Setelah Kemenangan Di ONE Fight Night 12, Tammi Musumeci Sambut ‘Tekanan Besar’ Untuk Utamakan BJJ
Sabtu lalu, di ONE Fight Night 12: Superlek vs. Khalilov, atlet Brazilian Jiu-Jitsu sensasional Tammi Musumeci meraih kemenangan kedua berturut-turut di ONE.
Ia meraih kemenangan via keputusan juri yang cukup sulit atas salah satu sahabatnya dan mantan rival Amanda “Tubby” Alequin dalam aksi strawweight submission grappling mereka.
Kedua pemegang sabuk hitam kelas dunia ini bertukar posisi dan serangan submission selama 10 menit penuh aksi tanpa henti di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand, pada 15 Juli.
Sementara Musumeci jelas sangat senang dapat menunjukkan beberapa teknik BJJ elite-nya – termasuk sebuah percobaan guillotine choke di awal – petarung Amerika ini merasa dirinya belum beraksi sesuai dengan standarnya sendiri.
Setelah laga mereka usai, Juara Dunia IBJJF lima kali ini berkata:
“Saya jelas merasa bagus secara teknis. Dan, saya jelas mendapatkan banyak kesempatan.”
“Saya senang dapat meraih beberapa posisi yang saya lakukan – seperti meraih guillotine – dan saya mampu meraih [sweep] dan melakukan pass guard di satu titik, dan meraih posisi north-south. Lalu, saya meraih punggungnya di akhir, dimana [saya] sangat senang.”
“Tapi, saya jelas tidak memenuhi ekspektasi saya. Saya tampil mungkin dengan 20 sampai 30 persen dari kemampuan saya, maka saya kecewa bahwa saya tak dapat melakukan yang terbaik yang dapat saya lakukan.”
Tetapi, ia juga sangat cepat memuji Alequin, yang melakukan sesuatu dimana hanya sedikit grappler punya keberanian untuk melakukannya – menyerang posisi guard Musumeci dalam tiap detik laga ini.
Wanita asal New Jersey ini menghargai lawan yang tak ragu bertukar serangan demi serangan.
Musumeci berkata:
“Senang rasanya memiliki seseorang yang menyerang, dan saya jelas harus mengerjakan banyak hal. Ia jelas sangat agresif. Ia terasa kuat. Ia terasa sangat bagus.”
Beraksi dalam grappling di tingkatan tertinggi BJJ telah membawa Musumeci berkeliling dunia, namun ini adalah pengalaman pertamanya untuk tampil di Thailand, dan ia tak dapat meminta waktu yang lebih baik lagi.
Ia menambahkan:
“Saya jelas ingin kembali ke negara ini. Ini negara yang indah. Penduduknya baik, saling menghormati. Itulah satu hal lainnya, ke mana pun kami pergi, orang-orang di sana selalu sangat baik. Maka [itu adalah] pengalaman yang sangat bagus.”
Tammi Musumeci Sambut Kesempatan Untuk Kembangkan BJJ
Dengan kemenangannya atas Amanda Alequin, Tammi Musumeci mengembangkan rekornya bersama ONE menjadi 2-0, yang segera menjadikan dirinya bintang organisasi ini yang berkembang pesat.
Ia bergabung dengan adiknya, Juara Dunia ONE Flyweight Submission Grappling Mikey Musumeci, sebagai sosok utama dari divisi submission grappling ONE yang semakin meluas.
Musumeci mengerti bahwa ia membawa tanggung jawab unik untuk tak hanya menampilkan teknik BJJ kelas dunia, tetapi juga membawa aksi grappling menarik bagi para penggemar global ONE.
Ia menambahkan:
“Saya merasa ada tekanan besar bagi kami, para atlet jiu-jitsu, untuk dapat memberi aksi luar biasa bagi mereka yang mungkin tak memiliki pengalaman itu [dalam BJJ], agar mereka juga dapat menjadi penggemar.”
“Maka, saya rasa saat kami melakukan gerakan-gerakan keren, para penggemar akan dapat membaca itu dan menyadari, wow, walau tak ada pukulan, kami melakuakn berbagai hal teknis yang keren.”
Dan, walau ia mungkin membutuhkan tekanan untuk membuat tiap laganya lebih menghibur, petarung berusia 29 tahun ini sangat senang untuk menyambut hal itu.
Faktanya, sebagai salah satu wajah utama di submission grappling, Musumeci mengetahui bahwa dirinya memiliki kesempatan seumur hidup untuk mengembangkan disiplin ini secara masif.
Ia berkata:
“Saya kira sangat keren bahwa ONE memberi kami kesempatan itu, tetapi ini juga tiba dengan tanggung jawab besar.”
