“Macho” Fajar: Mendiang Ayah Telah Mendukung Saya Sedari Awal

Fajar celebrates his defeat of Egi Rozten ONE WARRIOR'S CODE

Pada 7 Febuari tahun lalu, Fajar “Macho” memasuki babak baru dalam karier bela dirinya dengan menjalani debut di ONE Championship. Banyak yang berubah, namun ada satu yang sama.

Dalam ajang bertajuk ONE: WARRIOR’S CODE tersebut, “Macho” berjalan memasuki arena pertandingan yang belum pernah ia saksikan sebelumnya – tata pencahayaan yang berbeda sampai jangkauan siaran internasional.

Namun, ada satu yang familiar – sorakan nyaring sang ayah dari bangku penonton yang meneriakan namanya. Teriakan tersebut selalu ia dengar sejak memulai karier sebagai pegulat junior, dan dukungan sang ayah tidak pernah berubah.

Kala itu, sang ayah memang tidak ikut membantunya bertanding di atas ring. Namun, ia selalu hadir menjadi pendukung utama dalam setiap laga yang dilakoninya. Terlebih, ketika menjajaki panggung dunia dalam laga menghadapi Egi Rozten, dukungan tersebut berperan besar hingga ia berhasil meraih kemenangan TKO pada ronde pertama.

“Jadi ayah saya memang pencinta seni bela diri. Dia mendukung karier saya sejak awal,” ungkap Fajar mengenai sosok mendiang sang ayah.



Bahkan, ayahnya sangat mendukung penuh keinginan Fajar untuk mempelajari gulat pada 2005 silam. Ia hampir selalu hadir di setiap pertandingan dan masa latihan bintang bela diri yang kini berlaga di divisi Flyweight tersebut.

“Ayah saya selalu menyaksikan saya bertanding. Jangankan bertanding, saya latihan saja dia juga datang menonton,” kenang Fajar.

“Terkadang, dia juga memberi saran untuk pertandingan saya. Tapi tidak langsung ke saya, melainkan ke teman-teman gulat saya. Seperti ‘si Fajar harusnya pake teknik ini ya’.”

http://www.instagram.com/p/CFJHLrgF-FS/

Tidak berhenti sampai disitu, ayahnya juga menjadi orang yang membujuk Fajar untuk merambah seni bela diri campuran. Kala itu, lewat ajang nasional OPMMA, “Macho” memulai karier profesionalnya.

“Sebelum bertanding seni bela diri campuran, ayah bilang ‘Fajar ga tanding di OnePride? Ayah lihat lihat banyak pegulat yang bertanding.”

“Terus saya jawab ‘ah saya belum latihan’, lalu ayah bilang ‘ya sudah mulai latihan tinju dan Muay Thai,'” jelas Fajar menirukan percakapannya dengan sang ayah.

Sukses di kancah nasional dengan menjadi juara di divisi bantamweight, perjalanan Fajar makin terang untuk menjajakan kaki di organisasi seni bela diri terbesar di dunia.

Dan lagi-lagi, ayahnya menjadi saksi pertama ketika mantan pegulat provinsi Tangerang ini mendapat panggilan untuk bertanding di “The Home Of Martial Arts.”

“Waktu menerima telepon untuk masuk ke ONE Championship, saat itu saya sedang makan dengan ayah. Beliau sangat senang dan mengatakan bahwa saya harus mempersiapkan diri dengan sangat baik.”

Saat ini sang ayah sudah pergi dipanggil yang Maha Kuasa, namun semangat serta harapannya masih berkobar di dalam jiwa Fajar.

“Yang sudah terjadi tidak bisa kembali lagi, jadi saya harus lebih fokus menatap masa depan,” tutur Fajar.

“Saya ingin bangkit kembali dan menunjukan bahwa saya dapat mengukir prestasi.”

Baca juga: Christian Lee Bersemangat Lanjutkan Kebangkitan Luar Biasa Di 2021

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29