‘Kuat, Tapi Juga Cerdas’ – Setelah Kekalahan Perdana Di MMA, Garry Tonon Ingin Seimbangkan Serangan Dan Pertahanan

Koyomi Matsushima Garry Tonon BIG BANG 1920X1280 36

Garry Tonon merasa yakin bahwa dirinya dapat bangkit dari kekalahan pertama dalam karier MMA-nya dan memastikan posisi sebagai penantang teratas featherweight pada Sabtu, 14 Januari ini.

Superstar BJJ ini akan menghadapi pegulat Johnny Nunez pada ONE Fight Night 6: Superbon vs. Allazov di Prime Video, dan ia merasa dirinya memiliki lebih banyak persenjataan untuk meraih kemenangan dari kompatriotnya asal A.S. itu.

Tetapi, ini bukan berarti “Johnny Boy” takkan memberikan tantangan luar biasa saat mereka beradu di Impact Arena, Bangkok, Thailand.

Secara spesifik, penantang #2 Tonon melihat bahwa rivalnya akan ingin menerapkan kekuatannya dan mengubah laga mereka menjadi lebih lambat dari ronde ke ronde.

“The Lion Killer” berkata:

“Utamanya, gulat adalah caranya menyelesaikan tugas itu. Ia menerjang maju, mengayun, beralih posisi dan mencoba menjegal lawannya ke dinding untuk menyeretnya ke ground.”

“Saya kira ia akan mengincar pengendalian selama mungkin di ground, dan ia nampak ingin menang via keputusan dengan cara itu.”

“Saya melihat bahaya terbesar dalam laga ini adalah saat saya terseret ke bawah, tertahan di bawah dan dikendalikan, tanpa menemukan kesempatan yang cukup untuk menyerangnya dari bawah atau mendapat kesempatan untuk bangkit.”

Tetap saja, dengan permainan ground kelas dunia miliknya, serta arsenal striking yang berkembang pesat, Tonon melihat berbagai cara demi meraih kemenangan pada Sabtu ini.

Ia akan selalu dapat mengandalkan kemampuan submission grappling elite miliknya, tetapi pria berusia 31 tahun itu juga meyakini bahwa ia telah menemukan beberapa kelemahan dalam pertahanan Nunez.

Dengan seluruh pemikiran ini, ia berencana menerapkan beberapa formula yang teruji – tetapi ia melihat bahwa akan ada celah untuk mencetak KO stand-up perdananya dalam disiplin bela diri campuran.

Tonon menjelaskan:

“[Nunez itu] sedikit serampangan dalam posisi berdiri. Kepala tertunduk, mengayun ke arah pagar. Saya kira akan ada kesempatan untuk mendaratkan beberapa serangan bertahan saat ia bergerak maju.”

“Saya kira ada tiga cara kuat bagi saya untuk memenangkan laga. Pertama adalah menjatuhkannya dengan baik, tetap berada di [posisi] atas, dan mencetak TKO.”

“Kedua adalah bahwa saya memiliki kesempatan bagus untuk menyeretnya ke bawah dan membuatnya menyerahkan punggung dan mencekiknya dengan rear-naked choke.” 

“Ketiga, saya akan memiliki kesempatan yang cukup bagus – dan karena saya belum pernah meng-KO siapa pun, saya takkan berkata bahwa saya pasti akan melakukannya – tapi saya kira saya juga punya kesempatan bagus untuk membalas serangannya saat ia menerjang maju dengan kepala tertunduk.”

Garry Tonon Janjikan ‘Aksi Agresif Dan Lihai’ Di Prime Video

Resume Garry Tonon dalam submission grappling dan prestasi impresif dalam MMA telah menjadikannya figur populer di tanah kelahirannya, Amerika Serikat, namun ini akan menjadi pertama kalinya ia bertarung di jam tayang utama Amerika Utara sejak bergabung di ONE Championship.

Dikenal sebagai kompetitor yang sangat panas, “The Lion Killer” melihat ini sebagai tugasnya untuk memberi laga menarik melawan Johnny Nunez pada Sabtu ini, di Prime Video.

Tonon berkata:

“Mungkin ada lebih banyak mata dari para penonton A.S. yang menonton sekarang, daripada dalam beberapa ajang sebelumnya, namun itu tak terlalu berubah bagi saya, karena salah satu bagian yang saya yakini adalah pentingnya memberi pertarungan menarik sebagai atlet profesional.”

“Maka, saya ingin menunjukkan kemampuan saya. Saya ingin mencoba mengungguli lawan saya secara teknis dan agresif. Saya ingin memberi aksi agresif dan lihai bagi penggemar. Saya tak ingin menjalani pertarungan membosankan yang tidak ingin ditonton oleh banyak orang.”

Namun, sementara ia tetap ingin menggemparkan para penonton di seluruh dunia, Tonon mengetahui bahwa ia harus menggunakan kecerdasannya demi mengamankan kemenangan – dan ia takkan melupakan hal itu.

Setelah mengalami KO di tangan Thanh Le dalam perebutan gelar Juara Dunia ONE Featherweight, “The Lion Killer” menyesali serangan kaki yang sangat ceroboh ke arah Le itu, yang berakhir dengan penyelesaian ground-and-pound.

Kali ini, Tonon berencana menggunakan kesabaran dan tipu daya lihai untuk memastikan dirinya dapat menyerang dengan aman, dan ia menyebut salah satu nama terbesar dalam sejarah olahraga tarung sebagai inspirasinya.

Ia menambahkan:

“Saya juga tak ingin menjadi seorang idiot. Tetapi, itu tak berarti bahwa saya tak dapat menjalankan laga yang menarik. Ada beberapa orang yang mendapatkan laga menarik dan bertarung dengan aman. Seaman mungkin yang dapat mereka lakukan.”

“Bahkan pria seperti Mike Tyson, contohnya. Saya tidak seperti Mike Tyson. Tapi anda melihat pria yang seperti dirinya. Ia adalah petarung yang sangat, sangat menarik, tetapi ironisnya, juga petarung yang sangat aman.”

“Ia mengayunkan serangan keras, tetapi setiap kali pria itu mengayun, ia menggerakkan kepalanya, dan kembali mengayun dan menggerakkan kepalanya. Ia petarung yang pertahanannya sangat aman, maka ia adalah sosok yang ingin saya capai – kuat, tetapi juga cerdas.”

“Kuat, Setelah Kekalahan MMA Pertama, Tonon Ingin Seimbangkan Kegemparan Dan Kecerdasan Saat Kembali.”

Selengkapnya di Berita

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Jake Peacock Kohei Shinjo ONE Friday Fights 58 65
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 7
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 95