Alaverdi Ramazanov Sebutkan Siapa Yang Ingin Dihadapinya Pada Tahun 2020

Russian striking ace Alaverdi Ramazanov exchanges shots with Chinese athlete Zhang Chenglong

Alaverdi “Babyface Killer” Ramazanov mencetak sejarah di ajang ONE: MARK OF GREATNESS pada hari Jumat, 6 Desember, saat ia mengalahkan “Muay Thai Boy” Zhang Chenglong untuk menjadi Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing yang pertama.

Atlet asal Rusia itu menggunakan seluruh teknik striking yang ia miliki untuk mengalahkan atlet sensasional Tiongkok itu melalui keputusan mutlak di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, dan akhirnya meraih mimpinya menjadi Juara Dunia.

“Saya bahkan tak dapat menjelaskan perasaan saya [saat sabuk itu disematkan di pinggang saya] — saya dilanda ‘badai emosi’,” sebut atlet berusia 25 tahun itu.

“Saya telah bekerja keras untuk mencapai tujuan ini – menjadi Juara Dunia – selama hidup saya. Sangat luar biasa melihat mimpi saya menjadi kenyataan.

"Babyface Killer" ???????? raih gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing ????

"Babyface Killer" ???????? raih gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing ???? melalui kemenangan mutlak atas striker ???????? “Muay Thai Boy” Zhang Chenglong!

Posted by ONE Championship Indonesia on Friday, 6 December 2019

Kedua seniman bela diri elit ini menampilkan aksi kelas dunia bagi para penggemar di Malaysia dalam laga yang menjawab berbagai pertanyaan apakah mereka layak menjadi Juara Dunia.

Alaverdi menjatuhkan lawannya pada ronde ketiga, namun para juri masih harus menunggu selama lima ronde untuk memisahkan mereka. Walau “Muay Thai Boy” sangat aktif menyerang, ketiga juri setuju bahwa striker andalan Rusia ini adalah pemenangnya.

Walau “Babyface Killer” sangat bersemangat melihat kesuksesannya, ia juga yakin bahwa dirinya masih dapat berkembang – terutama jika ia ingin tetap berada di puncak divisi bantamweight.

“Saya sangat senang menjadi seorang juara, itu pasti. Namun, terkait penampilan saya – tidak ada orang yang sempurna,” sebutnya.

“Saya melakukan beberapa kesalahan, namun saya belum menonton laga tersebut bersama pelatih saya. Saya terbang untuk pulang saat ini, dan kami akan segera melakukan pertemuan, dimana saya akan dapat mengevaluasi penampilan saya lebih baik lagi.”

“Namun para juri berpihak pada saya, dan penonton menikmati laga tersebut, jadi untuk saat ini saya sangat senang.”



Dengan tahun yang sukses di dalam catatan rekornya, Alaverdi saat ini melihat ke depan.

Pria asal Dagestan ini tidak akan beristirahat setelah meraih kemenangan dengan sabuk di pinggangnya itu. Alaverdi melihatnya sebagai sebuah panggung untuk memastikan posisinya sebagai salah satu kickboxer terbaik dunia.

Alaverdi masih merasa bahwa ia memiliki lebih banyak lagi untuk ditawarkan, dan yakin bahwa kemajuan yang akan dicapainya tetap memastikan posisinya sebagai striker teratas selama beberapa tahun ke depan.

“Sejujurnya, baik [memenangkan dan mempertahankan gelar Juara Dunia] sangatlah sulit,” ia berkata.

“Mungkin saat ini saya memiliki motivasi berbeda — untuk tetap berada di puncak. Namun keinginan ini sama kuat seperti yang saya miliki sebelum menjadi Juara Dunia. Tolong, jangan berpikir bahwa gelar ini menjadi batasan terakhir saya. Saya memiliki rencana besar untuk tahun 2020 dan setelahnya.”

“Yang membuat saya sangat bersemangat sekarang adalah bahwa hari ini, saya akhirnya berada dalam posisi untuk hanya berlaga melawan atlet teratas. Itu sangat luar biasa. Saya masih muda, haus (kemenangan) dan termotivasi.”

ONE Bantamweight Kickboxing World Champion Alaverdi Ramazanov

Alaverdi Ramazanov mengetahui ada sebuah target di punggungnya.

Tiap atlet dalam divisinya ingin merebut gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing, namun “Babyface Killer” menolak untuk membiarkannya terlepas dari genggamannya. Tidak hanya ia memiliki determinasi untuk menyimpannya, namun ia juga sangat tertarik untuk meraih sabuk emas lainnya.

Atlet Rusia ini tidak berkeberatan melawan penantang manapun untuk membuktikan dirinya sebagai kickboxer bantamweight terbaik di dunia, namun ada seorang kesatria yang berada di luar disiplin bela dirinya yang ingin dihadapinya.

“ONE memiliki banyak atlet luar biasa, maka saya akan senang untuk menghadapi atlet teratas manapun,” sebutnya.

“Saya Juara Dunia sekarang, maka saya hanya dapat ditantang oleh yang terbaik. Namun, jika anda ingin saya menyebutkan satu orang, saya akan menyebut [Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai] Nong-O Gaiyanghadao — ia memiliki kecepatan, kekuatan dan presisi yang fantastis.”

“[Namun] saya memiliki sesuatu yang tak dapat dikalahkan Nong-O — semangat pejuang Dagestan.”

Baca Juga: Rangkaian Foto Terbaik Dari ONE: MARK OF GREATNESS

Selengkapnya di Berita

Ferrari Fairtex defeats Antar Kacem ONE Friday Fights 47 21
Tang Kai Thanh Le ONE 166 27 scaled
Tye Ruotolo Magomed Abdulkadirov ONE Fight Night 16 71 scaled
Avatar PK Saenchai Kiamran Nabati ONE Friday Fights 55 31
Ayaka Miura Rayane Bastos ONE DANGAL 1920X1280 5
0164
Kade Ruotolo Tommy Langaker ONE 165 41 scaled
Aung La N Sang Fan Rong ONE Fight Night 10 58
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 14 scaled
WeiRui 1200X800
Ekaterina Vandaryeva Martyna Kierczynska ONE Fight Night 20 21
Avatar PK Saenchai Antar Kacem ONE Friday Fights 51 35 scaled