Siapakah Xiong Jing Nan Yang Fenomenal Itu?

005_SB_ONE_0118_XiongJingNan_Phuket_DSC_9041

Setelah kemenangan impresif dalam ajang ONE: KINGS OF COURAGE di Jakarta, Indonesia, pada Sabtu, 20 Januari, ratu strawweight yang baru, “The Panda” Xiong Jing Nan (14-1), telah muncul sebagai salah satu superstar bela diri terbesar di dunia.

Seniman bela diri Tiongkok berusia 30 tahun ini tampil fantastis dengan mendominasi bintang Singapura Tiffany “No Chill” Teo (7-1) dalam laga Kejuaraan Dunia ONE Women’s Strawweight perdana.

Walau Teo yang sebelumnya tak terkalahkan itu menunjukkan kebesaran hati dan keteguhannya, serangan keras Xiong dan keunggulan strikingnya memang terlalu kuat untuk dapat diatasi. “The Panda” menghentikan wanita Singapura itu melalui TKO pada menit 2:17 ronde keempat untuk merebut sabuk itu. Dengan kemenangan ini, ia juga menjadi juara dunia kelahiran Tiongkok pertama di arena MMA.

Berikut adalah lima hal terpenting yang wajib anda ketahui tentang sang penguasa baru divisi strawweight wanita.

#1 Segala Kesuksesan Itu Berkat Ayahnya

Xiong_Jing_Nan banner.jpg

Xiong selalu memiliki hubungan yang baik dengan ayahnya, dan mengakui bahwa sebagian besar kesuksesannya itu berkat campur tangannya.

Ia memberi penghargaan atas nilai-nilai moral yang ditanamnkan pada dirinya, seperti menjadi berani, yakin dan disiplin. Selain itu, ia juga bersyukur bahwa ayahnya mengajarkan beberapa pelajaran terpenting dalam hidup, seperti untuk tidak lari dari kesulitan dan selalu bertanggung jawab atas tindakannya.

“The Panda” mengenang sebuah episode masa kecil dimana ia memanjat rumah tetangganya untuk memetik buah dan mematahkan tangannya setelah jatuh dari atap. Ayahnya tak segera membawanya ke rumah sakit, tetapi ia ingin anaknya mengaku salah dan menggunakan itu sebagai pembelajaran.

“Ia mengajarkan saya beberapa prinsip,” katanya megenang hal itu. “Pertama, ayah bertanya pada saya apakah itu terasa sakit, dan bertanya mengapa saya melakukannya. Lalu, ia berkata: ‘Inilah yang kamu dapatkan, kamu harus bertanggung jawab untuk apa yang kamu lakukan.’”

#2 Ia Melindungi Yang Lemah

003_SB_ONE_0118_XiongJingNan_Phuket_DSC_9081.jpg

Sebuah pelajaran penting yang dipelajari Xiong dari ayahnya adalah bahwa semua orang itu sama. Bersama kecintaannya akan film bela diri klasik dari Tiongkok, ia selalu ingin membela mereka yang tak dapat membela diri, sebagai seorang pahlawan di era modern.

Bahkan di komunitas lokalnya, pahlawan wanita Tiongkok ini dikenal suka menengahi jika melihat penganiayaan terhadap orang lain.“The Panda” seringkali menyaksikan penyalahgunaan kekuatan dalam komunitasnya, terutama atas orang-orang tua di jalanan yang berusaha bertahan hidup. Satu hari, setelah beberapa kali melihat, ia memutuskan untuk melakukan sesuatu dan tetap melakukannya sejak itu.

“Ada beberapa inspektur di kota kami. Terkadang, walau mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan peraturan, saya merasa mereka bertindak terlalu jauh. Beberapa kali, saya melihat mereka menyita barang-barang dari pedagang kaki lima yang sudah tua, atau menjatuhkan barang dagangan mereka,” jelasnya.

“Saya tak tega melihat itu, maka terkadang saya akan pergi ke mobil inspektur itu dan mengambil semua barang itu kembali. Saya akan membawanya satu per satu bagi mereka. Inilah sesuatu yang datang dari hati anda. Anda tak dapat berpura-pura atau menyembunyikan perasaan seperti ini. Ini adalah sesuatu yang saya rasakan di dalam diri. Saya tak dapat mengubahnya dalam hidup saya.”

#3 Ia Memiliki Latar Belakang Bela Diri Kelas Dunia

Xiong Jing Nan 180120JKT 1204.jpg

Dari sejak kecil, Xiong memiliki elemen yang dapat menjadikannya atlet elite.

“The Panda” memulai dengan angkat beban di provinsi Shandong, Tiongkok, namun ia segera jatuh cinta pada tinju. Ia bergabung dengan tim tinju wanita tingkat provinsi pada usianya yang ke-18, sampai akhirnya mewakili Tiongkok di tingkatan internasional.

Kegemarannya akan seni bela diri juga tak terhenti di sana, karena ia akhirnya berlatih dalam berbagai disiplin. Terlepas dari statusnya sebagai striker kuat, Xiong juga seorang grappler berprestasi, dengan medali emas di Turnamen Brazilian Jiu-Jitsu China Open tahun 2017.

Kini, “The Panda” berlatih bersama sasana terkenal Phuket Top Team di Thailand, dimana ia terus mengasah beragam kemampuannya itu. Dipadukan dengan kekuatan besarnya, latar belakang Xiong yang beragam menjadikannya salah satu seniman bela diri terbaik di ONE, dan di dunia.

#4 Perjalanannya Menuju ONE

Xiong Jing Nan SGDC08221.jpg

Sebelum bergabung dengan ONE pada Desember 2017 lalu, Xiong sudah menjadi kekuatan dominan. Ia merangkum catatan rekor profesional impresif 12-1, yang diraihnya melalui pengalaman berkompetisi di Tiongkok.

Sebagian besar kemenangan Xiong diraih melalui KO, yang memang layak berkat latar belakang striking dan kekuatan dari olahraga angkat beban. Tetapi, ia juga mampu mengakhiri laga di ground, karena permainan grappling-nya, dimana ia pun memiliki beberapa kemenangan submission. Selain itu, ia hanya memiliki satu kekalahan melalui keputusan juri dalam kariernya selama tiga setengah tahun.

Dianggap sebagai salah satu talenta bela diri wanita berbakat dari Tiongkok, “The Panda” menjadi sorotan saat ia bergabung bersama ONE, karena seluruh dunia ingin melihat bagaimana ia dapat tampil di atas panggung dunia.

#5 Ia Baru Saja Memulai

Xiong Jing Nan 180120JKT 0848.jpg

Xiong bergabung di ONE dengan momentum luar biasa. Setelah dua TKO dan sebuah gelar Juara Dunia, jelas bahwa ia mampu menyesuaikan diri dan nampak akan mencetak warisan yang luar biasa.

“The Panda” membawa delapan kemenangan beruntun ke dalam arena ONE saat mencetak debut promosionalnya Desember lalu, melawan atlet Team Lakay April Osenio. Ia bergerak cepat mengatasi lawan Filipina itu, menghentikannya pada ronde pertama dengan rangkaian pukulan di pagar arena.

Dalam laga berikutnya, Xiong menantang Teo demi gelar perdana Kejuaraan Dunia ONE Women’s Strawweight, yang direbutnya melalui penampilan menegangkan sebelum ia menghentikan lawannya asal Singapura dengan serangan keras pada ronde keempat.

Xiong telah mengalami awal fenomenal dari kariernya bersama ONE, meraih kesuksesan setelah bertahun-tahun menjalani latihan dan kerja keras. Namun, akan terdapat berbagai tantangan baru yang menunggu atlet Tiongkok berbakat ini, dimana para penggemar jelas akan menyambut penampilan berikutnya di arena ONE.

Selengkapnya di Fitur

Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
WeiRui 1200X800
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled