Anissa Meksen Vs. Phetjeeja: 4 Kunci Kemenangan Laga Kejuaraan Dunia Kickboxing Di ONE Friday Fights 46

Anissa Meksen Dangkongfah Banchamek ONE on Prime Video 2 1920X1280 93

Para penggemar dan pengamat memang tak sabar menunggu laga Kejuaraan Dunia Interim ONE Women’s Atomweight Kickboxing antara legenda Prancis-Aljazair Anissa “C18” Meksen dan petarung muda berbakat Thailand “The Queen” Phetjeeja Lukjaoporongtom.

Membawa catatan rekor profesional gabungan 309-11, kedua kompetitor elite ini akan beradu di kartu pertandingan yang sarat petarung elite, ONE Friday Fights 46: Tawanchai vs. Superbon, pada akhir minggu ini, dan gaya mereka memang menjamin pertempuran keras sepanjang itu berlangsung.

Di atas segalanya, kedua atlet ini memang menjadi striker kuat yang takkan menyerah, maka aksi itu akan berlangsung intens sejak awal pertandingan dimulai.

Sebelum keduanya beradu di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand, mari kita bedah beberapa kunci kemenangan terbesar dalam aksi Kejuaraan Dunia yang beritme tinggi ini.

#1 Pukulan Phetjeeja

Phetjeeja memiliki berbagai senjata dalam arsenalnya – tetapi semua itu kalah dengan serangan tinjunya.

Selain menjadi praktisi Muay Thai sepanjang hidupnya, “The Queen” juga memiliki pengalaman ekstensif dalam disiplin tinju, dimana ia meraih prestasi dalam karier amatirnya dan rekor tak terkalahan 5-0 sebagai atlet profesional.

Ia adalah jenis pemukul kuat yang sangat jarang terlihat di antara para atlet wanita, dan ia dapat saja menghentikan lawan dengan serangan keras ke arah kepala atau tubuh yang kejam.

Lebih buruk lagi bagi setiap rivalnya adalah kenyataan bahwa Phetjeeja bukanlah tipe petarung yang selalu mengandalkan atribut fisik untuk menyelesaikan tugasnya. Sebaliknya, ia adalah pemukul teknis, dengan gerakan feint dan berbagai sasaran yang diincarnya untuk mencari celah.

Serangan terkuat petarung fenomenal Thailand itu adalah hook kirinya, tetapi ia juga memilliki kekuatan luar biasa di tangan kanannya, dan ia hanya membutuhkan satu serangan bersih saja untuk membuat lawannya mulai meringkuk.

#2 Pertahanan Dan Serangan Balasan Meksen

Sebagai petinju tajam yang tak pernah terhenti sebelumnya dalam laga, Meksen dapat merasa yakin untuk beradu dengan sebagian besar lawan, tetapi ini mungkin menjadi sedikit berisiko saat berhadapan dengan Phetjeeja.

Dalam laga ini, ikon kickboxing itu dapat menggunakan pertahanan dan serangan balik luar biasa untuk membuat lawannya membayar tiap agresi yang dilakukannya.

“C18” sangat ahli dalam mengatur jarak, dan dari titik itu, ia menggunakan kecepatan kilat dan refleksnya untuk membalas saat ia membuat lawannya meleset. Jika Phetjeeja terlalu jauh mengayun, Meksen akan dapat membacanya dan siap menghindar untuk menyerang balik dengan serangan miliknya.

Dan saat Meksen membalas, ia membawa volume besar, dimana ia sangat jarang membiarkan lawan lepas dengan satu serangan saja. Hal ini dapat membantu petarung berusia 35 tahun ini meraup kerusakan signifikan saat Phetjeeja memiliki potensi untuk terlalu berkomitmen.

#3 Phetjeeja Potong Jarak Di Ring

Satu cara yang dapat dilakukan Phetjeeja untuk menghentikan Meksen dari gerakan menghindar dan membalas serangan adalah dengan memotong dan menjebaknya di tali ring.

Ini adalah strategi andalan “The Queen” – saat sebagian besar lawan memiliki insting untuk menghindar dari pukulan kerasnya – tetapi itu akan lebih sulit saat melawan seseorang yang memiliki ketenangan seperti “C18.”

Hal ini berarti bahwa petarung berusia 21 tahun ini harus sedikit lebih cerdas lagi dalam pedekatannya untuk mengatasi salah satu lawan paling lihai dan berpengalaman yang pernah dihadapinya.

Jika Meksen mencoba mundur dan memutar sebelum ia dapat mengunci jarak, Phetjeeja bisa saja menggunakan tendangannya untuk menutup celah itu.

“The Queen” lalu akan memiliki kesempatan melepaskan salvo serangan kerasnya saat rivalnya tak memiliki ruang untuk mundur. Seperti yang berkali-kali kita saksikan, hanya beberapa atlet yang mampu melepaskan diri tanpa terluka saat serangan eksplosif wanita Thailand itu mulai melayang.

#4 Meksen Dan Tendangan Kirinya

Tetapi, Phetjeeja belum tentu dapat memastikan hasil laga ini walau ia mampu mendekat, karena Meksen juga sangat berbahaya, tetapi itu jelas takkan terlalu berisiko jika “C18” dapat mengendalikan jarak lewat tendangannya.

Juara Dunia Kickboxing dan Muay Thai tujuh kali ini memiliki permainan tendangan beragam yang memberinya berbagai pilihan baik dalam posisi bertahan atau menyerang.

Jika ia ingin menghentikan terjangan maju wanita Thailand lawannya itu, Meksen dapat menggunakan tendangan dorong kerasnya untuk meredam rivalnya, atau ia dapat melambatkan laju lawan dengan tendangan rendah tajam.

Dengan lebih banyak ruang untuk bekerja, Meksen akan dapat menggunakan tendangan kiri cepat ke arah tubuh untuk menjauhkan “The Queen” dan mengakumulasi kerusakan. Jika Phetjeeja mulai menurunkan pertahanan, Meksen dapat melayangkan tendangan kanan ke arah kepala dalam sekejap.

Terlebih penting lagi, superstar veteran ini takkan melakukan itu karena perasaan takut seperti yang dialami oleh banyak lawan Phetjeeja sebelumnya.

Sebaliknya, ia akan menendang dan membalas dengan yakin dan kuat, mengetahui bahwa taktik ini secara konsisten berhasil melawan petarung tingkat tinggi lainnya selama 15 tahun terakhir.

Selengkapnya di Fitur

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50