Reinier De Ridder Dominasi Aung La N Sang, Rebut Gelar Dua Divisi

DC 0452

Saat ini, minggu lalu, Reinier “The Dutch Knight” de Ridder berada di pantai bersama keluarganya. Kini, ia menjadi Juara Dunia dua divisi ONE yang memecahkan rekor.

Atlet fenomenal Belanda ini mendominasi Aung La “The Burmese Python” N Sang untuk memenangkan laga bela diri campuran mereka melalui keputusan mutlak dan merebut gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight di “ONE on TNT IV,” yang ditayangkan langsung dari Singapore Indoor Stadium pada Kamis pagi, 29 April.

DC 9855.jpg

Mengejar pengulangan dari laga perdana mereka – dimana ia merebut sabuk emas middleweight dari tangan ikon asal Myanmar ini – De Ridder mengincar takedown pada detik-detik pembuka dan menempatkan rivalnya di atas kanvas. Aung La N Sang berusaha kembali berdiri, tetapi atlet Belanda itu menggunakan taktik itu untuk mengambil punggung atlet Sanford MMA ini.

Aung La N Sang awalnya menolak, dan “The Dutch Knight” mengambil posisi half-guard di atas tubuh rivalnya sebelum meraih kendali punggung (back control). Dari situ, ia menyerang dengan pukulan saat mencoba menemukan celah untuk kuncian leher andalannya, tetapi sang penguasa divisi mampu bertahan dengan baik.

De Ridder mengubah strateginya, beralih ke mount, dan hampir mengamankan arm-triangle, tetapi “The Burmese Python” mampu lolos dan menghabiskan sisa ronde itu untuk menyamakan kedudukan dengan pukulan dan tendangan ke arah kepala dan kaki rivalnya yang berada di bawah.

Aung La N Sang menyerang dengan keras pada ronde kedua, namun sang penantang menghindari pukulan kanan keras untuk menutup jarak. De Ridder mendesak rivalnya ke dinding Circle dan tetap berada dalam jarak dekat saat ia berusaha menyarangkan beberapa jenis serangan saat bintang Myanmar itu mencoba untuk tetap tegak.

Walau “The Burmese Python” mampu mencetak poin dengan uppercut keras, De Ridder segera menyeretnya kembali ke atas kanvas dan masuk ke posisi mount, dimana ia menyerang dengan siku. Aung La N Sang lolos, tetapi ia kembali terkena takedown – dimana kali ini “The Dutch Knight” beralih dari back control ke side control, serta mendaratkan siku dan lututnya.

De Ridder keluar dengan tendangan ringan untuk mengukur jarak pada ronde ketiga, sebelum ia menyarangkan single-leg takedown cepat. Setelah beberapa pukulan pendek dari posisi atas, Aung La N Sang menemukan cara untuk berdiri, tetapi ia tak dapat bertahan terlalu lama saat perwakilan Combat Brothers ini kembali menyeretnya turun.

“The Dutch Knight” kembali mengamankan punggung rivalnya, masuk ke posisi body triangle dan mengincar kuncian leher. Tetapi pertahanan submission milik “The Burmese Python” sangat kuat, yang membuat De Ridder menyerang dengan pukulan sebelum beralih ke posisi atas.

Sang penantang lalu masuk ke genggaman D’Arce choke dan mengancam leher Aung La N Sang sementara ia beberapa kali menyarangkan lututnya ke arah kepala rivalnya.

DC 1740.jpg

Memasuki ronde-ronde kejuaraan, Aung La N Sang menyadari bahwa ia akan kehilangan sabuk emasnya dan menyerang dengan agresif, tetapi De Ridder bertahan dengan game plan miliknya dan mencetak takedown di awal.

Pemegang sabuk hitam BJJ ini beralih ke mount, yang memberi “The Burmese Python” sedikit celah untuk melepaskan diri, tetapi De Ridder kembali bertransisi dan mendominasi ronde ini — dengan mempertahankan back control sebelum menyerang dengan pukulan pendek dari posisi mount.

Dengan hanya lima menit tersisa, jelas bahwa sang Juara Dunia bertahan itu harus mempertaruhkan segalanya. De Ridder membangun keunggulan besar setelah 20 menit mendominasi ground, dan serangan awalnya menunjukkan bahwa ia tak ingin memperlambat lajunya.

DC 3581.jpg

“The Dutch Knight” menjegal Aung La N Sang ke atas kanvas dan segera mengamankan half guard sebelum beralih ke mount. Ia tetap merendahkan tubuhnya, namun “The Burmese Python” menemukan energi yang tersisa untuk menerjang dan kembali berdiri.

Dengan tiga menit tersisa, Aung La N Sang harus melakukan sesuatu. Namun, usahanya sia-sia saat De Ridder mengikat warga Florida itu dari bawah dan tak memberinya ruang untuk menempatkan serangan yang berarti.

Saat bel akhir pertandingan berbunyi, jelas bahwa De Ridder yang berusia 30 tahun itu akan menerima sabuk emas kedua di pundaknya.

“The Dutch Knight” meraih suara dari ketiga juri dan mencetak sejarah dalam prosesnya dengan merebut gelar Juara Dunia ONE Middleweight dan ONE Light Heavyweight dari Aung La N Sang.

Membawa rekor tak terkalahkannya menjadi 14-0, De Ridder adalah satu-satunya ‘champ-champ’ tak terkalahkan dalam sejarah MMA, walau ia memiliki sebuah kejutan terakhir — tantangan untuk Brandon “The Truth” Vera demi kesempatan meraih sabuk emas tiga divisi.

Baca juga: Ok Rae Yoon Kejutkan Eddie Alvarez Dalam Tiga Ronde Keras

Selengkapnya di Berita

Hannah Brady Natalia Diachkova ONE Friday Fights 32 40
MasaakiNoiri Champ 1200X800
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 41 scaled
Sean Climaco
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Zakaria El Jamari 1200X800
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee