Amarsanaa Tsogookhuu Peringatkan Eduard Folayang: ‘Saya Generasi Baru’

Amarsanaa Tsogookhuu DC 9969

Amarsanaa “Spear” Tsogookhuu dapat meraih kemenangan terpenting dalam karirnya pada ajang ONE: MASTERS OF FATE, namun seorang raksasa seni bela diri Asia menghadang jalannya.

Jumat, 8 November, bintang Mongolia yang sedang naik daun ini akan menghadapi Eduard “Landsile” Folayang, yang tentunya akan mendapat dukungan penuh dari publik tuan rumah di Mall of Asia Area, Manila, Filipina.

Namun, setelah menjalani debut ONE Championship yang mengesankan Februari lalu ketika tampil dominan selama tiga ronde untuk mengalahkan atlet veteran Thailand Shannon “OneShin” Wiratchai  – Amarsanaa siap melewati tantangan berat melawan salah satu bintang di panggung dunia.

 “Ia merupakan dua kali Juara Dunia ONE dan lawan yang luar biasa. Selain itu, ia juga seorang hero nasional dan atlet kebanggaan Filipina,” ujar perwakilan sasana Team Amaraa tersebut.

“Saya sudah mengikuti pertandingannya cukup lama. Saya seorang penggemarnya. Merupakan sebuah kehormatan bagi saya dapat menghadapinya di ONE Circle. Saya bersyukur karena ONE telah memberikan kesempatan ini.”

Pria asal Ulaanbaatar tersebut akan menghadapi seorang atlet yang telah bertanding melawan sebagian besar jajaran atlet terbaik dunia dan mengklaim penghargaan terbaik dalam olahraga ini. Pencapaian tersebut mungkin akan membuat beberapa atlet gugup, namun tidak berlaku bagi Amarsanaa.

Alih-alih, “Spear” memfokuskan dirinya pada penghargaan yang bisa ia dapatkan jika berhasil mengepalkan tinjunya di akhir laga di hadapan pendukung lawan.

“Saya merasa bersyukur saya bisa mendapatkan kesempatan untuk bertanding melawan atlet hebat yang pernah menjadi Juara Dunia, tetapi menjadi mantan Juara Dunia tidak membawa efek negatif pada saya,” jelasnya.

“Bahkan sebaliknya, hal tersebut justru memotivasi saya. Ini merupakan kesempatan yang baik untuk menguji diri saya melawan atlet terbaik, seorang mantan Juara Dunia, dan untuk melihat sejauh mana kemampuan saya sebagai atlet. Tentu saja, saya akan melakukan segalanya untuk bisa mengalahkanya.

“Bisa mengalahkannya akan memberi saya kebanggaan dan kehormatan tentunya. Itu sebabnya saya harus mengerahkan segalanya. Saya telah menunggu lama untuk ini. Saya melihat ini sebagai kesempatan besar untuk membuktikan diri saya. Saya tidak merasa tertekan atau tegang sama sekali.”



Bukan berarti atlet asal Mongolia ini terlalu percaya diri. Ia justru menyadari bahwa lawannya nanti merupakan ancaman bagi siapapun, terutama dengan dukungan spektakuler dari para penggemarnya.

“Ia merupakan seniman bela diri yang komplet. Tentu saja, keuntungan bertanding di kandang harus dianggap sebagai salah satu kekuatannya,” tambah Amarsanaa.

“Ia memiliki takedown defense yang baik dan bagus dalam stand-up striking. Ia juga cepat, yang merupakan salah satu kekuatan utamanya. Tendangan menyasar kakinya sangat kuat.”

“Landslide” juga jauh lebih berpengalaman ia akan menyamai rekor pertandingan ONE terbanyak sepanjang sejarah pada 8 November nanti –  namun “Spear” percaya hal tersebut mungkin akan menjadi keuntungannya.

Ada banyak rekaman pertandingan Eduard yang dapat ia pelajari, dan ia sudah menganalisa dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang harus ia fokuskan.

Amarsanaa telah mendulang berbagai prestasi – termasuk Shidokan Karate World Cup 2015hal tersebut menegaskan bahwa dirinya telah siap untuk menjalani laga penuh jual beli serangan, ditambah ia telah terbang jauh ke Amerika Serikat untuk mengembangkan kemampuannya dibawah naungan salah satu sasana paling disegani di dunia.

Amarsanaa Tsogookhuu DC 7164.jpg

Itu sebabnya atlet kelahiran 29 tahun silam ini percaya bahwa nantinya ia bisa memenangi dan melompat ke pertandingan selanjutnya untuk memperebutkan sabuk di divisi lightweight, meskipun, laga ini baru menjadi pertandingan ketujuh dalam sepanjang karier profesionalnya.

“Saya pikir saya memiliki apa yang diperlukan untuk menang. Saya tidak meragukan diri saya sendiri,” ungkapnya.

“Saya telah berlatih di sasana Jackson-Wink MMA Academy sejak 2017, dan telah belajar banyak hal dari para atlet kelas dunia di sana. Itu sebabnya saya pikir saya memiliki apa yang diperlukan untuk memenangkan pertandingan ini. Kemampuan dan teknik saya cukup untuk mengalahkannya.

“Saya adalah generasi yang baru. Saya seorang atlet muda dan lapar yang mengincar sabuk Juara Dunia. Saya seorang seniman bela diri muda yang berada di sini untuk menggantikan anda sebagai pesaing teratas. Saya adalah masa depan.”

Baca juga: 5 KO Terbaik Dari Striker Superstar Di ONE: MASTERS OF FATE

Selengkapnya di Berita

John Ghazali X Nguyen Tran Duy Nhat
Marat Grigorian Sitthichai Sitsongpeenong ONE 165 50 scaled
Alexis Nicolas Magomed Magomedov ONE Friday Fights 47 39
Xiong Stamp JH Superlek
Duke Didier Jasur Mirzamukhamedov ONE158 1920X1280 25
Seksan Or Kwanmuang River Daz ONE Friday Fights 46 98 scaled
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 61 scaled
Izaak Michell ONE Championship
Panrit Lukjaomaesaiwaree Kongklai Annymuaythai ONE Friday Fights 24 scaled
StampFairtex DeniceZamboanga 1200X800
Alexis Nicolas Magomed Magomedov ONE Friday Fights 47 6
Jacob Smith Walter Goncalves ONE Fight Night 17 22 scaled