5 KO Terbaik ONE Super Series Pada Tahun 2020

Muay Thai fighter Kulabdam delivers an uppercut to Sangmanee's head

Terlepas dari pandemi COVID-19 yang membuat dunia olahraga tarung terhenti sejenak di awal 2020 lalu, ONE Championship masih mengemas musim epik yang sarat dengan laga Muay Thai dan kickboxing, bahkan melampaui harapan banyak penggemar berat ONE.

Tahun ini menjadi saksi dari berbagai pendatang baru yang mengincar posisi dalam daftar Peringkat Resmi Atlet ONE, penyelesaian yang memecahkan rekor, serta para Juara Dunia yang mempertahankan gelar dengan aksi heroik.

Namun, beberapa laga spesial ini memberi penyelesaian yang masih dibicarakan oleh para penggemar disiplin striking sampai saat ini. Tanpa basa-basi, berikut adalah lima KO terbaik dari rangkaian ONE Super Series pada tahun 2020.

#1 Kulabdam Cetak KO Atas Legenda Di Era Modern

Dengan pertaruhan sebuah posisi dalam babak final Turnamen ONE Bantamweight Muay Thai, “Left Meteorite” Kulabdam Sor. Jor. Piek Uthai dan “The Million Dollar Baby” Sangmanee Klong SuanPluResort berjanji menampilkan aksi eksplosif di ajang ONE: NO SURRENDER III bulan Agustus lalu – namun hanya satu orang yang mampu membuktikan itu.

Pada momen pembuka laga ini, keduanya saling menguji reaksi satu sama lain dengan tendangan rendah dan tendangan ke arah kepala. Namun, sebuah pukulan straight kiri tajam dari Kulabdam mampu membangunkan Sangmanee dan memberi prediksi tentang akhir laga keras ini.

“The Million Dollar Baby” menyerang balik ke arah Kulabdam dengan pukulan dan tendangan tinggi jarak jauh, namun tak ada strategi yang mampu mengatasi perwakilan Sor. Jor. Piek Uthai itu. Keduanya lalu memasuki sebuah pertukaran keras dari pukulan dan tendangan ke arah tubuh.

Dan, kejutan itu pun tiba. Hanya dengan 15 detik tersisa pada ronde pertama, Kulabdam mengenai Sangmanee dengan sebuah jab dan hook kiri, melayangkan uppercut kanan yang meleset, namun segera menyambungkan sebuah straight kiri yang membuat “The Million Dollar Baby” melayang sesaat di udara.

Saat ia mendarat di punggungnya, jelas bahwa Sangmanee sudah tak sadarkan diri dan wasit pun mengakhiri laga. Dengan itu, Kulabdam mencetak salah satu kejutan terbesar – dan KO terbaik – dalam sejarah ONE Super Series.

#2 Capitan Cetak KO Pemecah Rekor

Para penggemar disiplin kickboxing menyaksikan sebuah momen bersejarah saat Capitan Petchyindee Academy memasuki Circle melawan Juara Dunia Muay Thai dan Kickboxing enam kali Petchtanong Petchfergus di ajang ONE: A NEW BREED III, September lalu.

Keduanya mencetak debut promosional mereka, dimana hasil laga ini akan menjawab berbagai pertanyaan seperti: Bagaimana penampilan Capitan di bawah peraturan kickboxing? Bagaimana Petchtanong akan dapat tampil di atas panggung dunia?

Tetapi, jawaban tersebut tersedia hanya dalam waktu enam detik. Segera setelah kedua kompetitor ini mengucapkan salam melalui sentuhan sarung tinju mereka, Petchtanong melayangkan sebuah jab lambat ke arah Capitan, yang menangkisnya dan membalas dengan dua pukulan keras.

Capitan terlebih dahulu mendaratkan sebuah jab, yang membuka celah untuk sebuah serangan dari tangan kanan. Saat pukulan itu tersambung, Capitan dapat saja mengambilkan selimut bagi kompatriotnya itu, karena jelas Petchtanong telah tertidur.

Kemenangan KO enam detik ini adalah yang tercepat dalam sejarah ONE Super Series.

#3 Rade Opacic Taklukkan Kickboxer Ikonik

Tiap atlet yang memasuki Circle untuk pertama kalinya memang mengharapkan sebuah debut yang akan terkenang sepanjang masa, dimana pada ajang ONE: BIG BANG II di bulan Desember, Rade Opacic melakukan itu saat menghadapi kickboxer veteran asal Belanda, Errol “The Bonecrusher” Zimmerman.

Zimmerman mengendalikan momen pembuka dalam laga itu, saat ia menyerang kaki Opacic dengan tendangan rendah dan menjatuhkan atlt Serbia itu. Tetapi Opacic tetap bertahan dalam laga ini dan menyarangkan jab jarak jauh di wajah “The Bonecrusher.”

Keduanya melanjutkan laga, dengan Zimmerman yang menyarangkan tendangan rendah keras ke arah paha lawannya dan Opacic yang memasukkan pukulan tajam ke arah tubuh rivalnya.

Namun, momen penentu laga ini tiba pada ronde kedua.

Zimmerman melontarkan hook kiri yang lebar saat Opacic mulai memutar tubuhnya demi menyarangkan tendangan tumit, tetapi kaki atlet Serbia itu mendarat terlebih dahulu dengan sangat keras. Saat itu terjadi “The Bonecrusher” seketika terjatuh. Walau bintang Belanda ini dapat kembali berdiri, ia tak dapat melanjutkan laga.

#4 Rodtang Jatuhkan Rival Lama Dengan Serangan Ke Arah Tubuh

Bulan Januari lalu, Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon membuktikan bahwa kemenangan pertamanya atas Jonathan “The General” Haggerty bukanlah sebuah kebetulan belaka. Keduanya bertemu dalam laga ulang di ajang ONE: A NEW TOMORROW, di hadapan ribuan kompatriot warga Bangkok ini.

Awalnya, Haggerty menyerang sang Juara Dunia dari sisi luar dengan jab dan tendangan dorong (push kick). Namun, “The Iron Man” tidak tampil untuk sekedar bertukar serangan – dan ia segera menegaskan hal itu.

Bintang Thailand ini ingin bertukar serangan jarak dekat dengan “The General,” dan ia menyambungkan pukulan keras ke arah hati pada menit pembuka, yang menjatuhkan rivalnya asal Inggris itu.

Walau Haggerty mampu bangkit, Rodtang baru saja memulai. Ia berlanjut mengincar serangan ke arah tubuh di bawah lengan pria asal Inggris itu dan ke arah tulang rusuknya, dimana pada ronde ketiga, seluruh dampak serangan itu mulai terasa.

Knockdown pertama pada stanza ketiga datang setelah rangkaian serangan ke arah tubuh memaksa Haggerty bertumpu pada lututnya. Ia bangkit, namun beberapa saat kemudian, sebuah kombinasi hook kiri-straight kanan dari Rodtang kembali menjatuhkannya ke atas kanvas.

Haggerty, yang menunjukkan keberanian luar biasa, kembali berdiri. Namun Rodtang mengakhiri perlawanan bintang Inggris ini dengan sebuah hook kiri ke arah tubuh.

#5 Nong-O Hentikan Laju ‘The Steel Locomotive’

Sejak merebut gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai pada bulan Februari 2019, Nong-O Gaiyanghadao telah menjadi mimpi buruk bagi para pria dalam divisinya itu.

Ketiga atlet yang dihadapinya setelah ia merebut gelar tertinggi itu tak mampu melengserkannya. Tetapi pada pertengahan Desember, di ajang ONE: COLLISION COURSE, penantang keempat – Rodlek PK.Saenchai Muaythaigym – diprediksi menjadi sosok andalan itu.

Rodlek baru saja mencetak KO atas Kulabdam dalam laga keras mereka di ajang ONE: A NEW BREED pada bulan Agustus, dimana para penikmat disiplin ini mengharapkan perwakilan PK.Saenchai Muaythaigym ini untuk dapat bertahan melawan sang penguasa divisi.

Namun, Nong-O bahkan tidak memberi “The Steel Locomotive” kesempatan menyerang. Pada ronde ketiga, perwakilan Evolve ini telah menyarangkan berbagai jab, pukulan kanan dan tendangan ke arah tubuh sembari melihat reaksi dan menghindari serangan balik dari rivalnya.

Dengan itu, Nong-O memancing “The Steel Locomotive” dalam pertukaran serangan ke arah tubuh – dan itulah saat sang legenda Muay Thai ini menyengat dengan kombinasi jab-cross, yang seketika menggoyahkan kaki Rodlek.

Baca juga: 5 KO MMA Terbaik Pada Tahun 2020

Selengkapnya di Fitur

Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
WeiRui 1200X800
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled