‘Saya Tidak Takut Padanya’ – Phetjeeja Sambut Peran ‘Underdog’ Di Kejuaraan Dunia Kontra Anissa Meksen

Lara Fernandez Phetjeeja ONE Fight Night 12 43

Sejak ia bergabung untuk berkompetisi di ONE Championship, “The Queen” Phetjeeja Lukjaoporongtom memang mengincar kesempatan meraih sabuk Kejuaraan Dunia.

Dan, setelah empat penyelesaian eksplosif dalam empat penampilannya, petarung fenomenal Thailand ini mendapat kesempatan mewujudkan impiannya itu saat menghadapi Anissa “C18” Meksen demi gelar Juara Dunia Interim ONE Women’s Atomweight Kickboxing di ONE Friday Fights 46.

Aksi epik ini akan terjadi di kartu pertandingan penuh bintang besar dari Lumpinee Boxing Stadium pada 22 Desember, dengan dua laga Kejuaraan Dunia yang juga ditampilkan dalam ajang ONE Friday Fights terbesar tahun ini.

“The Queen” sangat bersemangat saat mendapat panggilan berkompetisi dalam ajang yang sangat besar ini, dan ia tak sabar untuk merebut sabuk emas di hadapan para kompatriotnya di Bangkok, Thailand.

Ia berkata pada onefc.com/id:

“Perasaan saya saat mengetahui akan bertarung dalam laga Kejuaraan Dunia dengan Anissa adalah senang dan bersemangat.”

“Ini adalah kesempatan besar bagi saya karena ada banyak petarung elite di kartu ini. Dan, ada banyak petarung Thailand. Saya bersemangat dan merasa terhormat berada di kartu yang sama seperti mereka.”

“Ajang ini tak dapat dilewatkan. Saya ingin seluruh penggemar datang dan mendukung saya dan para petarung Thailand lainnya yang berlaga pada 22 Desember. Kami akan merayakan para juara baru bersama-sama – ayo maju!” 

Terlepas dukungan dari para penonton tuan rumah di belakangnya, Phetjeeja memang takkan mendapatkan malam yang mudah.

Bintang Muay Thai berusia 21 tahun ini akan menghadapi salah satu seniman bela diri stand-up terbaik dalam sejarah dan akan bertarung di bawah peraturan favorit Meksen.

Sementara itu, “The Queen” memang baru pertama kalinya berkompetisi dalam kickboxing, tetapi teknik striking dan pengalaman kelas dunia itu – termasuk catatan rekor 206-6 yang luar biasa – ia merasa sangat yakin tentang tugas yang ada di hadapannya itu.

Phetjeeja berkata akan perpindahannya ke disiplin baru ini:

“Saya ingin melawan Anissa karena ia adalah salah satu striker terbaik di dunia. Namun saya yakin saya dapat menjatuhkannya. Saya tak takut padanya karena saya yakin pada latihan saya.”

“Saya menyadari bahwa saya adalah seorang underdog terkait pertarungan melawan Anissa ini, baik secara fisik dan dengan pengalaman kickboxing – karena ini adalah pertama kalinya saya di kickboxing sementara ia adalah nomor satu di divisinya – tapi saya tak mau terlalu khawatir.”

“Saya akan melakukan yang terbaik.”

“Saya tak dapat berkata itu akan sulit atau mudah. Tetapi saya tak melihat permasalahan apa pun. Saat saya berlatih kickboxing, itu mengalir dengan mulus. Itu sempuran.”

Phetjeeja Janjikan Aksi ‘Panas’ Dengan Anissa Meksen

Phetjeeja Lukjaoporongtom sangat menyadari bahwa Anissa Meksen adalah salah satu striker paling berbahaya di muka bumi.

Lagipula, ikon Prancis-Aljazair berusia 35 tahun ini tujuh kali menjadi Juara Dunia Kickboxing dan Muay Thai dengan catatan rekor profesional yang fenomenal, 103-5.

Oleh karena itu, “The Queen” memang mengerjakan pekerjaan rumahnya agar dirinya dapat bersiap untuk apa pun yang terjadi pada ONE Friday Fights 46:

“Yang saya pelajari dari menonton dan mempelajari video [Meksen] adalah bahwa ia sangat bagus dalam semuanya.”

“Ia dapat menyerang baik saat ia bergerak maju atau mundur. Ia punya pukulan dan tendangan bagus. Ia juga punya hook dan kombinasi bagus. Dan ia sangat kuat. Ia juga punya footwork cepat untuk masuk dan keluar.”

“Saya harus memperhatikan pukulan dan tendangannya. Tendangan rendahnya itu sangat cepat. Tapi itu tidak lebih berbahaya dari pukulannya.”

Tetap saja, sebagai atlet yang mendobrak dengan serangkaian lawan yang terjatuh di hadapannya, Phetjeeja juga merasa bahwa Meksen harus sama berhati-hatinya dalam laga mereka.

Di sisinya, Juara Dunia WMC Muay Thai ini adalah pemukul kuat dengan agresi nonstop yang belum dapat diatasi oleh sebagian besar rivalnya.

Dengan kepercayaan dirinya dan mengejar Meksen dari awal, Phetjeeja mengetahui dirinya memiliki apa yang dibutuhkan untuk berkompetisi dalam aksi Kejuaraan Dunia menarik ini.

Ia menambahkan:

“Meksen mungkin memang petarung yang sangat cepat, tangguh untuk dilawan, tapi kami mencoba menemukan cara untuk mengatasi itu. Latihan saya terfokus untuk meningkatkan kecepatan saya. Saya tak mengira saya lebih lambat dari dirinya dalam hal kecepatan, karena saya dulunya petinju.”

“Rencana saya adlaah bahwa saya takkan mundur. Saya akan mencoba mendekatinya dan memberi beberapa tendangan rendah dan memadukan itu dengan pukulan dan tendangan tinggi.”

“Saya yakin dengan semangat juang dan latihan saya. Jika ia kuat, yang harus saya lakukan adalah bekerja lebih keras lagi dan menjadi lebih kuat dari dirinya. Dan saya sangat ingin mengalahkannya.”

“Sekarang, saya tak dapat berbicara banyak. Kami harus mengetahuinya di dalam ring, tetapi ini akan menjadi adu pukulan yang sangat panas.” 

Selengkapnya di Berita

Mongkolkaew ET 1920X1280
Shinji Suzuki Han Zi Hao ONE 166 12 scaled
Alaverdi Ramazanov Alessandro Sara ONE Friday Fights 31 8
Hiroba Minowa Gustavo Balart ONE 165 13 scaled
Hiroki Akimoto Wei Rui ONE Fight Night 22 30
Luke Lessei Eddie Abasolo ONE Fight Night 19 6 scaled
Sinsamut Klinmee Dmitry Menshikov ONE Fight Night 22 18
Smilla Sundell Natalia Diachkova ONE Fight Night 22 60
Reece McLaren Hu Yong ONE Fight Night 22 62
Akbar Abdullaev Halil Amir ONE Fight Night 22 30
ET TDed99 Mongkolkaew Sor Sommai ONE Friday Fights 39 24
Noiri vs Sitthichai 1200X800