Petchmorakot Miliki Dua Mimpi Besar Di Tahun 2020

Thailand's Petchmorakot Petchyindee Academy celebrates his victory over Charlie Peters in November 2019

Petchmorakot Petchyindee Academy menjalani tahun 2019 yang luar biasa. Setelah menghabiskan lebih dari satu dekade berkompetisi dalam Muay Thai, ia menjamah kickboxing.

Atlet asal Ubon Ratchathani ini mengalami masa naik turun dalam dunia barunya, namun baginya, hal tersebut merupakan sebuah pengalaman berharga. 

“Saya rasa 2019 merupakan tahun yang sukses bagi saya,” ujar atlet berusia 25 tahun ini. “Saya sangat senang dengan segala yang saya lakukan tahun ini.”

Ia mengawali tahun 2019 dengan penuh ledakan.

Pada bulan Maret dalam ajang ONE: REIGN OF VALOR di Yangon, Myanmar, Petchmorakot jalani debut yang sukses dalam ranah kickboxing. Ia megnalahkan atlet Jepang Kenta Yamada lewat putusan mutlak juri yang membawanya pada satu tempat dalam ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix.

Dalam turnamen tersebut, ia harus melewati sebuah tantangan berat saat berhadapan dengan kickboxer legendaris Giorgio “The Doctor” Petrosyan pada babak perempat final. Namun Petchmorakot sempat keluar sebagai pemenang dalam ajang ONE: ENTER THE DRAGON pada bulan Mei.

Tetapi, setelah diadakan tinjauan ulang oleh Komite Kompetisi ONE, hasilnya berubah menjadi no contest dan laga tanding ulang pun segera dijadwalkan.



Ketika keduanya kembali bertemu untuk kedua kalinya dalam laga puncak ONE: MASTERS OF DESTINY di Kuala Lumpur pada bulan Juli, sang legenda asal Italia yang keluar sebagai pemenang dan melaju ke babak berikutnya.

Petrosyan – yang telah ditasbihkan oleh banyak kalangan sebagai kickboxer terbaik di muka bumi – melanjutkan kesuksesannya dengan mengalahkan “Smokin” Jo Nattawut serta Samy “AK47” Sana pada babak berikutnya untuk meraih gelar Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix Championship dan layak mendapatkan hadiah sebesar 1 juta dolar AS.

Petchmorakot merasa terhormat bisa berbagi ring dengan “The Doctor” dalam dua kesempatan berbeda, dan kini ia ingin untuk kembali menghadapi sang rival.

Kali ini, ia ingin berlaga dalam olahraga yang membesarkan namanya.

“Merupakan sebuah pengalaman berharga bisa bertarung dalam laga kickboxing dan menjadi bagian dari Grand Prix,” tuturnya. “Saya ingin bertanding ulang melawan Petrosyan, namun dengan peraturan Muay Thai.”

Thailand's Petchmorakot Petchyindee Academy kicks the pads

Petchmorakot menerima kekalahannya dengan kepala tegak, namun ia merasa petualangannya dalam dunia kickboxing merupakan sebuah langkah sukses. 

Meskipun ia senang dengan pengalaman serta kesempatan yang ia raih dalam turnamen yang penuh dengan para kickboxer terbaik tersebut, ia memilih untuk menutup tahun 2019 dengan sebuah laga Muay Thai.

Pada bulan November lalu dalam ajang ONE: EDGE OF GREATNESS di Singapura, ia mengalahkan Charlie “Boy” Peters lewat sebuah aksi mencengangkan.

Atlet asal Petchyindee Academy kembali mengantongi sebuah kemenangan dan nampaknya, ia telah memilih untuk melanjutkan kariernya dalam dunia “seni delapan tungkai.”

“Saya ingin tetap beralga dalam Muay Thai. Saya orang Thailand, dan itulah olahraga yang kami jalani. Orang Thailand harus tetap dengan Muay Thai,” ungkapnya. “Saya tak merasakan ada tekanan saat bertarung dalam Muay Thai. Itu merupakan hal yang natural bagi saya dan saya lebih menyukainya.”

🚨PERTANDINGAN PENUH 🚨Petchmorakot Petchyindee Academy 🆚 Charlie Peters

🚨PERTANDINGAN PENUH 🚨Petchmorakot Petchyindee Academy jatuhkan Charlie Peters dengan KO di awal ronde kedua!Download ONE Super App sekarang 👉 http://bit.ly/ONESuperApp

Posted by ONE Championship Indonesia on Sunday, November 24, 2019

Ia pun memiliki tujuan besar pada tahun 2020.

Petchmorakot, yang akan menjalani tahun ketiga bersama ONE Super Series, ingin tetap aktif berlaga sehingga ia bisa mengumpulkan lebih banyak pundi-pundi uang demi membangun semuah rumah baru. 

Ia juga merasa bahwa 2020 merupakan tahun yang tepat baginya untuk mengejar sebuah gelar Juara Dunia ONE Championship. Terkait lawan yang mungkin dihadapi, Petchmorakot menyerahkannya pada penata tanding serta manajernya.

“Ini merupakan tahun yang baru, awalan yang baru. Saya ingin bertarung sesering mungkin sehingga saya bisa membangun rumah baru,” tuturnya. Saya juga ingin bertarung untuk memperebutkan sebuah gelar Juara Dunia Muay Thai. Saya siap.”

Baca juga: Kilas Balik Aung La N Sang Di Tahun 2019 Yang Luar Biasa

Selengkapnya di Berita

Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Milena Sakumoto Bianca Basilio ONE163 1920X1280 42
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12