‘Itu Selemparan Koin’ – Aung La N Sang Bedah Laga Kejuaraan Dunia De Ridder Vs. Bigdash

Aung La N Sang Vitaly Bigdash FULL CIRCLE 1920X1280 18

Tidak ada yang dapat membedah laga utama ONE 159: De Ridder vs. Bigdash lebih baik dari seorang Aung La N Sang.

Pada tanggal 22 Juli, Juara Dunia dua divisi ONE Reinier de Ridder akan mempertahankan sabuk emas middleweight miliknya melawan Vitaly Bigdash, dan “The Burmese Python” jelas sangat mengenali kedua pria ini.

Ia pernah tiga kali berhadapan dengan Bigdash di dalam Circle dengan total 13 ronde laga, serta dua kali melawan De Ridder selama enam ronde, yang menjadikan laga di Singapore Indoor Stadium ini sangat personal bagi ikon Myanmar ini.

Aung La N Sang berkata pada ONE Championship:

“Itu akan menjadi laga yang bagus. Mereka berdua adalah kompetitor yang sangat bagus. Saya bersemangat untuk itu, dan saya sangat familiar dengan keduanya. Saya menghabiskan, kira-kira, satu sampai dua jam [bertarung] dengan mereka?”

“Itu adalah laga menarik bagi saya, dan saya sangat menunggu siapa yang akan memenangkan itu.”

Sebagai mantan penguasa dua divisi, Aung La N Sang terpaksa merelakan kedua gelar Juara Dunia ONE Middleweight dan Light Heavyweight ke tangan De Ridder dalam sepasang laga beruntun. Di kedua pertarungan itu, permainan ground “The Dutch Knight” mendominasi seluruh aksi.

Sementara itu, ikon Myanmar ini meraih hasil beragam saat melawan Bidgash. Mereka berbagi sepasang laga Kejuaraan Dunia ONE Middleweight, tetapi pria Rusia itu memenangkan laga trilogi mereka pada awal tahun ini untuk meraih kesempatan melawan De Ridder.

Dengan seluruh pengalaman tersebut, Aung La N Sang membedah kekuatan dari tiap atlet yang akan tampil di laga utama ONE 159 itu.

Ia berbagi pada ONE Championship:

“[Kualitas terbaik De Ridder adalah] jangkauannya, seberapa panjang dirinya dan [teknik] grappling-nya. Saat anda melawan atlet yang lebih tinggi, anda harus menutup jarak, tetapi ia juga ingin menutup jarak karena ia adalah grappler yang lebih baik, dibandingkan menjadi striker, maka itu menarik.”

“Ia memiliki atribut yang menarik. Teknik grappling-nya sangat bagus. Teknik gulatnya cukup, tetapi jiu-jitsu miliknya sangat bagus.”

“Secara fisik, [Bigdash] sangat kuat. Terkait kemampuan menyeluruh, ia memiliki striking yang bagus, tetapi ia juga punya gulat dan submission yang hebat. Jika pertahanan anda tak terfokus, atau sesuatu tidak terfokus, ia akan mengambil celah itu.”

“Ia sangat tajam dalam hal IQ tanding MMA, dan ia selalu berada pada kondisi yang luar biasa.”

Aung La N Sang Tak Dapat Pilih Pemenang Antara De Ridder, Bigdash

Reinier de Ridder nampak jauh lebih baik dari sebelumnya saat dirinya mendominasi Juara Dunia ONE Welterweight Kiamrian Abbasov untuk mempertahankan sabuk emas middleweight dalam laga terakhirnya, namun Aung La N Sang mengira Vitaly Bigdash adalah ancaman yang jauh lebih besar.

Faktanya, bintang Myanmar ini meyakini bahwa permainan menyeluruh Bigdash akan menjadikannya lawan yang sulit bagi sang penguasa, walau ia juga tak meragukan “The Dutch Knight.”

Aung La N Sang berkata:

“Jika anda melihat seluruh atribut mereka, jika anda melihat seluruh kemampuan mereka, ini adalah laga berbahaya bagi RDR, tentunya. Tetapi RDR akan mengejutkan anda.”

Dengan itu, Aung La N Sang tak ingin memberikan prediksi untuk hasil dari laga utama ONE 159 ini.

Ia melihat bahwa laga Kejuaraan Dunia dapat mengarah pada siapa pun – dan bahwa itu akan bergantung pada siapa yang tampil dengan kekuatan penuh dan menerapkan game plan mereka di dalam Circle.

“The Burmese Python” menambahkan:

“Ini adalah pertarungan yang sangat, sangat tipis. Saya tak dapat benar-benar [memberi prediksi].”

“Itu selemparan koin, karena jika RDR tepat sasaran, dan jika ia dapat menutup jarak dengan sangat cepat dan beralih ke posisi atas, saya tak mengira Bigdash akan mampu melawannya karena ia akan menempel pada dirinya seperti lem.”

“Dan sebaliknya, jika Bigdash berada di posisi atas, saya tak melihat RDR mampu melakukan sweep atau mencetak submission dari bawah. Itu benar-benar tergantung pada siapa yang dapat menerapkan game plan mereka.”

“Tetapi, tentu saja saya memberi keunggulan striking pada Bigdash, dan keunggulan grappling pada Reinier. Maka, itu benar-benar tergantung pada siapa yang dapat menggunakan takedown lebih baik.”

Selengkapnya di Berita

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Jake Peacock Kohei Shinjo ONE Friday Fights 58 65
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 7
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 95
Kade Ruotolo Francisco Lo ONE Fight Night 21 57
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 9 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31