Ngalani Inginkan Penyelesaian Atas ‘Reug Reug’ Dalam Laga Heavyweight Eksplosif

Mauro Cerilli IMG_1561

Usai lama menepi, Alain “The Panther” Ngalani siap kembali beraksi dalam laga kolosal di atas Circle.

Bintang kelahiran Kamerun tersebut akan menghadapi debutan raksasa, “Reug Reug” Oumar Kane, dalam laga seni bela diri campuran heavyweight di ONE: UNBREAKABLE II, ajang yang telah direkam dari Singapore Indoor Stadium dan tayang pada Jumat, 29 Januari.

Tantangan berat bukanlah hal baru bagi Ngalani, sehingga ia tak gentar berhadapan dengan pegulat sensasional asal Senegal tersebut.

“Saya telah menghadapi yang jauh lebih besar darinya dan saya menyukai tantangan,” urainya. “Hal ini memantik semangat dan semakin memicu saya saat menghadapi seseorang yang nampak lebih kuat dan besar dari saya.”

Ngalani, pemilik dan pengelola Impakt Academy Of Mixed Martial Arts di Hong Kong, terakhir kali bertanding di pentas global pada Maret 2019. Sejak saat itu, pandemi COVID-19 memaksanya untuk menepi.

“The Panther” dijadwalkan untuk berhadapan dengan Vitor “The Phenom” Belfort. Namun, pembatasan sosial yang terjadi di berbagai negara membuat laga tersebut tertunda.

Setelah menghabiskan banyak waktu di luar arena, prioritas utama Ngalani adalah untuk segera bertanding kembali, meskipun ia tetap menantikan laga menghadapi Belfort di waktu yang akan datang.

“Setahun belakangan [fokusnya] adalah latihan untuk menghadapi Vitor,” ucapnya. “Saya tak mempersiapkan diri untuk menghadapi siapapun di atas arena selain dia. Namun, waktunya sudah terlalu lama, dan saya merasa ingin kembali ke sana dan berlaga kembali.

“Meski cukup bosan menunggu, saya juga bisa mengerti demi keamanan semua orang, sehingga semua kesulitan untuk bepergian. Sambil menunggu, saya ingin kembali ke [Circle], bersenang-senang, dan berada di sana.”



Sang lawan pengganti jelas memiliki karakter berbeda dari Belfort dan “The Panther” perlu waktu tambahan untuk menyesuaikan diri.

Awalnya ia mempersiapkan diri untuk laga stand-up melawan Belfort. Sementara, sang rival dari Senegal merupakan juara gulat yang dikenal akan lemparan dan bantingannya .

“Latihan saya benar-benar berubah. Awalnya, saya tidak berlatih untuk [laga] MMA menghadapi Vitor Belfort,” tutur Ngalani.

“Jadi ketika mereka menawarkan Oumar, saya hanya memiliki waktu beberapa pekan untuk menajamkan skil dan cara bertahan dalam gulat saya. Kami harus segera mempersiapkannya. Namun, sebagai petarung dan atlet, saya selalu siap dan bisa.

“Saya hanya perlu sedikit sentuhan dan memoles beberapa hal. Jika pun tidak, saya sudah dalam kondisi cukup fit untuk bertarung. Saya hanya perlu memikirkan strategi, dan saya siap dengan itu.”

Terlepas dari adanya perubahan dalam game plan, “The Panther” percaya ia bisa unggul dalam beberapa hal saat berhadapan langsung. 

“Reug Reug” merupakan salah satu atlet heavyweight dengan fisik terkuat di panggung global, maka hampir tak ada gunanya langsung menyerang sebuah tembok yang kokoh. 

Alih-alih, Ngalani berencana untuk memanfaatkan kemampuan atletik unik yang telah membuatnya menjadi seorang atlet heavyweight langka.

“Saya pikir, secara keseluruhan,  saya jauh lebih hebat dari [‘Reug Reug’]. Saya pikir saya sangat kuat, sangat fleksibel, dan sangat cepat,” ujarnya.

“Anda tak cukup hanya dengan [berpostur] besar tanpa memiliki kelebihan dalam hal fleksibilitas dan bisa memanfaatkan kecepatan seperti yang dibutuhkan. Ini adalh MMA – bukan gulat, jadi harus bisa beradaptasi, bisa bergerak, dan harus cepat dalam melakukan apapun yang direncanakan. Kecepatan sangatlah penting.”

Tetap saja, “The Panther” tidak memandang sebelah mata kemampuan fisik berbahaya dari Kane ataupun skil yang telah ia tempa di Senegal.

“Bukan maksud mengatakan jika saya menganggap enteng lawan. Tidak sama sekali. Saya menghormati kekuatan dan latar belakangnya,” tambah Ngalani.

“Saya tahu dia adalah seorang juara dalam gulat tradisional. Saya selalu menyukai gaya gulat ini. Itu sangat populer di Afrika, terutama di Senegal. Saya secara pribadi khususnya adalah penggemar dari gaya tersebut dan inilah mengapa saya semakin bersemangat untuk mengukur kemampuan menghadapinya di panggung nanti.”

Juara Dunia Kickboxing dan Muay Thai empat kali tersebut sudah tak asing di pentas global, dan meskipun masih menantikan laga menghadapi Belfort, bisa kembali beraksi memiliki arti sama pentingnya bagi Ngalani.  Ia pun siap menampilkan aksi eksplosif saat menghadapi sang bintang baru di Singapura.

“Ini sudah terlalu lama. Saya senang bisa kembali ke arena dan saya perlu menunjukkan sesuatu yang spesial bagi para fan. Saya siap untuk itu,” tutur Ngalani.

“Saya benar-benar percaya bahwa laga ini tak akan berlangsung sampai akhir. Akan ada penyelesaian. Saya berencana untuk menang lewat penyelesaian – itu adalah rencana saya.”

Baca juga: Alain Ngalani Tunjukkan Mengapa Dirinya Dianggap Spesial

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29