Reinier De Ridder Siap Menguji Aung La N Sang

Reinier De Ridder defeats Leandro Ataides ONE WARRIOR'S CODE in Jakarta

Reinier “The Dutch Knight” De Ridder meyakini bahwa kemenangan terbaik dalam kariernya atas Leandro “Wolf” Ataides akan membantunya menghadapi Juara Dunia ONE Middleweight Aung La “The Burmese Python” N Sang.

Pemegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu tak terkalahkan asal Breda, Belanda ini meraih laga perebutan gelar saat ia menaklukkan mantan penantang gelar Juara Dunia itu di ajang ONE: WARRIOR’S CODE di Jakarta, Indonesia, hari Jumat, 7 Februari.

Walau De Ridder terpaksa mengakhiri laga dalam tiga ronde untuk pertama kali dalam kariernya, 15 menit yang ia habiskan berlaga melawan sosok kolosal Brasil itu memberinya keyakinan baru terkait kemampuannya dalam mengatasi tantangan dan memberinya beberapa pelajaran berharga yang dapat membuatnya berkembang sebagai seniman bela diri.

Saat “The Dutch Knight” pulih dari laga luar biasa di Istora Senayan, ia berbagi tentang bagaimana rasanya mendapatkan keputusan juri untuk pertama kalinya, serta bagaimana ia dapat menggunakan pengalaman tersebut untuk mengalahkan “The Burmese Python” saat mereka berhadapan.

ONE Championship: Apa yang anda rasakan tentang laga dan kemenangan di Jakarta?

Reinier De Ridder: Saya memiliki banyak waktu untuk memikirkan kembali dalam penerbangan pulang, dan saya memiliki waktu berbicara dengan para pelatih saya.

Pada dasarnya, sangat baik untuk sesekali berlaga sampai akhir [pertandingan], untuk menjalani tiga ronde, dan melihat sejauh apa saya dapat mendorong diri saya demi meraih kemenangan. Banyak hal yang tidak berjalan sesuai rencana, namun tetaplah baik untuk berlaga sampai akhir dan meraih kemenangan.

ONE: Apa yang anda pelajari dari kemenangan mutlak pertama dalam karier anda?

RDR: Itu mengajari saya banyak hal tentang diri saya sendiri, dan juga banyak hal terkait teknik saya.

Terdapat banyak hal yang saya dapat lakukan lebih baik dalam laga berikutnya, banyak hal yang akan saya kerjakan – yang sudah saya pikirkan saat ini. Saya berada di sasana kemarin. Saya belum dapat terlalu dapat melakukan banyak hal, namun saya sangat bersemangat melakukan beberapa penyesuaian, dan bersiap untuk Aung La.



ONE: Ataides nampak kuat pada ronde pertama dan bertahan dari takedown anda dengan baik. Apa yang ia rasakan di sana?

RDR: Bibirnya robek dalam dua menit pertama, dan itu membuatnya sangat licin. Saat saya masuk menyerang dan meraihnya, ia sangat licin, tidak seperti apa yang pernah saya alami sebelumnya.

Saya rasa itu terjadi pada ronde kedua, saya menjatuhkannya dan berpikir, ‘Kini saya mendapatkannya, ia tidak akan lepas,’ namun ia seperti belut! Ia sedikit bergerak dan dapat lolos dari genggaman saya.

ONE: Saat laga berlanjut, anda nampak semakin yakin dan meraih lebih banyak poin. Mengapa?

RDR: Ia sangat lelah. Saya lelah, namun ia terlihat kosong. Ia harus bekerja keras untuk bertahan dari takedown saya, dan dalam posisi clinch, saya mengenainya dengan berbagai serangan ke arah tubuh – banyak sekali serangan lutut – dan saya kira itu juga membantu saya untuk sedikit melemahkannya.

Saya masih harus berhati-hati karena ia sangat berbahaya, terutama dengan lututnya. Saya cukup waspada untuk tidak terburu-buru masuk [menyerang] dan terkena salah satu serangannya itu.

Holland's Reinier De Ridder takes aim at Leandro Ataides

ONE: Ia mengenai anda beberapa kali dengan serangan kuat. Bagaimana kekuatan serangan yang anda rasakan saat berada di dalam ring?

RDR: Kekuatannya sangat berbeda. Ia berhasil mencetak KO atas beberapa atlet teratas – [Vitaly] Bigdash dan masih banyak lagi – namun ia tidak pernah mendapatkan serangan bersih atas diri saya.

Saya selalu menggerakkan kepala saya, atau selalu ada sesuatu diantaranya untuk membendung serangan. Saya senang saya tidak terkena serangan lutut di kepala atau sesuatu yang edan! Ia sangat kuat, dan sangat liar. Tangannya sangat rendah. Itu sesuatu yang belum pernah saya alami dan itu benar-benar terpatri dalam pikiran saya.

Karena tangannya berada di posisi rendah, saya tidak tahu dari mana serangan itu datang. Saya akan mengenainya dengan jab, atau cross, atau sesuatu, namun tangan kiri atau kanannya akan muncul dan saya tidak dapat melihat darimana itu berasal.

Biasanya, saat tangan terangkat, saya dapat melihat lebih jelas dari mana serangan itu datang. Saya harus melakukan pergerakan kepala yang lebih banyak untuk menghindari semua serangan ini, karena saya tidak mengetahui darimana datangnya. Tidak ada siapapun di sasana yang bertanding seperti itu, maka ini adalah sesuatu yang baru, namun saya rasa itu adalah sesuatu yang dapat saya kembangkan.

ONE: Apakah kunci utama yang memberi anda kemenangan ini?

RDR: Saya rasa saya mencetak lebih banyak kerusakan. Saya rasa jika laga ini berlangsung dua atau tiga menit lebih lama, saya akan mencetak penyelesaian.

ONE: Secara keseluruhan, seberapakah anda puas dengan penampilan anda?

RDR: Sejujurnya, saya tidak puas. Saya berada di sana untuk menyelesaikan laga melawan seseorang, bukan menang melalui keputusan juri, maka dalam beberapa jam setelah laga, saya senang dapat meraih kemenangan, namun tidak senang karena tidak meraih penyelesaian.

Tetapi, saya merasa yakin dengan laga itu sekarang. Itu terjadi setelah beberapa hari memproses segala sesuatunya dan berbicara dengan para pelatih saya. Kini, saya bangga saya dapat menampilkan semangat yang baik dan bangga meraih kemenangan terlepas dari segala sesuatu yang terjadi dalam laga itu.

Saya senang dapat masuk lebih dalam dan mempertaruhkan semuanya pada ronde terakhir, namun itu bukanlah penampilan saya yang paling teknis. Saya memiliki lebih banyak lagi untuk ditampilkan.

ONE: Dengan kemenangan ini, anda meraih kesempatan berlaga melawan Aung La N Sang demi gelar Juara Dunia ONE Middleweight. Kapan anda ingin menjalani laga itu?

RDR: Saya hanya membutuhkan beberapa minggu untuk pulih, dan saya akan siap. Saya rasa ia memiliki hak untuk memilih waktu dan tempatnya, tetapi saya hanya ingin pulih dan kembali berlatih.

ONE: Apakah anda lebih yakin menghadapi dirinya, setelah anda mengalahkan salah satu pria paling berbahaya dalam divisi anda?

RDR: Ya, saya mengalahkan pria yang sempat mencetak KO atas Bigdash. Aung La tidak mencetak KO saat melawan Bigdash. Mereka menjalani dua laga yang tipis, maka, mari lihat apa yang saya dapat lakukan dengan Aung La!

Baca Juga: Apa Langkah Selanjutnya Dari Para Pemenang Di ONE: WARRIOR’S CODE?

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Suriyanlek Rittidet 1920X1280
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50