‘Saya Belajar Mengatasinya Tiap Hari’ – Bintang Muay Thai Remaja Johan Ghazali Bercerita Tentang Popularitas Yang Meroket

Remaja ajaib Malaysia Johan “Jojo” Ghazali tengah menikmati aura kebintangan yang terus meroket sejak bergabung dengan organisasi seni bela diri terbesar di dunia.
Seniman knockout berusia 18 tahun ini sedang bersiap jelang laga flyweight Muay Thai kontra Diego Paez at ONE Fight Night 32: Rodrigues vs. Cohen, yang tayang di jam primetime AS pada Sabtu, 7 Juni waktu Indonesia.
Bertempat di Lumpinee Stadium, Bangkok, laga ini menandai penampilan ke sembilan Ghazali di ONE Championship yang bisa semakin melambungkan namanya di mata dunia.
Di usia yang umumnya masih tinggal bersama orang tua atau mencari jati diri, “Jojo” sudah bergulat dengan status sebagai selebriti.
Ia berbicara kepada onefc.com tentang tantangan dan bagaimana ia mengatasi popularitasnya yang melambung tajam:
“Ini tidak mudah, tapi saya coba belajar mengatasinya setiap hari. Saya belajar menikmati waktu dan setiap momen serta perjalanan masa lalu memberi saya pengalaman lebih. Saya jadi lebih baik dalam mengatasinya. Saya sudah lebih baik dalam membuat segala hal jadi lebih lancar.”
Sejak menjalani debut sensasional di ONE pada usia 16 tahun, Ghazali semakin berkembang pesat. Pada Februari 2023 dalam ajang ONE Friday Fights 6, ia langsung mencuri perhatian berkat knockout 16 detik atas Padetsuk Fairtex.
Selama dua tahun belakangan, eksplosivitas, gaya tanding yang selalu mengincar finis, serta kharisma alaminya telah membuat aura sang bintang remaja semakin bersinar.
Menurutnya, situasi seperti ini membutuhkan perubahan signifikan dalam hidup, terutama terkait peran penting support system yang ia terima:
“Saya memiliki tim yang lebih besar sekarang. Saya memiliki fotografer. Saya punya seluruh tim di belakang saya. Jadi, semuanya terasa lebih mudah. Semua ini datang karena pengalaman.
“Sederhananya, semakin saya melakukannya, semakin terampil saya dalam mengatasi ketenaran, negosiasi, dan segala hal yang berkaitan dengan menanjaknya karier saya di ONE Championship.”
Minat Untuk Fesyen
Di luar ring dan Circle, banyak yang sudah menangkap ketertarikan khusus Johan Ghazali terhadap fesyen.
Selain kemampuannya dalam menunjukkan striking indah nan brutal, “Jojo” juga punya selera mumpuni dalam dunia mode:
“Saya penggemar berat fesyen. Saya senang terlihat tertata. Saya senang bergaya, dan saya suka memiliki gaya yang membuat orang memperhatikan saya. Saya suka terlihat rapi. Bicara soal brand, saya menggemari Ralph Laurens.
Saya menyukai pakaian yang dirancang khusus. Saya senang pakaian yang cocok untuk saya seperti halnya sarung tinju. Saya mengenakan berbagai macam brand desainer, tapi saya bukan penggemar berat mereka. Saya lebih menyukai pakaian yang dibuat khusus atau sesuatu yang kasual dan tak lekang waktu.”
Ghazali mengakui bahwa terlihat rapi dan tertata berperan besar dalam popularitasnya. Ia memperhatikan fesyen dengan kepercayaan diri yang sama yang ia tunjukkan dalam bertarung. Dua hal ini membutuhkan kemampuan untuk menilai secara detail dan menyeluruh.
Seperti rencananya untuk tampil mengesankan pada 7 Juni nanti, ia juga ingin tampil impresif dengan selera fesyennya:
“Saya punya [pakaian yang dirancang khusus] yang dibuat beberapa bulan lalu, yakni setelan tiga potong bergaris-garis. Pakaian yang sangat bagus. Saya sangat menyukainya. Sangat cocok dengan saya dan sudah tak sabar untuk mengenakannya dalam konferensi pers nanti.”