Incaran Besar Eddie Alvarez: ‘Saya Akan Melawan Siapapun Yang Memegang Sabuk Itu’

Eddie Alavrez in the ring for his battle with the Philippines' Eduard Folayang

Eddie “The Underground King” Alvarez awalnya memiliki determinasi untuk mengakhiri tahun 2019 dengan pencapaian luar biasa.

Atlet asal Amerika Serikat ini menyelesaikan salah satu penampilan kembali terbaik di tahun tersebut saat ia menaklukkan Eduard “Landslide” Folayang pada ajang ONE: DAWN OF HEROES di bulan Agustus untuk meraih posisi dalam babak Final Kejuaraan ONE Lightweight World Grand Prix.

Sayangnya, Alvarez terpaksa mundur dari babak final turnamenn tersebut karena menderita cedera, dan tidak memiliki pilihan lain selain beristirahat sepanjang akhir tahun itu.

Setelah pulih dari cederanya, “The Underground King” berlatih untuk dapat kembali tampil melawan rival yang seharusnya ia hadapi dalam babak Final Kejuaraan ONE Lightweight World Grand Prix, Saygid “Dagi” Guseyn Arslanaliev, namun terjadinya pandemi COVID-19 menunda rencana tersebut.

Maka, untuk saat ini, warga Philadephia ini mempersiapkan dirinya – baik mental maupun fisik – untuk dapat menggebrak saat rangkaian ajang dari organisasi ini berlanjut pada tahun 2020.

“Untungnya, bagi saya, banyak hal yang dapat saya lakukan di rumah. Kami segera membuka kolam renang saat mendengar kami harus berdiam di rumah,” jelas Alvarez.

“Itu membuat saya dapat berenang dan masuk ke kolam air panas setelah sesi latihan. Saya hanya berlatih di rumah saya, di sasana saya, dan berada bersama anak-anak saya. Itu adalah sebuah tombol ‘reset’ sederhana.”



Untuk tetap bersiap dalam laga melawan atlet lightweight teratas di panggung dunia, Alvarez menggunakan waktu luangnya ini untuk kembali mengasah dasar-dasarnya.

“Saat saya sendiri seperti sekarang, saya sangat suka untuk kembali ke dasar — mengasah [teknik] bertarung fundamental yang baik: keseimbangan, posisi dan hal-hal seperti itu,” sebutnya.

“Kemampuan untuk tetap bergerak selama 25 menit dalam posisi fundamental yang solid dan baik, untuk tidak merasa kelelahan dan bosan, serta hanya mengerjakan fundamental dari seni bertarung, itu lebih sulit dari apa yang banyak orang anggap. Saya kira tiap atlet wajub menggunakan ini sebagai bagian dari restrukturisasi.”

The United States' Eddie Alvarez puts Eduard Folayang in a guillotine choke and goes for a knee strike

Saat waktunya tiba untuk kembali berkompetisi, Alvarez juga berniat untuk kembali ke gaya bertanding yang membantunya menjadi salah satu seniman bela diri campuran terbaik di dunia.

“Saya benar-benar mencoba untuk menjadi petarung yang berani dan selalu maju ke depan, yang memberi saya semua gelar yang saya miliki hari ini,” katanya.

“Ide untuk berpikir terlalu banyak dan ragu-ragu, itu menjadi sesuatu yang lebih diluar keinginan saya, dan saya ingin kembali pada diri saya yang selalu ‘maju dan gegabah’.”

“[Saya hanya ingin kembali pada] pergerakan maju dan mencetak kerusakan. Itulah kemana saya mengembalikan pikiran saya… Saya hanya ingin berlaga seperti saya inginkan, dan melakukan apa yang ingin saya lakukan terlepas dari resiko yang ada.”

Alvarez tidak begitu yakin siapa yang akan dihadapinya saat ia kembali memasuki Circle, namun ia mengincar peringkat teratas dalam divisinya itu.

Atlet AS ini telah menjadi Juara Dunia di tiap organisasi besar yang ia masuki, serta ingin mempertahankan hal itu bersama “The Home Of Martial Arts.” Terkait dengan itu, ia bersedia melawan siapapun yang akan membawanya selangkah lebih dekat menuju sabuk emas.

“Pemikiran saya selalu berkata saya adalah juaranya. Kemanapun saya pergi, saya mengalahkan sang juara. Siapapun yang menganggap diri mereka pria terbaik dalam ONE Championship, saya ingin melawannya,” sebutnya.

“Saya akan melawan [Juara Dunia ONE Lightweight] Christian Lee sekarang. Saya akan melawan siapapun yang mengenakan sabuk itu di pinggang mereka. Itulah yang saya incar. Jika saya harus melawan siapapun yang menganggap diri mereka penantang atau siapapun yang berada diantaranya, saya akan mengalahkan mereka demi mencapai hal itu.”

American megastar Eddie Alvarez celebrates his big win with the winner's medal in the corner

Alvarez memiliki semangat besar untuk kembali berkompetisi, namun pria yang empat kali menjadi Juara Dunia Lightweight ini juga melihat situasi terkini dengan pemikiran wajar.

Bagi “The Underground King,” ini adalah sebuah masa istirahat dari kesibukannya dan kesempatan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya.

“Saya yakin segala sesuatunya terjadi untuk sebuah alasan,” sebutnya.

“Saya terus mendengar banyak orang berkata, ‘Saya ingin kembali ke kehidupan normal,’ dan bagian terbesar dari diri saya merasa bahwa ini adalah kehidupan yang normal.”

“Kembali ke seluruh kesibukan dan pekerjaan itu tidak nampak sebagai sebuah kehidupan normal. Itulah hal terutama yang harus tetap berada dalam perspektif terbaik kita saat ini.”

Baca juga: Christian Lee Sambut Rival Lama Dan Penantang Baru Di Tahun 2020

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29