Sunoto Memulai Misi Pencarian ‘The Terminator’ Baru

"The Terminator" Sunoto

Salah satu cita-cita mulia “The Terminator” Sunoto dalam dunia seni bela diri campuran mulai terwujud.

Pada awal pekan ini, atlet kelahiran Blora, Jawa Tengah tersebut mulai menyaring bakat terpendam yang ada di kampung halamannya. Keinginan tersebut menjadi sebuah harapan yang ia pendam sejak awal terjun dalam karier profesional.

Setelah membangun tempat latihan yang ia namakan Terminator Top Team, Sunoto mulai mengajak para pemuda sekitar untuk memahami seluk beluk bela diri.

“Saya mengajak latihan pemuda di desa Jepangrejo. Untuk awal-awal, baru mereka yang di sekitar sini dulu. Setelah itu, dari luar desa bisa ikut,” ungkap pria berusia 35 tahun tersebut.

“Untuk sekarang, semua belajar dari dasar dulu. Beda lagi kalau nanti peserta sudah lebih banyak.”

Dalam video yang ia unggah, terlihat para calon penerus Sunoto melahap sesi latihan dengan penuh antusiasme, mulai dari latihan fisik hingga mempraktikkan beberapa gerakan tinju.

Fasilitas penunjuang seperti samsak dan sarung tinju turut disediakan oleh atlet divisi bantamweight ini. Para peserta cukup datang tanpa harus membayar biaya apapun.



Sunoto mengaku terkesan dengan semangat serta antusiasme para anak didiknya, yang mulai berlatih sejak pagi hari.

Ia pun mulai mempersiapkan diri jika ada lebih banyak talenta muda yang ingin ikut bergabung, termasuk dari yang berasal dari luar desa.

“Sebenarnya ada banyak yang sudah ingin ikut latihan, tapi mungkin mereka malu atau masih belum berani mencoba,” urai Sunoto

“Semua tergantung dari niat dan upaya mengatasi tantangan. Karena faktor lingkungan juga berpengaruh. Masih banyak yang memandang sebelah mata kegiatan ini.”

https://www.instagram.com/p/CBA229pltw3/

Sunoto adalah epitome dari kisah sukses seorang pejuang yang berani keluar dari zona nyaman untuk mengejar mimpi.

Sempat menjalani berbagai profesi seperti menjadi penggembala kambing dan buruh laundry, keteguhan Sunoto dalam mengejar karier di dunia bela diri berbuah manis, hingga ia bisa mewakili Indonesia dalam panggung dunia ONE Championship.

Ia pun merupakan salah satu atlet bela diri campuran tersukses dari Indonesia dengan torehan total 12 kemenangan – 10 diantaranya ia raih di pentas global ONE Championship.

“Ketika sudah ada yang berprestasi, pandangan orang menjadi berbeda,” tutur Sunoto.

“Semoga bisa melahirkan generasi baru yang lebih baik.”

Baca juga: Thursday Throwback: Perjalanan Ekstrim Edward Kelly Dan Team Lakay

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Tye Ruotolo Dante Leon ONE Fight Night 31 10 scaled
92933 scaled
Yodthongthai Sor Sommai Aslamjon Ortikov ONE Friday Fights 78 16 scaled
Saemapetch Fairtex Abdulla Dayakaev ONE Fight Night 31 30 scaled
90853 scaled
Kongthoranee Sor Sommai Nong O Hama ONE Fight Night 28 30 scaled
Zebaztian Kadestam Roberto Soldic ONE Fight Night 10 33
Yuki Yoza 2
Zebaztian Kadestam Roberto Soldic ONE Fight Night 10 72
5234 scaled
5023 scaled
Carlo Bumina ang Mauro Mastromarini ONE Fight Night 30 40 scaled