4 Pelajaran Terbesar Dari Kartu Pertandingan Bersejarah ONE Fight Night 17: Kryklia Vs. Roberts

Johan Ghazali Edgar Tabares ONE Fight Night 17 13 scaled

Sejarah tercetak pada 9 Desember pagi waktu Asia, di ONE Fight Night 17, saat ONE Championship menggelar kartu pertandingan khusus Muay Thai untuk pertama kalinya.

Hasilnya adalah gelaran penuh aksi yang sangat spektakuler, saat seluruh atlet itu memberi sajian panas dan Juara Dunia ONE Heavyweight Muay Thai dinobatkan di laga utama.

Setelah berbagai penampilan luar biasa dari Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand ini, berikut adalah empat pelajaran terbesar dalam gelaran khusus striking ini.

Muay Thai Beri Aksi Luar Biasa Di Bawah Sorotan Besar

Tahun 2023 memang sangat menonjol bagi Muay Thai. Para petarung striking yang sangat luar biasa ini berulang kali bersinar terang di atas panggung dunia, yang membawa disiplin itu ke tingkatan baru.

Perjalanan itu berlanjut pada Jumat malam waktu A.S., atau Sabtu pagi waktu Asia, saat tujuh dari delapan laga yang tersaji berakhir via KO, sementara satu-satunya laga dimana keputusan juri itu diberikan memang sangat mencengangkan dan menjadi kandidat Fight of the Year.

ONE Fight Night 17 menunjukkan bahwa aksi Muay Thai dengan sarung tangan MMA 4-ons dapat saja menjadi aksi seni bela diri paling menegangkan di muka bumi.

Segala sesuatu dapat terjadi dalam sekejap berkat teknik murni dan agresi tak terhenti dari seluruh petarung yang hadir, dan para penggemar akan selalu menunggu momen-momen besar selanjutnya.

Kali ini, drama itu tiba pada jam tayang utama A.S., saat nama-nama yang sedang naik daun dan superstar luar biasa memberi aksi panas dan penyelesaian mengejutkan sepanjang gelaran.

“Seni delapan tungkai” memang menikmati pertumbuhan luar biasa selama 12 bulan terakhir – dan itu sepertinya takkan melambat.

Kryklia Lanjut Tambah Resume Legendaris

Roman Kryklia menambah sebuah sabuk emas seberat 26 pound ke dalam koleksinya setelah mencetak KO ronde kedua atas Alex Roberts.

Sebagai penyandang gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight Kickboxing dan sabuk perak ONE Heavyweight Kickboxing World Grand Prix 2022, superstar Ukraina itu kini menjadi penguasa dua disiplin dan dua divisi.

Pria berusia 32 tahun ini mengamankan kemenangan bersejarah itu via hook kiri tajam di awal ronde kedua setelah mendominasi laga mereka.

Di titik ini, perwakilan Golden Belts itu tak hanya membuktikan diri sebagai salah satu striker terbaik dalam divisi terberat itu, tetapi juga sebagai salah satu kompetitor pound-for-pound terbaik di muka bumi.

Dengan catatan rekor 50-7, perjalanan sempurna di ONE, dan berbagai penghargaan prestisius yang terus bertambah, Kryklia menjadi ikon kickboxing sementara ia membuktikan diri sebagai ‘GOAT’ di dunia modern.

“Smokin” Jo Jaga Posisi Untuk Masuki Kejuaraan Dunia

Pada Oktober lalu, “Smokin” Jo Nattawut menjawab panggilan dalam waktu singkat dan menelan kekalahan dalam sebuah aksi kickboxing yang sangat keras di tangan megabintang Thailand Tawanchai PK Saenchai.

Sabtu pagi, petarung favorit Thailand itu kembali ke disiplin yang sangat dikuasainya, Muay Thai, dan menjalani pemusatan latihan penuh untuk bersiap menghadapi Luke Lessei.

Tetapi Lessei juga sangat siap untuk beradu pukulan. Selama sembilan menit, kedua pejuang ini bertarung keras di dalam ring, disambut oleh sorakan keras para penonton yang bergema di arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium.

Petarung asal Iowa ini maju dengan sangat kuat pada ronde terakhir, tetapi ia tak dapat menyelesaikan tugas itu.

Sebaliknya, ketahanan dan kekuatan Nattawut bersinar terang lewat kemenangan mutlak yang diraihnya, serta membuktikan bahwa dirinya masih berada di antara petarung elite yang mengincar laga Kejuaraan Dunia di tahun yang baru.

Penantang #4 featherweight Muay Thai ini sukses mempertahankan posisinya, dimana itu memberinya minat baru untuk memperhatikan Tawanchai yang akan mempertahankan sabuk emas divisinya melawan Superbon Singha Mawynn di ONE Friday Fights 46, 22 Desember ini.

Ghazali Dapat Jadi Masa Depan Muay Thai

Setelah mencetak rekor 4-0 yang sangat luar biasa dalam rangkaian ajang ONE Friday Fights, Johan Ghazali mendapat kesempatan untuk menunjukkan pada penonton di jam tayang utama A.S. mengapa ia dapat menjadi masa depan Muay Thai global.

KO sempurna “Jojo” pada detik ke-36 atas Edgar Tabares hanya semakin membuktikan hal itu. Remaja berusia 17 tahun ini menekan rivalnya asal Brasil ke pojok ring, lalu melepaskan hook kiri dahsyat ke arah ulu hati.

Kemenangan cepat dan tegas ini membuktikan bahwa hype Ghazali memang layak, dan ini masih menjadi awal dari kariernya yang sangat panjang di bawah sorotan besar itu.

Dalam wawancaranya seusai laga, petarung berbakat Malaysia-Amerika itu berkata ia berharap dapat berkompetisi di Amerika Serikat tahun depan. Setelah rangkaian sempurna di 2023 yang menempatkan dirinya dalam peta itu, 2024 dapat saja menjadi tahun dimana ia menjadi superstar global sejati.

Selengkapnya di Fitur

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50