Fajar Ungkap Asal Muasal Julukan ‘Macho’ Miliknya

Fajar knocks out Egi Rozten in Jakarta

Julukan para atlet yang berlaga di panggung dunia ONE Championship bukanlah sekedar panggilan belaka, namun juga menjadi visualiasi akan aksi spektakuler yang mereka perlihatkan di Circle.

Hal yang sama juga berlaku bagi sebutan “Macho” yang diemban oleh Fajar, atlet andalan Indonesia asal Tangerang, Banten, yang baru saja meraih kemenangan melawan rekan senegaranya Egi Rozten pada ajang ONE: WARRIOR’S CODE bulan Februari lalu di Jakarta.

http://www.instagram.com/p/B8BifE3Hj_6/

Peraih medali emas dalam olahraga sambo di SEA Games 2019 ini memang memiliki julukan yang serupa dengan petinju legendaris asal Puerto Rico, Hector “Macho” Camacho.

Tetapi, Fajar mengakui julukan itu diberikan bukan sebagai karena ia mengidolakan petinju bergaya southpaw yang kerap menghiasi ring tinju profesional dunia pada era 80-an tersebut. Ia meraih julukan ini karena penampilannya dalam audisi OPMMA pada tahun 2017 silam.



“Saya mengetahui [tentang] Hector ‘Macho’ Camacho, karena waktu kecil saya sering menonton tinju bersama ayah saya. Tetapi julukan tersebut bukan dari situ,” sebutnya sambil tertawa.

“Saya mendapat julukan itu dari audisi OPMMA yang saya ikuti di Bandung, pada tahun 2017.”

Kala itu, Fajar harus melewati rangkaian ujian seperti pad work, uji teknik grappling, serta sesi latih tanding yang mengaplikasikan teknik striking dan grappling. Dalam audisi yang diikuti lebih dari seratus peserta itu, atlet dengan latar belakang gulat yang kental ini menjadi satu-satunya peserta yang meraih peringkat ‘A’.

Indonesian martial artists Egi Rozten and Fajar battle in February 2020 in Jakarta

“Saat itu audisi diikuti oleh 175 peserta. Setelah saya menjalankan sesi pad work dan grappling, akhirnya saya mengikuti sesi latih tanding melawan atlet dengan latar belakang wushu sanda,” katanya.

“Di sesi latih tanding, saya memperlihatkan semua aspek, seperti pukulan, tendangan, takedown dan juga saya mencoba mengincar submission. Mungkin karena itu, para juri memberi peringkat A.”

Setelah mendapatkan peringkat terbaik ini, Fajar mengatakan ada tim pembuat konten yang meliput kegiatannya dalam audisi tersebut, dan menerbitkan sebuah video dengan judul ‘Cowok Macho Mendapatkan Grade A’.

 

Akhirnya, kata ‘macho’ yang ditaruh dalam judul konten itu dipilih oleh atlet kelahiran 25 tahun silam ini sebagai julukannya sebelum memulai debut profesionalnya dalam seni bela diri campuran.

“Jadi, sebelum bertanding, saya diminta memilih nama julukan. Memang ada beberapa kawan yang memberikan saran dengan nama julukan ‘Harimau’, ‘Macan’ dan lain-lain,” katanya sambil tertawa.

“Akhirnya saya lebih memilih nama julukan ‘Macho’, karena saya kira akan cocok bersanding dengan nama saya, Fajar ‘Macho’.”

Baca juga: 5 Olahraga Selama Masa Liburan Yang Dapat Membantu Seniman Bela Diri

Selengkapnya di Fitur

Team Mongolia in Physical Asia
Yuki Yoza Superlek ONE 173 18 scaled
Numsurin Chor Ketwina Paeyim Sor Boonmeerit ONE Friday Fights 113 33 scaled
Stamp Fairtex Ham Seo Hee ONE Fight Night 14 2 scaled
RodtangSon
Stella Hemetsberger Chellina Chirino ONE Friday Fights 82 33
Rungrawee Sitsongpeenong George Jarvis ONE Friday Fights 85 6 scaled
Ekaterina Vandaryeva Martyna Kierczynska ONE Fight Night 20 38 scaled
Stamp Fairtex Ham Seo Hee ONE Fight Night 14 2 scaled
Yodthongthai Sor Sommai Aslamjon Ortikov ONE Friday Fights 78 27 scaled
Seksan Or Kwanmuang Asa Ten Pow ONE Fight Night 30 28 1 scaled
Nadaka Yoshinari Rak Erawan ONE 172 68 scaled