Adriano Moraes Vs. Yuya Wakamatsu: 4 Kunci Kemenangan Di Kejuaraan Dunia ONE Flyweight

Adriano Moraes Demetrious Johnson ONE on TNT I 35

Juara Dunia ONE Flyweight Adriano Moraes telah mementahkan beberapa tantangan sulit dalam masa kejayaannya, namun lawan berikutnya ini mungkin menjadi striker yang paling berbahaya.

Superstar Brasil ini akan mempertahankan sabuknya melawan Yuya Wakamatsu di kartu ONE X: Grand Finale pada Sabtu, 26 Maret ini, dan kekuatan besar dari atlet fenomenal Jepang itu mungkin akan menjadi pembanding luar biasa bagi “Mikinho.”

Terdapat berbagai pertaruhan besar dalam laga yang sangat menarik ini. Moraes ingin terus membangun warisannya sebagai bintang flyweight paling dominan dalam sejarah ONE, sementara “Little Piranha” mengira inilah waktunya untuk memulai era baru.

Sebelum ajang perayaan 10 tahun bersejarah ini dimulai, mari simak beberapa kunci kemenangan bagi kedua kompetitor yang akan berlaga di Singapore Indoor Stadium ini.

#1 Kekuatan Besar Wakamatsu

Dengan 11 KO dari 15 kemenangan dalam kariernya, Wakamatsu jelas memiliki kesempatan terbaik untuk meraih kemenangan via KO melalui pukulan kerasnya.

Ini takkan mudah melawan sang Juara Dunia – yang belum pernah terkena penyelesaian dalam karier yang meliputi 11 tahun dan 22 laga – namun sang penantang memiliki kekuatan langka bagi seorang atlet flyweight dan dapat menjatuhkan lawannya dalam sekejap.

“Little Piranha” harus menghadapi keunggulan jangkauan dan tinggi badan pria Brasil itu, tetapi jika dirinya dapat memancing reaksi saat melakukan feint, ia akan dapat menyeimbangkan keadaan dengan pukulan kanan kerasnya.

Ia juga melontarkan serangan itu secara efektif, bersama dengan hook kirinya, dimana ia menggunakan posturnya untuk masuk ke dalam jarak dan mendaratkan pukulan kuatnya.

Atau, jika Moraes terlalu cepat bergerak saat merespon pukulan kanannya, Wakamatsu dapat meraih keunggulan dengan memancingnya masuk ke hook kirinya.

Dengan lima ronde untuk bertukar pukulan, bintang baru Jepang ini hanya membutuhkan satu kesalahan dari Moraes, dan stamina luar biasa itu hanya berarti bahwa ia akan terus menekan sampai bel akhir pertandingan berbunyi, jika ia memiliki kesempatan. 

#2 Jangkauan Dan Pergerakan Moraes

Adriano Moraes Demetrious Johnson ONE on TNT I 30

Kemampuan grappling Moraes memang sangat dikenal, namun ia juga memiliki permainan striking efektif yang dapat membuat Wakamatsu frustrasi dan memberinya kesempatan.

“Mikinho” menggunakan banyak pergerakan menyamping untuk menghindari rival yang agresif, dimana ia dapat memadukan itu dengan pukulan straight panjangnya untuk menahan penyerang asal Jepang itu.

Ia juga menggunakan kaki yang panjang untuk mencetak poin dengan tendangan ke arah kaki dan tubuh lawan. Tak seperti kebanyakan striker lain, Moraes tak takut melontarkan serangan ini walau ia dapat saja terkena takedown – karena ia akan senang bermain dari posisi guard melawan “Little Piranha.”

Jika “Mikinho” mampu membuat penantangnya itu frustrasi dan memaksanya menyerang dengan liar, ia juga dapat menyarangkan uppercut kerasnya bersama dengan momentum lawan yang maju – seperti saat ia menjatuhkan Demetrious Johnson dalam kemenangan terbesarnya di laga sebelum ini. 

#3 Wakamatsu Menyerang Saat Berusaha Masuk

Scenes from Yuya Wakamatsu vs. Reece McLaren at "ONE on TNT III"

Jika Wakamatsu dapat menolak dorongan untuk mendesak maju sebagai balasan dari pergerakan licin bintang American Top Team ini, Moraes akan dipaksa untuk menutup jarak untuk masuk ke pertukaran grappling – dan ini akan menciptakan berbagai kesempatan. 

Pertahanan takedown sang penantang itu cukup bagus dengan sendirinya – dimana ia mementahkan 30 takedown dari 40 kali percobaan lawan dalam kariernya di ONE – tetapi ia juga dapat menggunakan keinginan seorang grappler untuk menutup jarak melawan mereka.

“Little Piranha” melontarkan tendangan rendah keras yang mendarat dengan sangat efektif melawan mereka yang maju dan bertumpu pada kaki depan, dimana hal ini membatasi kemampuan mereka untuk membendung serangan yang datang.

Ia juga menyerang dengan tangannya untuk mengincar underhook saat rivalnya menyerang. Hal ini berarti ia siap untuk melontarkan uppercut keras saat mereka berusaha masuk.

Wakamatsu mungkin juga akan mengincar kepala dengan serangan lutut atau sikunya saat Moraes merapat, yang berarti pemegang sabuk hitam BJJ itu akan harus sangat lihai saat mencoba mengincar takedown.

#4 Spesialisasi Kuncian Moraes

Kemampuan tingkat tinggi Moraes akan meledak saat ia bermain di posisi ground, dimana takkan ada banyak kesempatan bagi Wakamatsu jika ia terjepit.

Permainan atas pria Brasil ini sangat keras, dan ia mengarahkan lawan-lawannya ke berbagai posisi buruk dengan teknik pass guard dan tekanan atasnya.

Walau Wakamatsu mampu menemukan ruang untuk melakukan scramble, ia tetap tidak akan segera keluar dari bahaya. “Mikinho” sangat keras beraksi dalam transisi, dan ia akan segera masuk ke punggung lawan atau menyerang saat rivalnya itu masuk ke posisi turtle di atas lutut mereka.

Sang raja flyweight itu akan dapat memilih kuncian leher dari kedua posisi ini, dan itulah dimana ia meraih sebagian besar penyelesaiannya, baik melalui rear-naked choke, D’Arce choke, guillotine dan teknik licin lainnya.

Selengkapnya di Fitur

Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
WeiRui 1200X800
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 38 scaled