Ayaka Miura Bertekad Jadi Yang Pertama Kalahkan Tiffany Teo Lewat Kuncian

Ayaka Miura dengan medalinya setelah mengalahkan Samara Santos.

Ayaka Miura nampak tak terhentikan di ONE Championship sejauh ini, dan jika mampu memperpanjang catatan kemenangannya dalam ajang ONE: KING OF THE JUNGLE, sebuah laga perebutan gelar Juara Dunia ONE Women’s Strawweight akan menjadi miliknya.

Judoka asal Jepang tersebut telah memenangi tiga laga di pentas global lewat kuncian dan demi mendapatkan kesempatan untuk menantang “The Panda” Xiong Jing Nan, ia harus mampu melewati ujian dari Tiffany “No Chill” Teo di Singapore Indoor Stadium pada Jumat, 28 Februari.

Laga menghadapi atlet asal Team Highlight Reel tersebut datang hanya beberapa pekan sejak ia mengalahkan Maira Mazar dalam ajang ONE: A NEW TOMORROW, namun tak ada keraguan dalam diri Miura untuk kembali berlaga.

Ayaka Miura throws Laura Balin

“Saya merasa semuanya berjalan seperti bisa berkat latihan. Saya bertarung pada bulan Januari, jadi saya sedang dalam kondisi yang bagus dan tinggal memastikan semuanya berjalan tanpa ada masalah,” tutur bintang asal Tribe Tokyo MMA ini.

“Saya merasa bersemangat ketika mendengar [laga ini menentukan penantang gelar Juara Dunia]. Saya pikir kesempatan itu memang akan datang tahun ini. Saya berbicara dengan pelatih dan saya tahu pada akhirnya [saya akan menghadapi] Xiong Jing Nan. Jadi kami berlatih untuk itu. Saya hanya perlu untuk berlatih dan bersiap.”

Namun atlet berusia 29 tahun tersebut tidak serta merta memandang “No Chill” sebelah mata, yang hanya mengalami satu-satu kekalahan dalam kariernya. Kekalahan itupun datang dari penguasa divisi strawweight saat ini. Selain itu, dalam laga terakhirnya, Teo telah mengalahkan Juara Dunia BJJ Michelle Nicolini. Miura pun sadar betul bahwa lawannya adalah atlet papan atas. 

Atlet asal Tokyo tersebut awalnya dijadwalkan untuk bertemu juara tinju Singapura ini dalam laga debutnya tahun lalu, sehingga ia sudah mempelajari laga-laga Teo sebelumnya dan juga sudah mengetahui apa yang harus ia antisipasi.



“Saya dengar dia adalah juara tinju dan saya juga telah menyaksikan kemampuan groundnya. Jadi saya pikir dia adalah atlet dengan kemampuan lengkap,” tutur Miura.

“Seperti saat bertarung dengan Nicolini, dia akan coba menguasai jarak dan saya pikir dia akan terus melayangkan kombinasi serangan.”

Sudah bukan rahasia lagi, Miura akan mencoba memenangi laga nanti lewat kemampuan judo yang dikombinasikan dengan upaya kuncian kuat – seperti yang telah ia terapkan pada tiga lawan sebelumnya.

Namun ia tahu harus bergerak cepat dan dalam posisi yang ideal secara teknis untuk bisa membawa Teo ke area yang dia mau.

“Julukannya “No Chill,” jadi dia akan terus bergerak. Saya rasa dia memiliki stamina yang bagus dan hati yang kuat,” ujar Miura.

“Saya akan coba mencari celah dari tiap serangannya. Jangkauan kaki serta lengannya lumayan panjang, jadi akan mudah untuk masuk. Jika bisa masuk, saya akan menjatuhkannya.”

Ayaka Miura attemots to submit Maira Mazar at ONE A NEW TOMORROW

Jika pun Miura mampu membawa lawannya ke ground, Teo bukanlah seseorang yang mudah dikunci. Ia tak pernah tap out dalam sepanjang kariernya. – bahkan saat Nicolini menguncinya dengan teknik armbar yang kuat.

Namun, pemegang sabuk hitam judo tingkat tiga ini memiliki sebuah kemampuan yang belum pernah “No Chil” hadapi dari lawan dia sebelumnya, dan Miura sedang dalam kondisi terbaik untuk menerapkan ground game andalannya jelang laga klasik striker melawan grappler ini.

“Jedanya belum terlalu lama sejak laga terakhir saya, jadi saya pikir itu akan jadi keuntungan. Saya dalam kondisi yang bagus [saat berlaga] pada bulan Januari, jadi saya hanya tinggal menjaganya,” tuturnya.

“Stamina saya [bagus] dan saya akan terus menyerangnya dengan grappling. Saya ingin menunjukkan sebuah ippon [kuncian] yang solid.

Meskipun tidak memandang Teo sebelah mata, Miura telah memikirkan laga selanjutnya yang ada di depan mata jika bisa melewati rintangan di Singapura nanti. Dan ia pun berharap tampil di tempat impiannya saat berlaga untuk perebutan gelar nanti.

“Jika memungkinkan, saya ingin [menghadapi Xiong] di Jepang bulan Oktober,” pungkasnya.

Baca Juga: Ritu Phogat Ingin Cetak KO Dalam Laga Seni Bela Diri Campuran Kedua

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29