3 Sorotan Terbesar Dari ONE Friday Fights 10

Rak Erawan Chusap Sor Salacheep ONE Friday Fights 10 34

Dengan serangkaian penyelesaian tak terlupakan dan keputusan yang sulit, ONE Friday Fights 10 mampu memberi segala sesuatu yang terbaik bagi para penggemar olahraga tarung.

Para bintang ini menampilkan kemampuan luar biasa, keberanian, kekuatan fisik dan masih banyak lagi sepanjang 11 laga seni bela diri yang berlangsung di arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand, 24 Maret lalu.

Sebelum kita menyaksikan ajang berikutnya di akhir minggu ini, simak tiga pelajaran terbesar dari ONE Friday Fights 10.

#1 Rak Erawan Bisa Jadi Bintang Atomweight

Rak Erawan mengumumkan dirinya pada para penggemar di panggung dunia melalui penyelesaian ronde pertama mengejutkan dalam laga Muay Thai 116 pound melawan Chusap Sor Salacheep.

Bintang Thailand berusia 21 tahun ini hanya membutuhkan kurang lebih satu menit untuk mengejutkan Chusap dengan rangkaian pukulan, namun kemenangan TKO kilat itu segera membuat divisi atomweight division waspada. 

Sebagai Juara Dunia Lumpinee Stadium Muay Thai, perwakilan Erawan Gym itu memiliki kemampuan yang tak dipertanyakan, dan jika ia terus membawa penampilan seperti ini di The Home of Martial Arts, maka takkan lama sampai ia dapat menantang gelar Juara Dunia ONE.

Divisi atomweight Muay Thai ini baru terbentuk sejak rangkaian ajang Lumpinee Boxing Stadium ONE dimulai, namun kemenangan 72-detik milik Rak jelas menempatkannya sebagai unggulan di antara serangkaian petarung berbakat baru yang luar biasa itu.

#2 Teeyai PK Saenchai Jadi Bintang Baru Strawweight

Hanya lima minggu setelah debutnya di ONE Friday Fights, Teeyai PK Saenchai meraih kemenangan solid lainnya di Lumpinee Boxing Stadium. 

Tak seperti penyelesaian dalam debutnya, perwakilan PK Saenchai Muaythaigym berusia 21 tahun itu membutuhkan ketiga ronde untuk mengalahkan Manolis Kallistis dalam laga strawweight Muay Thai mereka, tetapi pertarungan itu memang cukup impresif.

Kallistis melepaskan serangan terkeras dan tak lazim ke arah Teeyai, namun petarung Thailand yang licin itu tetap tenang dan meningkatkan ritmenya sendiri. Ia melontarkan pukulan dan tendangan keras, serta serangan lutut di udara dan serangan memutar lainnya untuk merangkum penampilan fantastisnya itu.

Kini membawa sepasang kemenangan beruntun, Teeyai jelas meraih hak untuk bertarung melawan beberapa petarung strawweight yang sudah terlebih dahulu berada di daftar atlet ONE Championship.

#3 Ivan Parshikov Siap Hadapi Nama Besar Di Bantamweight

Ivan Parshikov juga maju ke dalam laga keduanya di ONE Friday Fights dan menambahkan sebuah kemenangan impresif lainnya ke dalam catatan rekornya, menjadikan dirinya semakin bersinar dalam jajaran bantamweight MMA.

Pria Rusia ini tampil melawan anak didik Ryo Chonan, Yu Karino, dan setelah menembus posisi berbahaya di awal laga, ia membalikkan keadaan. Pria ini menunjukkan keragaman kemampuannya dengan mengubah pertahanan menjadi serangan, lalu mengamankan kneebar licin dalam waktu 50 detik.

Parshikov kini memiliki sepasang kemenangan beruntun atas lawan berkualitas. Lawan perdananya di ajang mingguan ini, Dmitriy Babkin, memiliki catatan rekor 7-1 sebelum dikalahkan via keputusan mutlak, dan Karino memiliki catatan rekor 8-2 sebelum pertemuan mereka.

Dengan mengalahkan sepasang atlet berbakat baru yang sangat dihormati itu, pria berusia 25 tahun ini memberi pernyataan tegas dan membuktikan ia siap untuk melawan beberapa nama besar dalam divisi bantamweight.

Selengkapnya di Fitur

Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
WeiRui 1200X800
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 38 scaled