‘Bukan Lawan Sepadan Untuknya’ – Adrian Lee Tanggapi Tantangan MMA Dari Tye Ruotolo

Wonderkid MMA Adrian “The Phenom” Lee tak gentar menerima tantangan dari Juara Dunia ONE Welterweight Submission Grappling Tye Ruotolo.
Pasca ONE Fight Night 31 pada awal bulan ini, Ruotolo sukses mempertahankan gelarnya dengan kemenangan dominan atas Dante Leon. Hasil ini semakin menasbihkan namanya sebagai salah satu petarung ground terbaik di muka bumi saat ini.
Setelah kemenangannya, sang raja submission grappling merespons pertanyaan tentang kemungkinan debutnya dalam MMA. Ia pun menyebut nama Lee sebagai calon lawan yang tepat baginya.
Mendengar namanya disebut, “The Phenom” bercerita pada onefc.com bahwa meskipun tantangan tersebut dirasa prematur, ia tak sungkan untuk menjadi orang pertama yang menyambut Ruotolo dalam MMA:
“Sejujurnya, saya terkejut ketika Tye Ruotolo menantang saya untuk laga debutnya di MMA. Saya pribadi merasa saya bukan lawan yang cocok untuknya. Saya merasa bukan jadi batu loncatan yang bagus buatnya jika itu yang dia cari. Tapi saya antusias menyambut laga itu.”
Dengan tiga kemenangan dari tiga laga profesional sejauh ini, serta latihan intens dengan sang kakak yang juga menyandang sabuk Juara Dunia ONE MMA dalam dua divisi, Christian “The Warrior” Lee, Adrian percaya pengalaman dan kemampuan lengkapnya akan menjadi bencana bagi Ruotolo.
Meski mengakui bahwa Ruotolo adalah grappler kelas dunia, Lee menyebut bahwa kemampuan striking calon lawannya masih lemah. Ia mencontohkan kemampuan dari saudara kembarnya, Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling Kade Ruotolo, sebagai bukti bahwa kemampuan striking mereka masih terbatas.
Dengan rekor 3-0 milik Kade dalam MMA yang semuanya diraih lewat kuncian, Lee merasa tak sabar untuk menguji kemampuan striking dari si kembar:
“Saya pikir dari apa yang saya lihat dari Kade Ruotolo, striking mereka saat ini masih hijau – hal yang baru bagi mereka. Ketika mereka melayangkan serangan, terlihat masih canggung, tapi mereka mampu menggabungkannya dengan gulat dan grappling mereka karena dalam aspek itu kemampuan mereka sangat tinggi.
“Mereka langsung bertransisi dari striking. Saya rasa strategi mereka umumnya adalah membawa lawan-lawannya ke bawah dan mengunci mereka. Sejauh ini berjalan cukup lancar, tetapi striking mereka harus benar-benar diuji.”
Terlepas dari kritikan yang ia layangkan, Lee menaruh rasa hormat yang tinggi pada Tye Ruotolo dan mengagumi kemampuan agresifnya dalam mengincar kuncian. Menurut Lee, hal ini bisa jadi senjata berbahaya dalam MMA.
Saat keduanya saling berhadapan, sang atlet Singapura-Amerika memprediksi sebuah laga eksplosif:
“Saya rasa ini akan jadi pertarungan hebat. Dia adalah atlet luar biasa. Dia dan saudaranya, Kade, adalah pegulat dan grappler fenomenal, dan hal itu sangat membantu transisi mereka menuju MMA karena mereka sangat dinamis. Gaya grappling mereka sangat cocok untuk MMA.”
Lee Yakin Bisa Mengunci Si Kembar Ruotolo
Adrian Lee penuh rasa percaya diri jelang laga potensial kontra si kembar Ruotolo.
Ia bahkan yakin tak hanya bisa mengalahkan sang Juara Dunia bersaudara, tetapi juga mengunci mereka:
“Saya memiliki kemampuan grappling. Saya yakin bisa mengunci Kade atau Tye Ruotolo dalam laga grappling. Ditambah kemampuan gulat dan striking saya, saya percaya bisa mengalahkan mereka di mana pun.”
Lee tertarik untuk berlaga dalam divisi submission grappling di ONE di masa depan, tetapi untuk saat ini, fokus utamanya adalah menembus papan atas lightweight MMA.
Ia menambahkan:
“Sejujurnya, saya terbuka untuk mencoba laga grappling dan bahkan mengincar sabuk grappling di ONE Championship, tetapi itu bukan fokus utama saya.
“Fokus utama saya adalah menjadi seniman bela diri campuran terbaik di dunia. Itu berarti meraih gelar dalam MMA dan memenangi banyak sabuk. Saya ingin berada di puncak seni bela diri – tidak hanya unggul dalam satu area atau lainnya.”