‘Tak Ada Yang Bisa Tandingi Kemampuan Saya Beradaptasi’ – Luke Lessei Tak Sabar Tunjukkan Teknik Di Debut Kontra Jo Nattawut

LukeLessei 1200X800

Petarung sensasional Amerika Luke “The Chef” Lessei siap mencetak dampak luar biasa dalam debutnya yang sangat diantisipasi di ONE melawan “Smokin” Jo Nattawut.

Pada jam tayang utama A.S., 8 Desember, atau Sabtu pagi, 9 Desember waktu Asia, bintang baru asal Iowa ini akan beradu dengan penantang #4 Nattawut dalam aksi featherweight Muay Thai di ONE Fight Night 17: Kryklia vs. Roberts.

Menghadapi pencetak KO legendaris asal Thailand ini tak hanya menjadi kesempatan besar bagi karier profesional Lessei, tetapi juga kesempatannya menunjnukkan gaya yang sangat menghibur di atas panggung dunia.

Pria berusia 27 tahun itu sudah sangat familiar dengan Nattawut dan reputasinya sebagai pemukul kuat, walau ia tak terlalu khawatir untuk menghadapi kekuatan serangan besar seperti itu.

Ia berkata pada onefc.com/id:

“Saya telah menonton ‘Smokin’ Jo dalam waktu yang cukup lama. Saya teringat menonton dirinya beberapa tahun lalu, dan saya seperti, ‘Damn, ‘Smokin’ Jo memiliki tendangan kiri yang bagus. Ia memiliki tendangan kiri no-switch yang bagus.’ Dan ia masih memiliki tendangan itu sampai hari ini.”

“Selain itu, jelas, ia memukul sangat keras. Ia memukul sangat kelas. Tapi saya tak mengira itu adalah sesuatu yang harus terlalu dikhawatirkan para petarung kecuali anda ada di sana dengan para petarung heavyweight, seperti kekuatan sejenis Francis Ngannou.”

“Saya takkan terlalu khawatir tentang kekuatan karena semua orang dapat menyerang keras.”

Para penggemar yang melihat Lessei tampil untuk pertama kalinya akan mendapatkan sajian luar biasa.

Cukup panjang dan jenjang untuk divisinya, striker Amerika ini adalah teknisi yang sangat kreatif dan mampu bertarung berimbang baik dalam jarak dekat dan jauh.

Untuk alasan tersebut, ia berharap memiliki keunggulan teknis atas Nattawut:

“Saya memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan sangat cepat, dan saya tahu tak ada yang dapat menandingi kemampuan saya untuk beradaptasi dan melakukan berbagai hal secepat yang saya dapat lakukan.”

“Jika anda ingin menyikut, jika anda ingin memukul, jika anda ingin menendang, jika anda ingin menjalani laga bertahan, saya dapat melayani semua itu.”

“Keunggulan yang saya kira saya miliki adalah kreativitas itu. Kreativitas itu saya kira tak dapat ditandingi, dan saya kira itu akan menjadi keunggulan dalam laga ini.”

Pada akhirnya, mungkin bagian paling berbahaya dari permainan Lessei adalah permainannya yang tak dapat ditebak dan berbagai variasi serangan yang dapat dilepaskannya.

Ia menjelaskan:

“Saya adalah ‘The Chef,’ maka saya memadukan itu semampu saya. Dan saya kira itu akan memainkan faktor besar, karena saat anda mendapatkan seluruh informasi ini terlontar ke arah anda – dan ini berlaku bagi siapa pun – itu akan sulit diatasi.”

Lessei Sebut Nattawut Akan Hadapi ‘Tekanan Besar’ Di Laga Mereka

Pertarungan di ONE Fight Night 17 mengadu Luke Lussei – bintang baru yang akan mencetak debut promosionalnya – melawan Jo Nattawut – veteran berpengalaman dengan reputasi kelas dunia dan peringkat lima besar dalam jajaran divisi featherweight Muay Thai.

Secara alami, keduanya mengetahui bahwa sebuah kemenangan dapat menjadi sangat besar bagi masa depan mereka masing-masing dalam organisasi ini.

Namun, sementara Lessei memiliki ekspektasi luar biasa bagi dirinya, ia berkata ia akan memasuki laga ini dengan beban yang tak terlalu besar di pundaknya:

“Jika saya memikirkan tentang itu di kepala saya, saya memiliki lebih banyak tekanan hanya karena saya menempatkannya pada diri sendiri. Ini hanyalah pikiran saya sendiri. Saya seperti, ‘Semua tekanan itu ada pada saya. Saya harus memenangi laga perdana saya di ONE ini.’” 

“Tetapi, saya benar-benar takkan kehilangan apa pun. Banyak orang mungkin tak mengetahui siapa saya. Saya hanya bocah [asing] dari Iowa yang akan bertarung melawan Jo Nattawut. Saya kira mereka mungkin berpikir bahwa itu akan menjadi kejutan jika saya menang – saat saya menang.”

Berdasarkan itu, “The Chef” meyakini bahwa sebagian besar tekanan itu ada pada lawan veterannya.

Ia menambahkan:

“Ia memiliki tekanan lebih besar dalam dirinya karena ia harus, dalam kata lain, menjadi penjaga gerbang. Ia tak dapat membiarkan anak muda [Amerika] ini, generasi baru, datang dan mengambil apa yang telah ia lakukan di sini dalam waktu cukup lama.”

“Maka saya kira, secara keseluruhan, sebagian besar tekanan itu ada pada dirinya, namun di pikiran saya, semua tekanan itu ada pada saya karena itu adalah pertarungan terbesar dalam hidup saya sejauh ini.”

Selengkapnya di Berita

Jacob Smith Denis Puric ONE Fight Night 21 24
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 34 scaled
Denice Zamboanga Julie Mezabarba ONE Fight Night 9 3
Jonathan Di Bella Danial Williams ONE Fight Night 15 7 scaled
Antar Kacem Yodphupa Wimanair ONE Friday Fights 28 11
ET Wankhongohm MBK Mongkolkaew Sor Sommai ONE Friday Fights 62 10
Mongkolkaew ET 1920X1280
Shinji Suzuki Han Zi Hao ONE 166 12 scaled
Alaverdi Ramazanov Alessandro Sara ONE Friday Fights 31 8
Hiroba Minowa Gustavo Balart ONE 165 13 scaled
Hiroki Akimoto Wei Rui ONE Fight Night 22 30
Luke Lessei Eddie Abasolo ONE Fight Night 19 6 scaled