Yoon Chang Min Kejutkan Bintang Gulat Ma Jia Wen Via Submission

“The Big Heart” Yoon Chang Min mungkin tak dikenal sebagai spesialis grappling elite, namun ia mampu melawan para grappler terbaik divisi featherweight dan mengalahkan mereka di ground.

Di ONE: FULL BLAST II, ia membuktikan hal tersebut.

Atlet Korea Selatan ini unggul dari pegulat sensasional Tiongkok “Cannon” Ma Jia Wen dan meraih kemenangan submission via rear-naked choke pada akhir ronde pertama laga bela diri campuran mereka yang tayang pada Jumat, 11 Juni.

Dalam prosesnya, Yoon membawa rekor promosionalnya yang impresif menjadi 5-1.

“The Big Heart” sangat dihormati di ranah stand-up, namun ia tak menunjukkan bagian permainan itu dalam momen pembuka laga ini.

Setelah keduanya menepukkan sarung tangan, atlet fenomenal Korea Selatan dan Ma bergerak maju-mundur untuk menentukan ritme. “Cannon” nampak ingin mencetak poin dengan sepasang tendangan rendah, tetapi yang pertama terlewat dan yang kedua hampir tak berdampak bagi lawannya.

Keduanya menggunakan feint untuk saling memancing kesalahan, namun sepertinya tak ada yang mengambil pancingan itu dan menurunkan pertahanan mereka.

Tetapi, karena punggung Ma terdesak di dinding Circle, “The Big Heart” mengambil kesempatan. Warga Busan itu melontarkan jab-nya dan nampak mengincar pukulan overhand kanan – tetapi ia menggunakan teknik itu untuk masuk ke arah rivalnya dan meraih double underhook.

Ma, peraih medali perak Gulat Gaya Bebas Nasional Tiongkok dengan rekor 68-3 dalam disiplin tersebut, membalikkan atlet Korea Selatan itu dan menempelnya di dinding Circle. Dari sana, “Cannon” nampak melontarkan beberapa serangan lutut, tetapi Yoon secara brilian menyangkutkan kaki kirinya di depan tubuh lawan dan melakukan lemparan pinggul.

Yoon mendarat di posisi side control, lalu saat Ma beralih ke sisi kanannya untuk melarikan diri, pria Korea Selatan itu segera beralih ke atasnya dan nampak mengincar punggung. Pegulat sensasional asal Tiongkok itu tetap tenang, memposisikan tubuhnya jauh dari rivalnya, sebelum mencoba kembali berdiri.

Namun, “The Big Heart” membuktikan julukannya dan menggenggam erat lawannya.

Saat Ma berusaha berdiri, Yoon meloncat ke arahnya, merangkulkan lengan kirinya di tubuh lawan dan mencoba mengincar punggungnya sekali lagi.

Dengan posisi atlet Korea Selatan itu di dinding Circle, “Cannon” masuk dengan single-leg takedown. Namun sayangnya bagi bintang Tiongkok itu, “The Big Heart” mendarat di atasnya saat mereka terjatuh ke atas kanvas, dimana ia mulai menyarangkan rear-naked choke dari sisi kiri tubuh Ma.

Warga Tianjin itu mencoba bergulat untuk keluar dari posisi berbahaya dan mendesak lawannya dari Korea Selatan itu ke arah dinding Circle, namun Yoon menyarangkan lengan kirinya jauh di bawah dagu lawannya.

Sementara “The Big Heart” menekan, ia menendang dinding Circle, menggunakan kelenturannya untuk menaikkan kakinya ke punggung Ma, serta membendung lengan kiri atlet Tiongkok itu dengan kaki kirinya demi mencegah rivalnya bertahan dari kuncian lehernya.

Ma mencoba untuk bangkit demi mendapatkan ruang dan melepaskan percobaan submission itu, tetapi tekanan Yoon mengeras, dan wajah “Cannon” pun semakin merah.

Saat lutut pegulat Tiongkok itu terjatuh ke atas kanvas, perwakilan Team Stungun itu memutar tubuhnya ke arah punggung lawannya dan semakin memiliki posisi dominan untuk menekan keras.

Warga Tianjin ini terperangkap – dan wasit Muhammad Sulaiman melihat bahwa Ma mulai kehilangan kesadaran, maka ia menghentikan laga pada menit 1:46 sebelum ia tertidur.

Dengan kemenangan itu, Yoon meraih kemenangan tercepat dalam karier bela diri campurannya, bangkit dari kekalahan satu-satunya, serta membuktikan bahwa ia dapat berlaga melawan grappler terbaik divisi featherweight dengan mudah.

Baca juga: Naito Hujani Wang Dengan Tendangan Rendah, Raih Kemenangan Mutlak