Mikey Musumeci Jelaskan Diet Pasta Dan Pizza, Asal Mula Julukan ‘Darth Rigatoni’

Masakazu Imanari Mikey Musumeci ONE156 1920X1280 24

Saat dirinya bersiap untuk memasuki Kejuaraan Dunia ONE Flyweight Submission Grappling untuk pertama kalinya, grappler fenomenal Mikey “Darth Rigatoni” Musumeci membuktikan bahwa makanan yang menjadi momok bagi orang lain dapat menjadi diet sempurna bagi yang lain.

Sosok yang lima kali menjadi Juara Dunia IBJJF ini akan diperkenalkan pada penonton di jam tayang utama A.S. saat menghadapi Cleber Sousa di ONE Fight Night 2 pada Sabtu, 1 Oktober.

Dan, sementara kebanyakan atlet akan mengurangi karbohidrat atau tetap menyantap ayam rebus dan brokoli, Musumeci mengambil pendekatan yang berbeda, dimana ia hanya menyantap pasta atau pizza dalam satu sesi makan yang besar setiap harinya.

Secara luar biasa, ia melakukan ini sembari mempertahankan kondisi tubuhnya yang tetap berotot dan menjalani sesi latihan yang sangat menuntut. Tetapi, bagaimana pria berusia 26 tahun ini mampu melakukan itu?

Ia berkata pada ONEFC.com/id:

“Hal pertama yang saya lakukan saat bangun pagi adalah berlatih, lalu meminum elektrolit dan kafein. Itu setengah galon air, atau hanya elektrolit dan kafein, yang sangat mengenyangkan karena itu air yang cukup banyak bukan? Lalu, saya akan meminum kafein beberapa waktu kemudian.”

“Saya akan berlatih kembali. Dan, tiba-tiba itu sudah malam, dan anda akan siap untuk makan.”

“Maka, saat hari itu berlalu dengan sangat cepat, dan anda tidak lapar seharian, dan anda makan besar di malam hari. Lalu, saat anda bangun di pagi hari, anda sudah merasa kenyang. Maka itu tidak terlalu sulit jika anda melakukannya seperti itu, saya kira.”

Yang mengejutkan bagi banyak orang, pria keturunan Italia-Amerika ini baru saja tampil dalam tingkatan elite dengan diet unik itu.

Pada April lalu, di ONE 156, “Darth Rigatoni” dalam debutnya di ONE Championship – via kemenangan submission dominan atas legenda MMA dan grappling asal Jepang Masakazu Imanari.

Kuncinya, kata Musumeci, adalah bahwa ia menikmati apa yang ia makan dan lakukan, dan seorang atlet yang berbahagia adalah atlet yang bagus.

Ia menjelaskan:

“Saya hanya ingin menikmati hidangan yang saya dapatkan di dunia ini. Anda tahu, seperti, saya hanya menikmati hidup. Saya sangat menikmati apa yang saya makan, dan itu tidak mempengaruhi berat badan saya. Dan saya menjalani tes darah, dan seluruh angka dalam darah saya itu luar biasa.”

“Saya tidak memiliki kolesterol yang tinggi atau apa pun. Maka, itu berhasil [bagi saya].”

Pemegang sabuk hitam BJJ ini teringat satu waktu saat ia mencoba diet tradisional, sebelum akhirnya kembali ke diet yang ia lakukan saat ini.

Hari-hari ini, tak ada kata makanan khusus bagi Musumeci karena kombinasi karbohidrat yang sangat berat itu sepertinya menjadi rutinitas standarnya.

Ia berkata:

“Itu dulu seperti saya – saya akan melakukan diet selama dua minggu, tidak menyantap apa pun. Lalu, saya akan mengambil cheat day untuk makan pizza atau pasta. Namun, cheat day itu menjadi setiap hari bagi saya.”

Mikey Musumeci Jabarkan Julukan ‘Darth Rigatoni’

Jelas bahwa kecintaan Musumeci akan hidangan khas Italia itu berakar sangat dalam. Faktanya, hal itu juga memberinya salah satu julukan terbaik dalam olahraga apa pun: “Darth Rigatoni.”

Julukan ini memiliki beberapa tingkatan. “Rigatoni” menjadi referensi kecintaan grappler ini pada pasta, sementara “Darth” adalah pengakuan akan pemikiran kompetitif dari Musumeci.

Dapat ditemui dalam kesehariannya dengan senyuman dan sikap yang sangat, sangat bersahabat, ia beralih ke sisi gelap saat berkompetisi, menjadi sangat serius dan terfokus sepenuhnya pada tugas di hadapannya itu.

Ia menjelaskan pada ONEFC.com/id:

“Nah, julukan itu terjadi karena saya mengikuti berbagai laga-super no-gi. Salah satu penggemar tiba-tiba menyebutkannya, dan itu hanyalah julukan terkeren, dan itu akhirnya tersangkut. Lalu, semua orang mulai memanggil saya itu. Saya seperti, ‘Okay, saya sekarang adalah Darth Rigatoni.'”

“Dan, itu memang mewakili saya … karena saya seperti pria baik yang penuh dengan senyum. Namun saat saya berkompetisi, saya menjadi pria yang sepenuhnya berbeda.”

“Itu seperti sisi gelap saya keluar, anda tahu? Dan lima detik kemudian, saya menjadi Mikey yang kembali tersenyum, berbicara tentang pasta dan pizza. Maka, itu benar-benar mewakili saya, betul?”

Selengkapnya di Fitur

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 16 scaled
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 61 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 32 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 29 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 55 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800