Bagaimana Tatsumitsu Membuktikan Semangat Juang Tinggi

Japanese martial arts star Tatsumitsu Wada enters the Mall Of Asia Arena in Manila

Tatsumitsu “The Sweeper” Wada telah membuktikan bahwa kata ‘berhenti’ tidak terdapat di kamusnya dalam perjalanan karir bela diri campurannya.

Atlet divisi flyweight asal Jepang ini – yang akan menghadapi Demetrious “Mighty Mouse” Johnson Jumat ini, tanggal 2 Agustus – berjuang melewati kekalahan beruntun melawan para atlet yang memiliki postur yang mampu mematahkan semangat banyak orang, tetapi hal ini tidak menghentikannya.

Saat ini, 10 tahun kemudian yang sarat dengan prestasi, ia memiliki kesempatan untuk menciptakan sejarah dalam babak semifinal turnamen ONE Flyweight World Grand Prix di ajang ONE: DAWN OF HEROES.

Sebelum memasuki Mall Of Asia Arena di Manila, Filipina, mari kita lihat bagaimana atlet berusia 30 tahun ini mengatasi tantangan demi menjadi seorang Juara Dunia.

Keluar Dari Cangkangnya

A lifetime of martial arts has prepared Japanese warrior Tatsumitsu Wada for his toughest challenge yet — Demetrious Johnson! Can he bring home the win on 2 August? 🇯🇵

A lifetime of martial arts has prepared Japanese warrior Tatsumitsu Wada for his toughest challenge yet — Demetrious Johnson! Can he bring home the win on 2 August? 🇯🇵🗓: Manila | 2 August | 5PM | ONE: DAWN OF HEROES🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/oneheroes19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨‍💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter

Posted by ONE Championship on Sunday, July 21, 2019

Tatsumitsu lahir di prefektur Yamanashi, Jepang, dan mengakui bahwa ia sangat pendiam saat masih muda.

“Saya adalah seorang introvert saat saya masih kanak-kanak,” katanya.

“Rasa malu yang saya alami ketika itu belum sepenuhnya hilang. Saya masih merasa sedikit malu bertemu dengan seseorang untuk pertama kalinya.”

Tetapi, ia mulai keluar dari cangkangnya saat pertama kali berlatih seni bela diri.

Tatsumitsu memasuki disiplin bela diri tradisional Jepang, tetapi hal ini juga memberikannya dasar bagi karirnya di kemudian hari.

“Saya memasuki dunia bela diri campuran karena ayah saya berlatih karate, dan saya akhirnya juga memulai latihan karate Kyokushin karen dirinya,” jelas “The Sweeper.”

“Lalu, saya berlatih Judo semasa saya belajar di sekolah menengah umum. Setelah memulai [latihan] bela diri, saya dapat membangun keyakinan diri dan perlahan berubah menjadi anak yang sangat periang.”

Seni Bela Diri

What strategies should Tatsumitsu Wada use against "Mighty Mouse" to claim a ONE Flyweight World Grand Prix finals spot on 2 August?

What strategies should Tatsumitsu Wada use against "Mighty Mouse" to claim a ONE Flyweight World Grand Prix finals spot on 2 August?🗓: Manila | 2 August | 5PM | ONE: DAWN OF HEROES🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/oneheroes19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨‍💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter

Posted by ONE Championship on Wednesday, July 24, 2019

Seiring dengan pertumbuhannya, Tatsumitsu memutuskan dirinya ingin melakukan lebih dari hanya sekedar berlatih dalam beberapa disiplin ini.

“Saat saya menjalani tahun terakhir saya di sekolah menengah – saat berdiskusi dengan penasehat sekolah terkait pilihan universitas dan karir saya  – seni bela diri campuran tiba-tiba muncul sebagai sesuatu yang ingin saya kejar,” katanya.

“Inilah saat saya memutuskan untuk memiliki karir sebagai petarung profesional, dan mulai dari sini, fokus saya tertuju untuk menjadi petarung profesional.”

Setelah sekolah menengah umum, “The Sweeper” pindah ke Tokyo untuk bergabung dengan Yoshida Dojo yang terkenal, dan setelah beberapa pertandingan amatir, ia menjadi seorang atlet profesional. 

Namun, kelulusannya menuju tingkatan profesional tidak semudah saat ia mengambil keputusan tersebut. Ia harus meraihnya sekuat tenaga.

“Ada sebuah turnamen yang akan menjadikan anda petarung profesional jika anda memenangkannya, dan saya menang turnamen tersebut di daerah Kanto,” jelasnya.

“Setelah itu, saya bertanding di tingkat nasional dan kalah dalam pertandingan pertama disana. Tetapi, saya beruntung karena berkat penampilan yang saya berikan dalam pertandingan tersebut, saya dapat menjadi atlet profesional.”

Semangat Juang

🇺🇸 Demetrious Johnson vs. Tatsumitsu Wada 🇯🇵

🇺🇸 Demetrious Johnson vs. Tatsumitsu Wada 🇯🇵Will "Mighty Mouse" be able to cement his martial arts legacy or will "The Sweeper" shock the world?🗓: Manila | 2 August | 5PM | ONE: DAWN OF HEROES🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/oneheroes19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨‍💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter

Posted by ONE Championship on Wednesday, July 31, 2019

“The Sweeper” dengan cepat mengetahui bahwa situasi di dalam dunia profesional tidak semudah saat ia memulainya pada tahun 2008.

Ia kebanyakan berkompetisi bersama organisasi DEEP, tetapi karena mereka tidak memiliki divisi flyweight yang adalah berat badan alaminya, 18 pertandingan pertamanya dilakukan dalam divisi bantamweight. Terlebih lagi, lima lawan pertamanya memiliki total rekor sebanyak 33-13-9.

Tidak mengejutkan saat ia kalah dalam lima pertandingan awalnya, tetapi ia tidak pernah menyerah.

“Saya tidak memperhatikan fakta bahwa lawan saya memiliki badan yang lebih besar. Saya hanya bertanding,” katanya.

“Walaupun saya empat kali kalah setelah debut saya, saya tetap berpikiran positif. Tidak terpikirkan untuk menyerah hanya karena saya kalah, karena lebih dari apapun, saya sangat berniat dan menikmati [bertanding dalam] dunia bela diri campuran.”

“Walaupun saya banyak mengalami kekalahan saat berada dalam divisi bantamweight, saya hanya berpikir ‘saya akan mengalahkan mereka lain kali,’ terhadap tiap lawan yang mengalahkan saya dan terfokus pada latihan.”

Menghadapi para atlet yang bertubuh lebih besar memaksa Tatsumitsu untuk terfokus pada teknik, dan hal ini terbayar. Ia mampu naik ke sebuah pertandingan perebutan gelar Juara Dunia DEEP Bantamweight.

Walaupun ia tidak berhasil dalam pertandingan tersebut, ia segera mendapatkan kesempatan untuk turun divisi. Kesuksesan besar mengikutinya, dengan rekor 11-1 dalam divisi flyweight, memenangkan sabuk emas divisi ini dan dua kali mempertahankannya. Ini memberikannya kesempatan untuk bergabung bersama ONE Championship.

Langkah Berikutnya

Demetrious Johnson and Tatsumitsu Wada face the media at the ONE DAWN OF HEROES pre-event press conference

Seni bela diri telah memberikan pejuang berusia 30 tahun asal Tokyo ini banyak hal – sebuak karir yang memberikannya nafkah bagi bayi perempuannya yang lahir beberapa hari setelah pertandingannya di bulan April, serta berbagai pelajaran berharga tentang bagaimana ia harus menjalani kehidupannya.

“Menjalani [kegiatan] seni bela diri campuran dan berada di dalam dojo karate telah mengajarkan saya untuk menggunakan bahasa yang baik kepada mereka yang berada di atas saya, serta kepada para pelatih dan guru saya. Ini adalah sesuatu yang sangat berguna, bahkan diluar dunia bela diri campuran,” kata Tatsumitsu.

“Sejujurnya saya tidak yakin apa yang telah berubah di dalam diri saya, tetapi dengan seluruh latihan yang saya lakukan setelah masuk ke dalam bela diri campuran, saya mulai berpikir bahwa adalah sangat penting untuk melanjutkan sesuatu karena anda menyukainya.”

“Saya kira inilah mengapa saya juga dimampukan untuk bertumbuh dan belajar. Saya rasa saya telah melangkah sejauh ini karena latihan yang berkelanjutan.”

Saat ini, ia dapat melakukan apapun yang ia inginkan dalam panggung terbesar ini, melawan seorang legenda olahraga ini, serta di depan ribuan penggemar di Manila Jumat ini.

Sebuah kemenangan dapat membawanya naik ke babak final turnamen ONE Lightweight World Grand Prix dalam ajang ONE: CENTURY di kota kelahirannya, Tokyo, dan memberikan sebuah kesempatan untuk menjadi penantang teratas untuk gelar Juara Dunia ONE Flyweight, tetapi saat ini ia terfokus pada lawan yang ada di depannya.

“Diluar Grand Prix, saya akan sangat puas jika dapat mengalahkan Demetrious Johnson. Ini adalah tujuan utama saya. Setelah itu, saya akan terfokus pada pertandingan berikutnya,” tambah “The Sweeper.”

“Perebutan gelar Juara Dunia sangatlah penting bagi saya. Tentunya, saya akan berpartisipasi di dalam ONE karena sebagian dari diri saya ingin menjadi Juara Dunia, tetapi saya melihat nilai yang lebih besar dalam mengalahkan Demetrious Johnson.”

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Hiroba Minowa Gustavo Balart ONE 165 13 scaled
Reece McLaren Hu Yong ONE Fight Night 22 62
Akbar Abdullaev Halil Amir ONE Fight Night 22 30
Sinsamut Klinmee Dmitry Menshikov ONE Fight Night 22 43
Smilla Sundell Natalia Diachkova ONE Fight Night 22 78
Dmitry Menshikov Mouhcine Chafi ONE Fight Night 17 37 scaled
SmillaSundell NataliaDiachkova Faceoff 1920X1280
Duangsompong Jitmuangnon Petsukumvit Boi Bangna ONE Friday Fights 61 30
Petsukumvit Duangsompong
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 22 scaled
Oh Ho Taek Akbar Abdullaev ONE Fight Night 8 34
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 61 scaled