5 Laga Terbaik Yang Tunjukkan Kualitas Rodtang

Rodtang Jitmuangnon YK4_4434

Hanya dalam waktu 15 bulan, Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon telah menjadikan dirinya sebagai salah satu seniman bela diri terbaik dan paling menarik di dunia.

Pahlawan Thailand ini tak pernah mendapatkan momen membosankan di “The Home Of Martial Arts,” saat ia mengalahkan enam lawan demi menjadi superstar global dan Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai.

Ia akan harus kembali pada penampilan briliannya untuk mengatasi Jonathan “The General” Haggerty dalam laga ulang yang ditunggu demi sabuk emasnya, namun walau dirinya telah menunjukkan penampilan terbaik di atas panggung dunia, akan dibutuhkan sesuatu yang lebih dari itu untuk menghentikan atlet berusia 22 tahun itu pada hari Jumat, 10 Januari nanti.

#1 Debut Penghancur

Rodtang mendobrak ke jajaran atlet utama divisi flyweight ONE Super Series dengan penampilan kuat melawan Sergio “Samurai” Wielzen pada bulan September 2018.

Atlet sensasional keturunan Belanda-Suriname ini masuk ke dalam laga dengan reputasi sebagai Juara Dunia berkemampuan tinggi, tetapi ia tak dapat menjawab agresi “The Iron Man” dalam gelaran ONE: CONQUEST OF HEROES di Jakarta.

Wielzen melayani pertukaran serangan keras, namun ia segera menyesali strategi tersebut saat ia dijatuhkan dengan hook kiri ke arah kepala pada ronde pertama.

Hal itu membuat perwakilan Sityodtong Amsterdam ini tertinggal jauh, dan ia tak dapat menyeimbangkan laga dengan rivalnya setelah menerima serangan keras dari arsenal warga asli Phatthalung itu.

Ia tetap maju, namun Rodtang tetap mengendalikan laga dan mendesak kembali lawannya dengan tekanan tanpa henti. Saat waktu tersisa beberapa detik, kegigihan “Samurai” nampak terpatahkan, dan ia terpaksa terdesak mundur sekali lagi dengan sebuah pukulan kuat lainnya yang memastikan kemenangan mutlak tanpa keraguan.

Kemenangan ini menunjukkan pada dunia – dan sesama atlet flyweight – bahwa Rodtang akan dapat menjadi kekuatan yang wajib dipertimbangkan.

#2 Melawan “The Gladiator”

“The Iron Man” kembali ke dalam Circle beberapa bulan kemudian untuk menghadapi Fahdi “The Gladiator” Khaled, dimana kekuatan tangannya kembali ditampilkan secara penuh saat ia menjatuhkan rivalnya pada ronde pertama.

Pukulan tersebut memastikan arah pertandingan dalam gelaran ONE: HERO’S ASCENT itu, saat superstar Thailand ini mengendalikan laga. Walau atlet Tunisia itu tidak gentar, ia terkena pukulan dan harus merasakan teknik dump keras saat mencoba mementahkan serangan lawannya dalam posisi clinch.

Rodtang menginginkan laga terbuka yang keras dan terlihat frustrasi karena Khaled mundur dan ingin menyerang balik, namun ia memastikan bahwa para penggemar di Manila, Filipina akan dapat bersorak saat ia maju untuk berlaga selama tiga ronde penuh.

Rodtang tak pernah nampak menyerahkan kendali dari kontes tersebut, dimana hadiahnya adalah sebuah keputusan lain yang memantapkan arahnya menuju sabuk emas.

#3 Pahlawan Tuan Rumah

Melawan Sok Thy bulan Mei 2019, Rodtang menampilkan kekuatan serangannya bagi para penggemar.

“The Iron Man” menghentikan Juara Dunia Kun Khmer Kamboja pada ronde kedua di ajang ONE: WARRIORS OF LIGHT setelah ia mengenainya dengan kekuatan penuh tendangan rendahnya.

Atlet Thailand ini melakukan pekerjaan luar biasa untuk mengendalikan ring dan menghukum kaki lawannya asal Kamboja sejak bel pertandingan dimulai. Bahkan saat Sok Thy mencoba membalas, Rodtang tak bergeming dan mengembalikan serangan lebih keras.

Pada akhir ronde pertama, kerusakan itu terlihat saat atlet Kamboja ini sedikit limbung ketika berjalan ke pojok ringnya. “The Iron Man” dan para penonton tuan rumah melihat lawannya terluka, dan mereka pun bersorak saat ia memulai serangan untuk merebut penyelesaian perdananya bersama ONE.

Itu juga menjadi kemenangan keempat berturut-turut, yang menempatkan dirinya di pintu laga perebutan gelar Juara Dunia.

#4 Laga Terbaik Tahun Ini

Di ajang ONE: DAWN OF HEROES, “The Iron Man” maju untuk menantang Jonathan “The General” Haggerty demi gelar Kejuaraan Dunia ONE Flyweight Muay Thai, dimana para penggemar menyaksikan laga ONE Super Series paling menegangkan di tahun 2019.

Haggerty maju dengan kuat pada ronde pembuka saat ia menggunakan jangkauannya untuk menjaga jarak dari atlet Thailand yang lebih kuat dan lebih berisi itu, tetapi para penggemar Rodtang mengetahui bahwa ia akan segera menemukan jarak serang dan membalikan arah pertandingan.

Ia akhirnya dapat masuk pada ronde ketiga saat ia mulai mendaratkan hook keras khasnya ke arah kepala dan tubuh yang memaksa atlet Inggris itu mundur.

Tekanan ini mulai terbangun, dimana ia mencetak gebrakan yang menentukan dalam ronde kejuaraan yang pertama. Sebuah pukulan kanan bersih ke arah rahang mengirimkan Haggerty terjatuh ke atas kanvas dan menempatkan Rodtang selangkah menuju kemenangan.

Laga ini masih jauh dari akhir, tetapi atlet berusia 22 tahun ini mendominasi pada stanza terakhir untuk melenggang dengan sebuah kemenangan mutlak dan gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai.

#5 Memastikan Kejayaan

Banyak seniman bela diri mengatakan bahwa seorang atlet hanya akan menjadi Juara Dunia ‘sejati’ saat mereka mempertahankan sabuknya, dan Rodtang mencapai hal itu di panggung yang sesuai.

Pada bulan Oktober, ONE: CENTURY PART II menjadi tuan rumah bagi laga pria asal Bangkok ini melawan atlet Brasil Walter Goncalves, dimana para penggemar di Tokyo, Jepang menikmati laga lima ronde yang sangat keras dan unik.

Goncalves memulai dengan kuat dan bahkan mendaratkan sebuah tendangan ke arah kepala yang keras, namun itu hanya membakar semangat “The Iron Man” untuk menaikkan tensinya dan membuat penantangnya membayar atas percobaannya itu.

Rodtang menempatkan beberapa serangan kuat ke arah tubuh selama laga itu, serta menghujani dengan berbagai serangan ke arah pria yang berkali-kali menjadi Juara Dunia itu, ia bahkan harus mengejar lawannya mengelilingi Circle untuk melanjutkan serangannya.

Bahkan saat Goncalves mencetak tendangan ke arah kepala lainnya di penghujung laga, ia tak dapat menghancurkan pertahanan lawannya dan terpaksa menerima rangkaian serangan lain sampai ia harus berada di sisi berlawanan dari kartu penilaian juri seperti banyak atlet lainnya.

Dengan penampilan seperti ini, sulit membayangkan bagaimana Rodtang akan menyerahkan sabuknya dengan mudah saat ia memasuki Impact Arena di ajang ONE: A NEW TOMORROW.

Baca juga: 2019 Bagi Rodtang Jitmuangnon: Raihan Emas Dan Incaran Besar Lain

Selengkapnya di Fitur

Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
WeiRui 1200X800
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 38 scaled