Angela Lee Vs. Stamp Fairtex: 4 Kunci Kemenangan Kejuaraan Dunia Atomweight Di ONE X

Angle Lee and Stamp Fairtex with their respective belts

Juara Dunia ONE Women’s Atomweight Angela Lee dan penantangnya Stamp Fairtex siap berlaga dalam salah satu laga perebutan gelar Juara Dunia paling menarik beberapa waktu belakangan ini.

Keduanya akan tampil di puncak gelaran ONE X: Grand Finale, Sabtu, 26 Maret, dan terdapat dua sisi dari laga ini, mereka yang mendukung “Unstoppable” dan mereka yang mengira era Stamp akan dimulai.

Lee mendominasi divisi ini sejak merebut sabuk emas perdana pada tahun 2016, namun setelah masa istirahatnya selama kehamilan dan menjalankan perannya sebagai seorang ibu, tak ada yang dapat meramalkan bagaimana ia akan melawan salah satu atlet paling aktif di organisasi ini.

Di sisi lain, mantan ratu kickboxing dan Muay Thai Stamp mencoba melengkapi transisi luar biasanya ke dalam MMA dan mencoba menjadi satu-satunya Juara Dunia tiga disiplin dalam sejarah ONE.

Ini akan berakhir dalam kombinasi dari pertempuran mental dan fisik saat pintu Circle tertutup di Singapore Indoor Stadium.

Berikut, mari kita lihat beberapa kunci kemenangan terbesar bagi masing-masing superstar ini.

#1 Pukulan Dan Tendangan Panjang Stamp

Stamp, yang adalah penantang teratas divisinya, sudah bekerja keras mengembangkan teknik grappling-nya, tetapi ia jelas akan mencoba beradu serangan atas dengan pemegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu itu, dimana menjaga jarak akan menjadi cara paling mudah untuk melakukannya.

Atlet fenomenal Thailand itu melontarkan pukulan straight kuat yang akan menjaga wanita Singapura-Amerika itu tetap menjauh. Teknik jab-nya dapat menjauhkan Lee, dan pukulan straight kanan kerasnya akan memberi kerusakan besar.

Bintang Fairtex ini juga membawa tendangan kuat – di atas tingkatan yang pernah dihadapi Lee sampai saat ini. Ia dapat mengenai kaki sang juara dari jarak jauh untuk membatasi mobilitasnya, walau ia tak boleh menyerang dengan liar.

Sementara itu, tendangan ke arah tubuh sangatlah lumrah dalam Muay Thai, dan sebagai praktisi seumur hidup dalam disiplin ini, Stamp juga akan ingin menggunakannya. Namun, ia harus menahan keinginan itu agar dirinya tak memberi Lee rute yang lebih mudah menuju sebuah takedown.

Tetapi, jika digunakan seperlunya, tendangan ke arah tubuh ini mungkin masih akan berguna mengatasi “Unstoppable,” seperti ditunjukkan Xiong Jing Nan dalam laga pertama mereka di strawweight.

#2 Angela Lee Temukan Takedown Tepat

Lee menyatakan bahwa pengalaman menahun dalam MMA itu akan menjadi pembeda, dimana latar belakang ekstensif miliknya nampak nyata dalam kemampuan luar biasa untuk beralih di antara jangkauan jarak serang. 

Ini akan menjadi elemen kunci bagi serangannya, saat ia akan harus menyeret lawannya ke bawah demi mencari keunggulan – walau melakukan itu dengan aman dan efektif takkan menjadi sesuatu yang dapat langsung terjadi.

Biasanya, atlet Evolve MMA dan United MMA ini menemukan kesuksesan dalam takedown dari posisi clinch. Namun itu akan menjadi jauh lebih sulit melawan seorang praktisi Muay Thai kuat, maka Lee harus berkomitmen dengan pukulannya, memancing Stamp untuk mengambil posisi bertahan yang tinggi, lalu mengincar kaki.

Jika percobaan awal itu gagal, “Unstoppable” dapat membawa aksi ke dinding Circle atau mencoba bekerja dari bawah.

Dan jika ia menemukan kesulitan untuk masuk, Lee masih dapat bersantai dan mencari keuntungan dari tendangan Stamp dengan menangkap kakinya dan menerjangnya ke atas kanvas dengan cara itu.

#3 Clinch Dan Pertahanan Takedown Stamp

Stamp mengetahui Lee akan mencoba menutup jarak, maka sangatlah penting bahwa ia siap dengan kuda-kuda dan sprawl miliknya untuk mencegah dirinya terikat dan terseret ke bawah.

Kemampuan sprawl atlet Fairtex itu sangatlah cepat, dan ia memiliki pinggul yang berat untuk mencegah permainan gulat lawannya. Namun jika Lee mencoba berusaha dari posisi terlentang untuk beraksi dalam pertarungan ground, Stamp harus menghindarinya dan bertahan. 

Saat Lee menutup bagian atas tubuhnya, ancaman terbesar itu datang dari jegalannya. Maka, jika wanita Thailand itu bertahan dengan lengannya untuk mencegah lawan mendapatkan cengkeraman bagus, ia akan berada di posisi serangan yang lebih aman dan melepaskan diri tanpa membiarkan kakinya terkait.

Pertarungan seperti ini memang sangat menyita energi, yang juga menjadi intrik tersendiri. Stamp rutin berlaga sementara Lee beristirahat di sisi arena selama dua setengah tahun, dan pertarungan penuh gesekan ini akan menjadi keunggulannya.

Tetap saja, sang penguasa memiliki pengalaman lima ronde dalam MMA dan kebesaran hati untuk tetap maju, maka tak ada yang boleh meremehkan staminanya.

#4 Kelihaian Submission Pemecah Rekor Lee

Jika Lee dapat menyeret lawannya ke atas kanvas, Stamp akan sangat kesulitan.

Permainan grappling wanita Thailand itu memang telah berkembang sangat pesat, namun “Unstoppable” telah melakukannya hampir sepanjang hidupnya. Sebagai pencetak submission teratas (7) dalam divisi wanita ONE, Lee merasa nyaman dan sangat yakin untuk beradu di ground.

Stamp menunjukkan beberapa kelemahan dalam permainan submission-nya, dimana ia terkena kuncian leher, armbar dan kuncian kaki – dan bahkan terkena penyelesaian di saat terakhir via guillotine di tangan Alyona Rassohyna.

Sementara Rassohya tak dapat menyelesaikan percobaan submission-nya dalam laga kedua melawan Stamp, “Unstoppable” berada di tingkatan yang berbeda, dan ia jelas akan dapat mengubah sebuah kesempatan menjadi penyelesaian.

Pemegang gelar atomweight itu juga memiliki berbagai ancaman lain dalam arsenalnya – dimana Stamp mungkin belum pernah hadapi – maka ia akan merasa yakin jika dirinya dapat menyeret sang penantang ke dalam dunianya.

Selengkapnya di Fitur

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 16 scaled
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 61 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 32 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 29 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 55 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800