‘Kalian Harus Punya Mimpi’ – Marat Grigorian Bangga Jadi Inspirasi Generasi Kickboxer Masa Depan

Marat Grigorian Tayfun Ozcan ONE on Prime Video 2 1920X1280 34

Marat Grigorian bukanlah jenis atlet yang gemar mengumumkan seluruh pencapaiannya, tetapi ia jelas telah memainkan peranannya dalam memberikan motivasi bagi para kickboxer generasi berikutnya.

Pria Armenia yang rendah hati ini adalah salah satu kompetitor terhebat dalam generasinya, dan ia pun berharap dapat membawa resume luar biasa ini saat menantang Chingiz Allazov demi gelar Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing di laga utama ONE Fight Night 13.

Sementara Grigorian terfokus pada berbagai hal yang ada dalam kendalinya – seperti berlatih keras untuk memenangi laga trilogi epik ini melawan Allazov – ia mengakui dirinya merasa senang dapat menjadi panutan bagi para seniman bela diri lainnya.

Di titik tersebut, ia berharap untuk dapat terus menginspirasi para striker yang berusaha menanjak itu dengan memberikan aksi sensasional pada Sabtu pagi, 5 Agustus, dari Lumpinee Boxing Stadium, dalam gelaran yang disiarkan langsung pada jam tayang utama Amerika Utara itu.

Pria berusia 32 tahun ini berkata:

“Tentu saja, sangat bagus untuk memberi inspirasi pada banyak orang. Saya tak berpikir untuk melakukan itu, tapi saat saya melihat mereka sangat senang ketika melihat saya, itu sangat memotivasi saya.” 

“Mereka berkata, ‘Saya penggemar berat. Tetaplah berjuang. Tetaplah bertarung.’ Dan, saya bertanya pada mereka, ‘Apa yang kalian lakukan? Apakah kalian berlatih atau melakukan sesuatu dalam hidup kalian? Mereka berkata, ‘Ya, saya juga mencoba disiplin ini, dan saya suka gaya bertarung agresifmu.’”

“Mendengar hal-hal seperti itu, ini hanya membuat anda berpikir anda melakukan sesuatu yang bagus dalam hidup.”

Jelas bahwa Grigorian memang sangat berminat untuk berinteraksi dengan para penggemar yang ia temui, terutama mereka yang mencoba mengikuti jejak langkahnya.

Mengetahui kesulitan dalam mendobrak disiplin yang sangat menuntut seperti kickboxing, ia berada di posisi yang tepat untuk memberi mereka saran demi perjuangan menuju tujuan mereka.

Namun, walau ia sangat ingin mendorong para bintang baru yang mencoba meniru kesuksesannya, ia takkan bermanis ria saat memberi saran bagi mereka.

Grigorian berkata dengan lugas:

“Saran saya bagi mereka adalah bahwa kalian harus punya mimpi, dan kalian harus berusaha untuk mencapai semua itu langkah demi langkah. Kalian tak dapat melaju terlalu cepat. Segalanya membutuhkan waktu. Kalian juga harus bersiap dengan baik.”

“Berkompetisilah dalam banyak laga, dan segala sesuatunya akan terjadi. Jika kalian memiliki visi itu, kalian akan sampai di sana.”

“Itu sulit. Jangan berhenti. Itulah hidup. Itu tak pernah mudah.”

Cara Striker Legendaris Ramon Dekkers Pengaruhi Marat Grigorian

Sebelum Marat Grigorian menjadi Juara Dunia Kickboxing tiga kali yang sangat terkenal, ia hanyalah striker muda yang mengambil inspirasi dari para idolanya sendiri.

Petarung kelahiran Armenia ini bertumbuh dewasa dengan menyaksikan petinju seperti Muhammad Ali dan Mike Tyson, tetapi, adalah kickboxer ikonik Belanda Ramon Dekkers yang sangat mempengaruhi dirinya.

Dekkers adalah pionir olahraga tarung yang bepergian untuk menghadapi para striker terbaik di Thailand saat hal itu masih sangat jarang terjadi. “The Diamond” mencetak nama besar di Lumpinee, dan kini, Grigorian juga memiliki kesempatan memasuki ring di dalam arena ikonik Bangkok itu.

Bersemangat untuk memasuki panggung yang sama seperti idola terbesarnya, ia berkata:

“Saya menyukai Ramon Dekkers. Saya menyukai gaya bertarungnya dan apa yang ia lakukan dalam kariernya. Seperti dirinya, saya ingin mencoba menunjukkan pada dunia satu hal yang spesial, agar mereka selalu mengingat saya sebagai seorang petarung.”

“Ia menjalani beberapa pertarungan yang tak masuk akal, yang gila. Saya dulu sangat suka melihat pertarungannya di Lumpinee. Ia menjalani pertarungan yang sangat gila di sana, dan saya juga akan bertarung di Lumpinee sekarang.”

“Hal itu sangat spesial. Saya akan melakukan yang terbaik untuk menjadikannya hari bersejarah.”

Pengaruh Dekkers juga secara tidak langsung membantu Grigorian saat ia berjuang dalam kariernya.

Kehilangan motivasi setelah tak mendapatkan laga yang ia inginkan, pria Armenia ini memutuskan untuk kembali ke Hemmers Gym di Breda, Belanda. Didirikan oleh ayah tiri Dekkers, Cor Hemmers, dan kini dimiliki dan dijalankan oleh saudaranya, Nick Hemmers, Grigorian menemukan rumah barunya.

Dengan mengajarkan gaya yang digunakan “The Diamond” untuk menggemparkan dunia kickboxing, Hemmers Gym membantu Grigorian menjadi petarung hebat di dunia modern.

Penantang gelar Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing itu menambahkan:

“Saat saya pergi ke sana, segala sesuatunya berjalan dengan sangat baik. Saya merasa lebih lengkap. Saya berpikir, ‘Itulah yang saya butuhkan dalam karier saya untuk menjadi lebih baik.’ Dan itulah yang terjadi.”

“Setelah selama ini, saya masih menjadi lebih baik dengan teknik bertarung saya [di bawah Nick]. Ia memiliki banyak pengalaman dengan saudaranya, Ramon. Ada hal spesial yang mereka miliki di keluarga mereka.”

Selengkapnya di Fitur

Kade Ruotolo Tommy Langaker ONE 165 28 scaled
MasaakiNoiri Champ 1200X800
Adrian Lee 2
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE Fight Night 15 58 scaled
Sinsamut Klinmee Dmitry Menshikov ONE Fight Night 22 43
Smilla Sundell Natalia Diachkova ONE Fight Night 22 78
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 16 scaled
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 61 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 32 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 29 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 55 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled