‘Mengakhiri Laga Secepat Mungkin’ – Prajanchai Siap Bungkam Suara Miring Dalam Rematch Kontra Jonathan Di Bella
Raja dua olahraga Prajanchai PK Saenchai ingin menghapus semua keraguan demi memantapkan posisinya sebagai Juara Dunia sejati ONE Strawweight Kickboxing.
Veteran berusia 30 tahun ini ingin menyatukan sabuknya saat menghadapi raja interim Jonathan Di Bella dalam ajang ONE Fight Night 36.
Prajanchai meraih takhta yang lowong kala itu dalam ajang ONE Friday Fights 68 pada Juni 2024 dengan memmberi kekalahan pertama pada Di Bella.
Setahun berselang, mereka akan kembali bersua di jam primetime AS pada Sabtu, 4 Oktober dari Bangkok, Thailand.
Dalam pertemuan pertama mereka, Prajanchai tampil taktis untuk menaklukkan rivalnya lewat poin. Hasil itu membuatnya menjadi raja dua olahraga setelah sebelumnya berhasil menyandang sabuk Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai.
Ia menjabarkan:
“Saat saya menonton rekaman dari laga terakhir kami dan berbincang dengan pelatih kepala, dia mengatakan bahwa sebaiknya saya terus mendobrak maju. Ketiak dia mundur, serangannya tidak terlalu efektif. Dia tidak tahu cara bertarung saat bergerak mundur.
“Saya rasa dia tidak punya senjata lain selain kecepatannya. Kombinasinya hanya satu-dua lalu diikuti dengan tendangan rendah atau satu-dua ke arah tubuh. Namun dalam laga ini, kita tidak tahu apa yang akan dia tambahkan. Saya jelas akan menambah beberapa senjata baru.”
Terlepas dari prestasi monumentalnya, Prajanchai tidak sepenuhnya puas dengan hasil pertemuan pertama mereka. Dalam pertempuran berteknik tinggi itu, hasilnya cukup tipis dan membuat perdebatan di kalangan pengamat dan penggemar.
Oleh karena itu, ia ingin menang dengan lebih meyakinkan kali ini. Dengan catatan enam kemenangan beruntun selama dua tahun terakhir, termasuk kemenangan TKO ronde keempat atas Ellis “El Jefe” Badr Barboza di ONE Fight Night 28 pada tahun ini, Prajanchai ingin memberikan pesan ancaman:
“Tujuan saya sederhana. Saya ingin menjaga sabuk ini selama mungkin di Thailand. Saya ingin mengakhiri laga ini secepat mungkin, entah saya atau dia. Mari kita selesaikan.
“Saya ingin jual beli serangan dengannya. Entah pukulan ataupun lainnya. Tubuh saya merasa siap untuk bertarung 12 atau 15 ronde. Lima ronde tidaklah cukup.”
Prajanchai Siap Antisipasi Senjata Baru Di Bella Dalam Rematch
Meski meraih kemenangan atas Jonathan Di Bella dalam pertemuan pertama mereka, Prajanchai PK Saenchai tak jemawa dan siap untuk menangkis perubahan yang Jonathan Di Bella tawarkan dalam rematch di ONE Fight Night 36 pada Sabtu nanti.
Di Bella mampu memanfaatkan keunggulan jangkauan serta kombinasi tinjunya dalam duel perdana mereka yang membuat Prajanchai cukup kerepotan di awal laga.
Namun bukan Prajanchai namanya jika tak bisa beradaptasi dalam laga. Ia mampu membalas dengan kombinasi serangan serta serangan lututnya. Saat laga memasuki ronde kejuaraan, rasa percaya diri sudah memuncak.
Sang raja dua olahraga membedah performanya:
“Dalam pertarungan pertama dengan Jonathan Di Bella, pada ronde pertama dan kedua, saya belum bisa menemukan gayanya. Memasuki ronde ketiga, saya mulai bisa membacanya, dan laga menjadi semakin mudah karena saya tahu senjata apa yang paling berbahaya darinya.
“Saya memenangi laga itu berkat lutut dan tendangan saya. Jika kamu melihat kembali dan menghitung jumlah serangan yang masuk, saya rasa saya tak kalah dalam poin di kickboxing. Saya percaya saya mendaratkan lebih banyak serangan bersih.”
Sang megabintang Thailand tak terkesan dengan volume serangan Di Bella. Bahkan, ia mempertanyakan apakah serangan sang lawan membuat kerusakan berarti. Bagi seorang veteran dengan nyaris 400 laga, aktif menyerang tanpa dampak tidak berarti apapun.
Pada laga Sabtu nanti, Prajanchai memprediksi Di Bella akan tampil lebih baik, tapi ia tetap yakin hasilnya tidak akan berubah:
“Setelah pertarungan, Di Bella terlihat tidak senang dengan keputusan juri. Wajar untuk tidak senang, tapi bagi saya, jika kamu menonton ulang dan menghitung jumlah serangan yang masuk, saya tidak kalah meskipun dia bergerak aktif, serangannya tidak mendarat dengan bersih ataupun efektif.
“Dia pasti akan meningkatkan pertahanannya untuk mengantisipasi serangan lutut karena saya mendaratkan banyak serangan lutut dalam pertarungan terakhir kami. Saya juga punya rencana untuk menetralisir kekuatannya.”