 32 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 29 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 55 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled