‘Ini Kesempatan Besar’ – Wondergirl Ingin Lejitkan Karier Dalam Aksi Striking Peraturan Khusus Kontra Xiong

Nat Jaroonsak Zeba Bano ONE157 1920X1280 22

Nat “Wondergirl” Jaroonsak dan “The Panda” Xiong Jing Nan siap mencetak sejarah baru dalam gelaran ONE Fight Night 14: Stamp vs. Ham.

Pada 29 September waktu A.S., atau Sabtu pagi, 30 September waktu Asia, sepasang pemukul kuat ini akan beradu dalam laga strawweight striking dengan peraturan khusus, yang menampilkan tiga ronde aksi tinju dengan sarung tangan MMA 4-ons, bersama dengan beberapa pukulan legal lainnya.

“Wondergirl” baru-baru ini beralih dari Muay Thai ke MMA, dan saat kesempatan tiba untuk melawan Juara Dunia divisinya pada jam tayang utama A.S. ini – bahkan di bawah peraturan berbeda – ia tak sanggup berkata tidak.

Petarung berusia 24 tahun ini berbicara pada onefc.com/id tentang aksi berikutnya di Singapura itu:

“Saya sedikit terkejut. Saat mereka menyebut peraturan khusus, saya kira itu satu ronde striking, satu ronde MMA, sama seperti pertarungan Demetrious Johnson dan Rodtang [Jitmuangnon].”

“Pikiran pertama saya adalah, ‘Kenapa?’ Tapi saat saya melihat lawan saya dan berkata, ‘Kenapa tidak?’ Saya menginginkan laga ini. Maka, saya menerima pertarungan itu.”

“Adalah kesempatan besar untuk melawannya, kesempatan [untuk membangun karier saya]. Saya merasa bersyukur bahwa ONE memberi saya kesempatan menghadapi sang juara. Saya akan melakukan yang terbaik.”

Xiong mendominasi divisi women’s strawweight MMA sejak memenangi gelar Juara Dunia itu pada 2018, dimana ia meraih tujuh pertahanan gelar yang sukses.

Terlebih lagi, “The Panda” adalah anggota dari Tim Nasional Tinju Tiongkok sebelum karier MMA-nya dimulai, dan ia menunjukkan kekuatan pukulan kejamnya berkali-kali di ONE Championship.

Terbatas dengan hanya kedua tangannya untuk beraksi, “Wondergirl” mengetahui ia akan memasuki laga yang sulit, namun ia menyambut kesempatan untuk menguji kemampuannya melawan yang terbaik:

“Xiong memiliki pengalaman tinju dan lebih banyak lagi pengalaman di sarung tangan kecil daripada saya. Ia memiliki dua tangan yang bagus juga. Ini akan jadi pertarungan sulit bagi saya, tapi saya senang.”

“Saya lebih suka bertarung dengan para petarung bagus. Saya dapat menjadi underdog. Salah satu tujuan saya adalah bertarung dengan lawan-lawan bagus daripada [yang tetap] tak terkalahkan namun dengan berbagai laga tingkat rendah.”

“Saya akan memberi segalanya. Menyenangkan bagi saya untuk melakukan hal-hal seperti ini, menang atau kalah. Sayalah yang akan mendapat pengalaman lebih banyak dan menjadi lebih baik. [Menjadi underdog] itu lebih menantang.”

Wondergirl Berlatih Dengan Juara Tinju Olimpiade Demi Lawan Xiong

Nat “Wondergirl” Jaroonsak dianggap sebagai underdog dalam laga striking peraturan khususnya melawan Xiong Jing Nan pada 30 September ini, tapi itu tidak berarti ia tak datang untuk menang. 

Petarung Muay Thai ini memang sudah harus terfokus pada kedua tangannya setelah cedera yang melanda di laga terbarunya pada ajang ONE Friday Fights 26, maka saat kesempatan itu tiba untuk bertinju melawan “The Panda,” ia berada dalam posisi yang bagus.

Ia meningkatkan intensitas latihannya sejak menerima laga kontra Xiong ini, bahkan dengan membawa peraih medali emas Olimpiade 2004 Manus Boonjumnong untuk membantunya bersiap. Pada saat yang sama, ia menyadari kesulitannya untuk beralih dari akar Muay Thai itu.

“Wondergirl” menjelaskan:

“Kami membawa Manus untuk berlatih demi pertarungan ini. Latihan itu berjalan sangat baik. Saya merasa senang dengan latihan saya dengannya, dan ia mengajarkan saya banyak hal. Tinju itu semua tentang footwork dan pergerakan kepala.”

“Namun bagi saya, ini cukup sulit. Seperti, anda tak dapat melakukan teep [tendangan dorong] atau menendang dengan kaki. Saya hanya dapat menggunakan kedua tangan dan bagian atas tubuh saya.”

Petarung favorit penggemar Thailand ini bersiap untuk tiap kemungkinan yang dapat terjadi di dalam Circle, dan daripada beradu dengan strategi kaku, ia berniat melihat bagaimana Xiong mendekati pertarungan mereka saat keduanya mulai bertukar pukulan.

Berkat latihan kelas dunia dan pengalaman striking sebelumnya, perwakilan Jaroonsak Muaythai ini merasa siap untuk beradaptasi saat bel pertandingan berbunyi.

Ia menambahkan:

“Saya tak terlalu yakin tentang game plan saya. Xiong dapat bertarung dua arah. Ia dapat bergerak maju atau mundur, maka game plan saya bergantung pada apa yang ia berikan pada saya.”

“Saya tak yakin [bagaimana ia akan mendekati itu] karena pertarungan ini bukan untuk sabuk emas. Ini adalah laga peraturan khusus. Maka, ia mungkin akan maju, agresif, atau bermain aman dan mencoba mencetak poin.”

Selengkapnya di Berita

Capitan Petchyindee Hiroki Akimoto ONE X 1920X1280 59
Rungrawee Sitsongpeenong Shakir Al Tekreeti ONE Fight Night 18 21 scaled
Dmitry Menshikov Mouhcine Chafi ONE Fight Night 17 17 scaled
Oh Ho Taek Akbar Abdullaev ONE Fight Night 8 34
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 22 scaled
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 67
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 14 scaled
Bianca Basilio Tammi Musumeci ONE Fight Night 8 12
Nong O Hama Nico Carrillo ONE Friday Fights 46 24 scaled
Jaosuayai Sor Dechapan Petsukumvit Boi Bangna ONE Friday Fights 46 96 scaled
Josue Cruz Walter Goncalves ONE157 1920X1280 31
Halil Amir Maurice Abevi ONE Fight Night 9 45