Shannon Wiratchai Prediksi Aksi Jual Beli Striking Dengan Banario

Shannon Wiratchai DC 9897

Shannon “OneShin” Wiratchai siap untuk menghadapi apapun yang akan dihadirkan oleh Honorio “The Rock” Banario dalam laga yang teramat penting bagi kedua atlet ini dalam ajang ONE: KING OF THE JUNGLE.

Setelah sempat berlaga dalam divisi lightweight, Wiratchai akan turun ke divisi featherweight pada Jumat, 28 Februari mendatang untuk menghadapi atlet veteran asal Team Lakay tersebut, serta mencoba memulai kembali rentetan kemenangan bernutun yang dapat membawanya ke puncak peringkat.

“OneShin” percaya laga melawan kesatria Filipina tersebut – yang juga menandai kembalinya Banario ke divisi featherweight – memiliki segala syarat yang dibutuhkan untuk menjadikan laga berlangsung spektakuler. Kontes ini juga merupakan salah satu momen yang telah dinantikan Wiratchai sejak bergabung dengan ONE pada tahun 2012 silam.

“Kami berdua sudah sejak lama berada di ONE. Kala itu dalam debut saya, dia [Honorio] juga bertanding pada kartu pertandingan yang sama,” ujarnya.

“Kala itu, saya yakin kami berdua telah menduga kita akan menjadi lawan di masa depan. Saat ini kami berteman – saya selalu senang ketika berjumpa dengannya dan kami memiliki pengalaman yang serupa – namun saya antusias untuk menghadapinya.

“Dia merupakan mantan Juara Dunia divisi featherweight dan saya melihat para penggemar berkata padanya, ‘Wow, kamu kembali ke divisi ketika awal berlaga dahulu, ini akan menjadi menarik.’ Saya juga harus mengingatkan mereka bahwa saya kembali ke divisi terbaik saya, jadi ini akan menjadi laga yang sangat menyenangkan!”

Kembalinya kedua atlet ke divisi natural mereka memberi daya tarik yang lebih bagi laga ini, terutama karena Wiratchai merasa jauh lebih nyaman bertanding dengan berat badan yang lebih ringan.

Ia mengakui sebuah laga menghadapi salah satu atlet bantamweight di organisasi ini memberinya sebuah pelajaran berharga – menghadapi atlet yang bertubuh lebih besar adalah sebuah kesalahan.



“Saya senang telah menghadapi beberapa atlet di divisi lightweight – mereka sangat kuat – namun saya tidak perlu membuktikan kepada siapapun bahwa saya mampu bertahan. Saya ingin melihat di divisi mana saya dapat memberikan performa terbaik,” jelasnya.

“Saya berbicara dengan para pelatih dan berdiskusi banyak hal. Pelatih fisik saya mengatakan kita dapat menurunkan persentase lemak dalam tubuh saya dengan cukup mudah.

“Saya rasa saya benar-benar menyadari hal itu saat berada di ruang ganti bersama Mark Abelardo dari Fairtex. Saya merasa ‘Bobot tubuhnya sama seperti saya saat dia tidak bertanding dan saya berlaga di divisi lightweight!’ saya terkejut, namun itu seperti suatu panggilan bagi saya untuk berlaga di divisi featherweight.”

Walau memiliki hubungan baik, baik Banario atau Wiratchai tidak akan sedikitpun akan membiarkan lawannya meraih kemenangan.

Atlet asal Thailand ini berharap siapapun yang menang bisa meraihnya secara meyakinkan, karena dua striker ini akan mencari celah untuk memenangi laga lewat aksi jual beli serangan atas.

Shannon Wiratchai knocks out Rahul Raju at ONE: IRON WILL

“Dia berasal dari Team Lakay dan mereka memiliki gaya bertanding ala wushu – yang banyak mengandalkan jarak, namun pukulan yang dilemparkan tidak begitu akurat jika bandingkan dengan petinju atau atlet Muay Thai,” ungkap atlet asal Bangkok tersebut.

“Tendangan side-kicknya kuat dan itu akan menjengkelkan bagi saya untuk [diantisipasi], namun saya pikir jika dibandingkan dengan atlet Team Lakay lainnya, dia memiliki kemampuan tinju yang lebih baik dan juga memiliki pertahanan yang rapat karena sebelumnya ia telah menderita kekalahan KO.

“Saya pikir perbedaan antara kami berdua adalah kami senang bermain jarak, namun mereka lebih senang membombardir saat lawan berada dalam jangkauan bak senapan mesin. [Sementara] bagi saya, akurasi pukulan [lebih fundamental] – menunggu untuk melemparkan serangan di saat yang tepat untuk meraih kemenangan KO. Laga ini akan menjadi kualitas melawan kuantitas.

Dengan banyaknya hal yang dipertaruhkan di Singapura dan juga rentetan pengorbanan yang telah dilakukan demi berlaga di divisi featherweight, Wiratchai hanya ingin menunjukan performa yang mampu mampu menggambarkan kemampuan serta kerja kerasnya selama latihan sehingga bisa membuktikan bahwa ia masih merupakan atlet yang layak diperhitungkan.

“Setelah kekalahan terakhir saya, saya telah mencoba untuk mencari tahu apa yang perlu saya latih dan memperbaiki diri saya,” tambahnya.

“Saya bekerja lebih keras dan merasa lebih fokus dari sebelum-sebelumnya. Saya tidak ingin menyia-nyiakan  waktu serta kerja keras yang telah saya lakukan. Saya merasa para pelatih dan rekan berlatih juga telah memberikan segalanya saat berlatih bersama, jadi saya hanya ingin membuat mereka bangga.

“Saya ingin memberikannya tekanan dan tetap menekan, lalu mengeksekui penyelesaian jika ada celah untuk itu, namun hal itu tidak dapat diprediksi.”

Baca Juga: Wu Chiao Chen Percaya Berada Setingkat Di Atas Ritu Phogat

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Suriyanlek Rittidet 1920X1280
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50