‘Kontrak Idaman Itu Jadi Tujuan Utama Saya’ – Ramadan Ondash Incar Kemenangan Krusial Lawan Chartpayak

Ramadan “The Scorpion” Ondash siap menjalani laga terpenting dalam kariernya pada Jumat, 27 Juni.
Pada jam primetime Asia, striker berusia 18 tahun ini akan menghadapi seniman knockout jempolan Chartpayak Saksatoon dalam laga strawweight Muay Thai dalam ajang ONE Friday Fights 114 di arena legendaris Lumpinee Stadium, Bangkok, Thailand.
Kemenangan tak hanya memperpanjang rekor tak terkalahkannya, tetapi akan mendekatkan dirinya pada kontrak idaman senilai miliaran rupiah dan tempat di jajaran atlet utama ONE.
Bagi sang petarung asal Tiger Muay Thai, laga ini menjadi cerminan perjalanan panjang yang berawal dari sebuah mimpi.
Ia berbincang dengan onefc.com tentang peluang perjalanannya hingga bisa ada di titik ini.
“Ini telah menjadi pengalaman indah, bertarung di organisasi seni bela diri terbesar di dunia. Kini, saya bersiap untuk laga keempat di ONE dan menatap kontrak idaman itu. Kontrak ini adalah tujuan utama saya.”
Ondash telah membuktikan bisa mengungguli dengan lawan-lawan berkualitas.
Tiga kemenangannya di ONE Friday Fights membuktikan bahwa ia punya kemampuan lengkap dan gaya agresif yang membuatnya banyak digemari. Namun, ia akan dihadapkan pada lawan terberat dalam kariernya sejauh ini.
Chartpayak datang dengan membawa rekor sempurna 7-0 di ONE. Sang penghancur dari Thailand telah jadi momok menakutkan bagi lawan-lawannya tetapi hal itu tak membuat “The Scorpion” gentar. Ia yakin punya cara untuk menjadi antitesis bagi sang lawan:
“Lawan saya, Chartpayak, memiliki catatan tujuh kemenangan dari tujuh laga dengan lima di antaranya lewat knockout. Jadi, rekornya cukup impresif. Dia menghadapi lawan-lawan hebat yang tak bisa mengimbanginya.
“Dia punya pukulan dan tendangan yang bagus. Dia kuat dan terkenal di Thailand. Tapi, dia belum pernah menghadapi Ramadan Ondash. Jumat ini, kamu akan mengerti apa yang saya maksud.”
Di usia yang relatif masih muda, Ondash telah menunjukkan kematangan dan kecerdasan tanding luar biasa. Gayanya yang menghibur penonton berujung pada satu knockout dan dua kemenangan lewat putusan sengit.
Ia kini bertekad untuk mencetak penyelesaian yang memukau lainnya demi meraih kontrak senilai 100.000 dolar AS (Rp1,6 miliar) yang bisa mengubah hidupnya.
Sebuah knockout di ONE Friday Fights 114 tentu jadi tujuan ideal, tetapi ia tidak mau terlalu gegabah dan memaksakan kehendak yang justru bisa membahayakan dirinya:
“Saya harap bisa menyelesaikannya lewat KO. Tapi saya tidak terpaku pada knockout. Saya ingin memberikan penampilan hebat bagi penonton dan menunjukkan pada mereka siapa sesungguhnya Ramadan Ondash dan seperti apa gaya tanding saya.”
Ondash Siap Hadapi Lawan Terbaik: ‘Saya Terbuka Lawan Siapaun’
Laga pada Jumat nanti benar-benar penting bagi Ramadan Ondash.
Jika kebanyakan petarung seusianya masih mencari bentuk atau merangkak naik, “The Scorpion” sudah berada dalam kompetisi elite dan harapannya untuk menjadi Juara Dunia seni bela diri bukan isapan jempol belaka.
Jika bisa meraih kemenangan atas Chartpayak Saksatoon, akan ada banyak jalur lain yang bisa mengantarkannya pada laga akbar yang lebih menjanjikan. Namun sebelum itu, ia harus terlebih dahulu melewati satu lawan yang dikenal bisa menghancurkan musuh dalam kedipan mata.
Terlepas dari seberapa hebat lawannya, Ondash mengaku punya kepercayaan diri tinggi:
“Saya tak punya nama tertentu, tapi saya terbuka untuk menghadapi siapapun yang penata tanding inginkan. Biarkan mereka menentukan lawan saya berikutnya, dan saya akan siap.”
Meski saat ini fokus utamanya adalah meraih kontrak, sang wonderkid punya mimpi yang lebih besar di masa depan.
Bahkan, ia sudah mengincar sabuk emas berkilau ONE Championship dan status sebagai petarung terbaik di muka bumi:
“Ambisi saya yang pertama adalah untuk meraih kontrak. Setelah itu, mimpi saya adalah melingkarkan sabuk Juara Dunia ONE di pinggang saya.”