‘Saya Bisa KO Dan Hentikan Pria Ini’ – Tyson Harrison Siap Kalahkan Seksan Or. Kwanmuang, Penuhi Impian Mendiang Pelatihnya

TysonHarrison 1200X800

Debut Tyson Harrison bersama ONE Championship adalah laga yang dapat menjadikannya atlet favorit para penggemar.

Malam ini, Jumat, 20 Januari, pemukul keras asal Australia itu dijadwalkan menghadapi petarung ikonik Thailand Seksan Or. Kwanmuang dalam laga catchweight Muay Thai 140 pound di ONE Friday Fights 1, dimana kedua gaya bertarung mereka akan menyajikan sebuah pertandingan klasik.

Walau sang legenda memiliki keunggulan dalam pengalaman, Harrison berniat untuk membawa setiap kemampuannya ke Lumpinee Boxing Stadium yang ikonik itu dan membuktikan dirinya dapat beradu dengan para petarung elite disiplin ini di panggung terbesar itu.

Ingin mencetak kesan pertama yang solid, pria berusia 22 tahun ini berkata:

“Ini jelas menjadi mimpi saya [untuk bergabung bersama ONE] sejak awal, terutama karena saya sangat muda. Itu kini menjadi kenyataan.”

“Itu sangat berarti bagi saya. Saya sangat bersyukur untuk kesempatan ini. Banyak orang tak percaya saya dapat masuk ke dalam ring dengan orang ini. Bagi saya, itu hanya permainan olahraga tarung (fight game), dan saya siap melawan siapa pun yang ada di depan saya.”

Seksan meraih reputasinya sebagai salah satu petarung paling menarik dalam “seni delapan tungkai” karena gaya dan agresi kerasnya yang tak pernah berhenti.

Menggunakan kemampuan ini untuk memenangkan berbagai gelar Juara Dunia Muay Thai, petarung lokal favorit ini adalah tantangan yang ditakuti oleh sebagian besar lawannya. Namun, Harrison menolak untuk terintimidasi oleh aura sang legenda berusia 33 tahun ini.

Ia berkata:

“Saya tak dapat melangkah mundur. Ia takkan meringkuk seperti beberapa petarung ini. Jika anda memukulnya, ia terjatuh, lalu ia kembali bangkit. Ia akan mengincarmu tanpa henti, bergerak maju. Tapi ya, saya siap. Saya yakin saya dapat melakukan ini, itu pasti.”

“Saya kira ini adalah pertarungan antara dua gaya yang sangat bagus bagi saya, karena saya adalah petarung yang sangat tinggi. Selama saya tidak terkena oleh semua pukulan keras itu, saya merasa dapat menendangnya dan mencetak poin, setidaknya.”

“Saya akan membuat tubuhnya berhenti bergerak. Itulah yang ingin saya lakukan. Sejujurnya, saya merasa saya bisa meng-KO dan menghentikan pria ini.”

Tyson Harrison Termotivasi Oleh Mendiang Pelatih Sangtiennoi

Ini memang laga terbesar dalam hidup Tyson Harrison, namun ia merasa dirinya telah lama bersiap secara mental untuk itu.

Pria Australia ini tinggal dan berlatih di Sangtiennoi Gym, utara Bangkok, dan sebelum pelatih legendaris Sangtiennoi Sor Rungroj – dikenal juga sebagai P’Tu oleh murid-muridnya – meninggal pada tahun 2021, ia menandai Seksan Or. Kwanmuang sebagai lawan masa depan bagi petarung muda ini.

Harrison menjelaskan:

“Itu lucu sebenarnya. Saat P’Tu Sangtiennoi masih hidup, saat saya memenangkan kejuaraan MX, P’Tu berkata pada saya, ‘Oh, kamu bisa melawan Seksan. Kamu dapat melawan para petarung besar ini.’ Dan saya berpikir, ‘Wow, anda melihat itu dalam diri saya?’ Sulit bagi saya mempercayai itu.”

“Mungkin itulah saat dimana saya tidak terlalu bagus dan siap, tetapi sekarang, saya kuat. Saya sangat siap untuk melawan siapa pun. Saya kira itu adalah penempatan waktu yang sangat bagus.”

“Ini akan melejitkan nama saya saat saya menunjukkan apa yang dapat saya lakukan melawan seseorang dengan semangat dan pengalaman seperti ini, dan seseorang yang sekuat ini.”

Dengan perkataan sang pelatih ikonik itu masih terngiang di pikirannya, Harrison ingin memberi kebanggaan tersendiri bagi Sangtiennoi, dan itulah yang menjadi penyemangatnya saat dirinya memasuki ring pada 20 Januari ini.

Seksan dijuluki “The Man Who Yields To No One,” tetapi dengan tujuan untuk membuktikan sesuatu pada mendiang mentornya itu, pria Australia ini berencana merebut julukan itu dan memberi aksi keras yang diingat banyak orang dari Lumpinee Boxing Stadium.

Ia berkata:

“Saya dapat menjanjikan anda, saya akan mengeluarkan segala sesuatunya. Saya hanya harus jujur pada diri sendiri. Saya ingin bertarung untuk P’Tu Sangtiennoi, yang telah meninggal dunia.”

“Ini adalah mimpinya, bagi saya untuk bertarung di ONE dan bagi saya untuk bertarung melawan Seksan. Itu akan berhasil. Saya berjanji akan memberi segalanya, dan saya akan tunjukkan mengapa saya layak berada di disiplin ini.”

Selengkapnya di Berita

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Jake Peacock Kohei Shinjo ONE Friday Fights 58 65
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 7
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 95
Kade Ruotolo Francisco Lo ONE Fight Night 21 57
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 9 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31