5 Pelajaran Terbesar Dari ONE 156: Eersel Vs. Sadikovic

Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 62

Para penggemar mendapatkan aksi bela diri yang luar biasa di ONE 156: Eersel vs. Sadikovic pada Jumat, 22 April lalu.

Dengan 15 laga di antara empat disiplin yang berbeda, Singapore Indoor Stadium menjadi tuan rumah bagi berbagai KO, submission dan aksi keras antara para atlet terbaik di muka bumi.

Terdapat berbagai drama yang terjadi di ajang ini, yang menampilkan sepasang laga Kejuaraan Dunia dan mempersiapkan panggung bagi lebih banyak lagi aksi perebutan gelar Juara Dunia pada tahun ini.

Berikut adalah lima pelajaran terbaik dari ONE 156.

#1 Eersel Layak Jadi Atlet ‘Pound-For-Pound’ Terbaik

Di laga utama, Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing Regian “The Immortal” Eersel menunjukkan kemampuannya dalam aksi lima ronde melawan Arian “Game Over” Sadikovic.

Sadikovic menjatuhkan sang penguasa dengan serangan lutut di udara yang indah pada ronde kedua – kali pertama bagi Eersel menghadapi momen seperti itu di dalam Circle.

Namun, sebagai Juara Dunia sejati, bintang Belanda-Surinamese ini bangkit dengan kardio dan tekanan maju andalannya pada ronde-ronde berikutnya. Respon impresif itu membuat “The “Immortal” berjaya saat dibutuhkan, dan meninggalkan Circle dengan kemenangan mutlak yang sulit diraih.

Kesuksesan dalam empat pertahanan gelar beruntun bagi Eersel – dan kemenangan ke-19 berturut-turutnya – memastikan statusnya sebagai kickboxer lightweight terbaik dunia. Terlebih lagi, ia pun layak menjadi salah satu stirker ‘pound-for-pound‘ terhebat di muka bumi.

Teknik dan gaya agresif perwakilan Sityodtong Amsterdam ini menekuk tiap lawan di ONE Championship. Dan dengan tiap kemenangan impresif, Eersel mampu memaksa para peragu untuk memberinya penghormatan yang layak.

#2 ‘The Hurricane’ Baru Saja Memulai

Di luar Circle, Smilla “The Hurricane” Sundell adalah remaja berusia 17 tahun. Namun, saat ia memasuki sebuah laga, atlet fenomenal Swedia ini menjadi atlet kejam yang pantang menyerah dan ingin mematahkan rivalnya.

Pada Jumat lalu, Sundell bertarung dengan sangat baik di atas usianya untuk mengalahkan Jackie Buntan dan merebut gelar Juara Dunia ONE Women’s Strawweight Muay Thai perdana.

Selama lima ronde penuh aksi itu, ia menunjukkan insting dan kecerdasan luar biasa yang tidak dimiliki oleh sebagian besar veteran di disiplin ini.

Ketenangan dan kemampuan unggul “The Hurricane” menjadi pemikiran yang menakutkan bagi para penantang barunya nanti. Ia sudah menjadi yang terbaik di muka bumi – namun ia masih memiliki banyak ruang untuk bertumbuh.

Sundell akan menjadi sangat dewasa di sasana dan sebagai seorang manusia. Ia akan mengerti cara untuk menggunakan bakatnya sementara menambahkan persenjataan baru ke dalam arsenalnya nanti.

Remaja berusia 17 tahun ini sekarang menjadi Juara Dunia termuda dalam sejarah ONE, dan kita mungkin hanya melihat babak pertama dari karier yang sangat gemilang.

#3 Takdir Akhirnya Memanggil Brooks vs. Pacio

Sejak Jarred “The Monkey God” Brooks bergabung bersama ONE Championship, ia memastikan bahwa dirinya ingin melawan Juara Dunia ONE Strawweight Joshua “The Passion” Pacio.

Di ONE 156, atlet lantang asal Amerika Serikat itu mampu menembus jajaran peringkat dengan mencetak submission atas penantang teratas Bokang “Little Giant” Masunyane via rear-naked choke pada ronde pertama.

Segera setelah penyelesaian itu, Brooks melihat ke arah kamera dan menyampaikan pesan pada Pacio bahwa ia akan datang.

Sejauh ini, “The Monkey God” telah membuktikan seluruh perkataannya. Ia meraih catatan rekor 3-0 di dalam Circle dengan tiga kemenangan dominan atas atlet lima besar strawweight. Kini, hanya sang penguasa yang menunggunya.

Laga ini nampak akan terjadi nantinya, dimana itu akan menjadi salah satu pertarungan yang paling ditunggu untuk tahun 2022. Setelah berbagai adu mulut, kedua atlet strawweight terbaik dunia ini akan beradu dengan sedikit friksi di antara keduanya, yang akan menjadikan Kejuaraan Dunia itu menarik.

#4 Harrison-Muangthai Jadi Salah Satu Aksi Terbaik Abad Ini

Dengan sarung tangan MMA 4-ons yang lebih kecil, ONE Super Series Muay Thai memberi kegemparan besar bagi para penggemar selama bertahun-tahun. Tetap saja, tak ada yang siap melihat apa yang terjadi antara Liam “Hitman” Harrison dan “Elbow Zombie” Muangthai PK.Saenchai.

Pada ronde pembuka, Muangthai mencetak knockdown atas Harrison dengan tendangan keras ke arah kepala dan kembali menjatuhkannya lagi dengan pukulan straight kiri.

Legenda asal Inggris berusia 36 tahun itu tetap belum menyerah – tetapi hal yang tak terduga pun terjadi. Seperti ada tombol yang ditekan, Harrison membalas “Elbow Zombie” dengan sebuah pukulan kanan yang menggoyahkan pria Thailand itu dan membalikkan keadaan.

Tiga knockdown mengejutkan berikutnya, “Hitman” mengamankan TKO epik dari posisi tertinggal dalam sebuah laga yang paling menyajikan aksi, kejutan dan inspirasi bagi para penonton.

Dengan total lima knockdown dalam waktu kurang dari tiga menit, Harrison vs. Muangthai akan menjadi salah satu pertarungan terhebat sepanjang masa dalam sejarah seni bela diri.

Penampilan ini dapat memberi contoh sempurna mengapa penggemar tak boleh berkedip saat menyaksikan laga Muay Thai dalam sarung tangan MMA.

#5 Meksen Siapkan Panggung Untuk Laga Impian Kontra Todd

Anissa “C18” Meksen terus menunjukkan mengapa ia dianggap sebagai striker ‘pound-for-pound‘ wanita terbaik di muka bumi.

Superstar Prancis-Aljazair ini mendominasi tiga ronde aksi melawan Marie “Snow Leopard” Ruumet, yang memberi penampilan impresif dan menakutkan, serta menjadikan tantangannya untuk Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing Janet “JT” Todd setelah laga itu menjadi lebih menarik lagi.

Sebuah laga antara “JT” dan “C18” adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Keduanya sangat teknis, kuat dan cerdas dalam tiap pergerakan mereka, dan jika mereka berlaga untuk sabuk emas atomweight kickboxing, itu akan menjadi penampilan yang hampir tak tertandingi bagi disiplin ini.

Jelas bahwa Meksen sangat berdeterminasi menghadapi Todd dan merebut emas – baik jika itu dalam disiplin kickboxing atau Muay Thai. Setelah kemenangan sempurna wanita berusia 33 tahun ini atas Ruumet, akan sulit untuk mencegahnya mendapatkan laga perebutan gelar Juara Dunia.

Selengkapnya di Fitur

Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
WeiRui 1200X800
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled