Mengikuti Momentum, Eduard Folayang Siap Kuasai Tahun 2020

Eduard Folayang VS Amarsanaa Tsogookhuu at ONE MASTERS OF FATE DC IMGL0305

Bintang yang beberapa kali menjadi Juara Dunia ONE Lightweight, Eduard “Landslide” Folayang, menghadapi tahun yang berat, namun atlet veteran bersama rekan-rekannya di Team Lakay ini mampu mengakhirinya dengan baik.

Filipino hero Eduard Folayang 🇵🇭 gets the unanimous nod over Amarsanaa Tsogookhu after an unintentional clash of heads prompts a technical decision.

Filipino hero Eduard "The Landslide" Folayang 🇵🇭 gets the unanimous nod over Amarsanaa Tsogookhu after an unintentional clash of heads prompts a technical decision.📺: How to watch 👉 http://bit.ly/ONEMOFHTW🏨: Book your hotel 👉 hotelplanner.com📱: Watch on the ONE Super App 👉 bit.ly/ONESuperApp🏷: Shop official merchandise 👉 bit.ly/ONECShop

Posted by ONE Championship on Friday, November 8, 2019

Atlet berusia 36 tahun ini kehilangan sabuk emasnya saat menghadapi rival lamanya, Shinya “Tobikan Judan” Aoki, di ajang ONE: A NEW ERA di Tokyo, Jepang, Maret lalu, dai ia pun harus mengakui keunggulan dari “The Underground King” Eddie Alvarez di gelaran ONE: DAWN OF HEROES di Manila, Filipina, pada bulan Agustus.

Namun, akhirnya ia dapat membalikkan keadaan.

Eduard mengalahkan striker kuat Mongolia Amarsanaa “Spear” Tsogookhuu melalui sebuah keputusan teknis dalam gelaran ONE: MASTERS OF FATE di ibukota Filipina bulan lalu.

Sebagai tambahan, rekan satu timnya – mantan Juara Dunia ONE Flyweight Geje “Gravity” Eustaquio dan pria yang menguasai divisi strawweight Joshua “The Passion” Pacio – menang dalam laga mereka di kartu yang sama. Ditambah lagi, Team Lakay juga berlaga dalam ajang Southeast Asian (SEA) Games 2019 dan meraih medali.

“Landslide” akan mencoba mengikuti momentum tersebut saat ia berhadapan dengan grappler Pakistan Ahmed “Wolverine” Mujtaba di ajang ONE: FIRE & FURY, yang akan disiarkan secara langsung dari Mall Of Asia Arena pada hari Jumat, 31 Januari.

Namun saat ini, ketika tahun 2019 akan berakhir, atlet ikonik Filipina ini merefleksikan diri setelah menjalani tahun yang sangat menantang, dimana ia berbicara mengenai beberapa minggu menarik yang ia alami, serta menjabarkan seluruh target pribadi dan profesionalnya di tahun yang baru.

ONE Championship: 2019 telah menjadi tahun yang menarik bagi anda, Eduard. Anda mengalami beberapa laga keras dengan dua legenda dalam disiplin ini, namun menutup tahun 2019 dengan kemenangan besar. Apakah anda senang dengan pencapaian anda?

Eduard Folayang: Kita tidak dapat merubah apa yang telah terjadi. Walau saya ingin tampil lebih baik daripada yang saya lakukan saat itu, saya tidak dapat menghilangkan fakta bahwa lawan-lawan saya bukanlah lawan yang mudah. Saya mengalami kemerosotan yang berakhir pada hasil yang tak diinginkan, namun saya masih senang bahwa karir saya masih jauh dari akhir.

Saya mungkin akan sangat menyesal jika saya sudah pensiun, dan saya tidak akan lagi memiliki kesempatan untuk memperbaiki kemerosotan saya. Saya masih bersyukur bahwa saya dapat menutup tahun ini dengan baik. Apapun yang terjadi di tahun lalu menjadi bagian dari refleksi saya untuk mempersiapkan laga berikutnya yang akan saya hadapi.

ONE: Apakah hal terpenting yang anda pelajari dari kemerosotan tersebut?

EF: Saya belajar banyak hal. Ketenangan adalah salah satunya – sebisa mungkin, untuk tetap tenang walau anda merasa kewalahan.

Satu hal lainnya adalah untuk tidak menyerah dan sangat gigih terkait bagaimana saya menggunakan kekuatan saya, serta mengeksekusi game plan saya dengan cara yang lebih baik. Itu adalah dua hal terpenting yang saya pelajari tahun ini.

ONE: Laga terakhir anda tiba-tiba berakhir, namun selama laga itu, anda menunjukkan bahwa usia itu tidak lebih dari sebuah angka. Bagaimana rasanya kembali ke jalur kemenangan?

EF: Tentunya saya sangat senang. Saya merasa seperti saya berada akan selalu menang, namun sayangnya, itu tidak berakhir dengan cara yang paling ideal. Bahkan jika saya merasa saya mengarah ke sebuah kemenangan, ada saatnya [laga] itu dapat dinyatakan sebagai No Contest [tidak ada pemenang].

Seperti yang telah saya refleksikan untuk tahun yang saya lewati, saya menyadari bahwa 2019 adalah tahun terkeras bagi saya. Namun, seperti yang saya katakan, masih ada kesempatan bagi saya untuk mengembangkan diri dari kemerosotan saya dan menjalani penampilan yang lebih baik dalam laga berikutnya.

Eduard Folayang VS Amarsanaa Tsogookhuu at ONE MASTERS OF FATE

ONE: Pada tahun 2018, empat perwakilan Team Lakay memegang gelar Juara Dunia. Itu mungkin tidak terjadi tahun ini, namun anda menyapu bersih laga terakhir di Manila. Seberapa penting ini bagi anda?

EF: Kami ingin mengirimkan pesan pada semua orang, terutama para seniman bela diri berbakat yang menjadikan kami panutan. [Pesan] itu adalah bahwa walau kita tidak dapat menghindari hari-hari yang buruk dalam kehidupan kita, kita masih dapat melihat ke depan untuk menyambut hari-hari yang baik.

Menang dengan cara seperti yang kami lakukan di tanah kelahiran kami sangat membantu dalam memperkuat pesan tersebut, dan kami harap itu memberi sedikit motivasi bagi semua orang, termasuk para atlet yang berlaga di SEA Games.

ONE: Terkait hal itu, akun media sosial anda dipenuhi dengan kabar terbaru dari SEA Games. Faktanya, beberapa rekan satu tim anda berlaga di sana, bukan?

EF: Team Lakay menurunkan tiga atletnya dalam disiplin kickboxing, dan semuanya memenangkan emas. Sementara itu, beberapa anggota yang lebih muda, yang berkompetisi dalam disiplin Muay Thai, juga meraih medali – sebuah perak dan perunggu.

Namun, itu adalah penampilan yang inspirasional, karena siapa yang tahu? Mungkin kami akan memberikan perwakilan di tim nasional dalam disiplin bela diri yang akan membawa kehormatan bagi negara di masa depan. Kami tidak sabar menjadi rumah para juara bagi negara kami.

ONE: Bagaimana anda dapat mengikuti perkembangan SEA Games?

EF: Saya naik-turun Gunung Baguio untuk mendukung tim-tim yang berbeda. Saya turun untuk mendukung tim wushu karena sepupu saya berada di sana, dan kembali ke atas, sebelum kembali turun untuk mendukung para kickboxer. Tetapi semua itu setimpal. Hal terbaik tentang itu adalah bahwa kami menang dalam peringkat keseluruhan saat semuanya telah usai.

Filipino icon Eduard Folayang unleashes ground and pound on Eddie Alvarez in August 2019

ONE: Di luar ONE Circle, apakah momen favorit anda pada tahun 2019?

EF: Satu tahun ini, saya diberkati dengan waktu lebih untuk istri dan kedua anak saya. Bahkan saat masa persiapan itu sangat menyita waktu, setelah semua laga saya, kami dapat bepergian bersama. Itu adalah momen tak ternilai bagi saya.

ONE: Melihat tahun 2020, apakah anda mengincar kesempatan lain untuk perebutan gelar Juara Dunia ONE Lightweight?

EF: Saya kira merebut gelar Juara Dunia masih menjadi tujuan saya. Logikanya, mengapa saya ingin menang jika saya tidak ingin menantang gelar itu? Saya mengerti bahwa saya masih harus berusaha keras untuk kembali naik, namun saya ingin mempersiapkan diri untuk mengalami saat-saat terbaik dalam hidup saya di tahun mendatang.

ONE: Apakah anda memiliki tujuan pribadi yang ingin anda capai?

EF: Saya kira itu hanyalah untuk menjadi manusia yang lebih baik. Seperti saya katakan, saya masih memiliki banyak kemerosotan dan menciptakan kebiasaan yang tidak terlalu baik. Sebaik mungkin, itulah yang ingin saya perbaiki di tahun mendatang. Itu tidak akan membuat saya sempurna, namun itu akan membantu saya meraih tujuan saya.

Filipino icon Eduard Folayang returns to action in November 2019

ONE: Bagaimana tentang keluarga? Anda saat ini memiliki dua bayi perempuan yang cantik. Ada rencana untuk, mungkin, menambah bayi laki-laki?

EF: Sulit menemukan seseorang yang dapat membantu untuk mengawasi anak-anak kami, namun salah satu impian saya untuk keluarga adalah, pada akhirnya, memiliki seorang anak lelaki. Kedua bayi perempuan ini sudah cukup menyibukkan, dan saya bersyukur bahwa istri saya mau menjaga mereka sesering mungkin. Itu sangat membantu karir saya.

Baca Juga: Joshua Pacio Vs. Alex Silva, Serta Kembalinya Eduard Folayang Di Manila

Bersiaplah untuk gelaran perdana ONE Championship di tahun 2020, ONE: A NEW TOMORROW!

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 38 scaled
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 7
Kade Ruotolo Francisco Lo ONE Fight Night 21 57
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 9 scaled
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 22