Sitthichai Siapkan ‘Serangan Mematikan’ Bagi Chingiz Allazov Di Final Featherweight Kickboxing Grand Prix

Sitthichai Sitsongpeenong Davit Kiria ONLY THE BRAVE 1920X1280 37

Bahkan dengan serangkaian pencapaian, Sitthichai Sitsongpeenong terus mengasah kemampuan striking miliknya jelang Final Kejuaraan ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix di ONE X.

“Killer Kid” akan menghadapi Chingiz Allazov dalam babak final turnamen ini pada Sabtu, 26 Maret, dan delapan tahun setelah pertemuan pertama mereka, ia merasa siap untuk menambahkan kemenangan kedua atas bintang keturunan Azerbaijan-Belarusia itu.

Tetap saja, Sitthichai mengetahui tak ada yang akan berjalan dengan mudah dalam ajang bersejarah 10 tahun berdirinya organisasi ini.

Juara Dunia Kickboxing dan Muay Thai delapan kali ini meraih kemenangan tipis atas “Chinga” setelah ronde tambahan dalam laga mereka pada tahun 2014, namun ia melihat kemajuan luar biasa dari lawannya dan mengharapkan laga ulang yang keras di Singapura.

Superstar Thailand ini berkata:

“Saat itu, saya menemukan bahwa ia hanya bagus dengan kecepatan dan matanya yang tajam. Namun apa yang saya lihat sekarang, ia memiliki segalanya. Ia dilengkapi dengan senjata yang kuat dan serbaguna, serta kekuatan. Ia lebih baik dan lebih kuat dibandingkan delapan tahun yang lalu.”

“Saya kira tendangan tinggi Chingiz dan kombinasi pukulannya sangat berbahaya. Ia memiliki tendangan cepat dan pukulan kilat ke arah kepala yang harus saya waspadai. Satu hal lagi adalah tubuhnya. Ia besar dan tinggi.”

“Killer Kid” memang baru saja memasuki kickboxing dalam laga perdana itu, namun ia menjadi salah satu striker tersukses sepanjang masa sejak beralih dari Muay Thai.

Sepanjang perjalanannya, penantang peringkat ketiga divisi ini meraih reputasi sebagai petarung cerdas yang menggunakan taktik – daripada kekuatan kasar – untuk mengatasi rivalnya.

Ia akan ingin melakukan hal yang sama melawan penantang peringkat keempat Allazov, dimana ia yakin dirinya dapat mengeksploitasi beberapa kelemahan dan mengamankan sabuk perak Grand Prix. Selain itu, nampak bahwa penggemar mungkin akan dapat menyaksikan trik baru yang mematikan.

Sitthichai berkata:

“Dalam laga ini, saya berencana mendekati dirinya sedekat mungkin dan menyerangnya dengan tendangan rendah dan tendangan ke arah tubuh. Chingiz tak menyukai striking jarak dekat. Ia gemar menjaga jaraknya dan menyerang dari luar. Ia menjadi ragu saat ia harus beraksi di dalam clinch atau saat ia tertekan. Ia akan mengalami kesulitan jika saya dapat mengendalikan permainan.”

“Jika memungkinkan, saya akan menggunakan serangan lutut ganda di udara (double flying knees) yang saya terus latih untuk menghadapi dirinya. Selain itu, saya memiliki serangan mematikan yang saya sebut sebagai ‘super kick’. Kita akan harus menunggu dan melihat jika saya memiliki kesempatan untuk menggunakannya. Namun saya telah melatihnya untuk laga ini.”

“Saya yakin bahwa saya akan dapat mengalahkannya kembali dalam laga ini. Saya akan menemukan cara untuk mengalahkannya karena saya ada di sini untuk menjadi juara. Itulah tujuan saya satu-satunya. Saya harus menang.”

Sitthichai Berbagi Pendapat Tentang Marat Grigorian Vs. Superbon

Sitthichai dan Chingiz Allazov akan menjadi puncak dalam kartu ONE X: Part I pada Sabtu ini, dan saat laga itu berakhir, mereka akan memiliki banyak waktu untuk memulihkan diri dan menyaksikan gelaran ini.

Sang pemenang jelas akan dengan seksama memperhatikan laga antara Superbon Singha Mawynn dan Marat Grigorian, yang akan berkompetisi demi gelar Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing dalam bagian ‘PPV’ Grand Finale dari ajang ini.

Siapa pun yang muncul sebagai penguasa divisi akan menghadapi tantangan dari sang Juara Grand Prix berikutnya, dan “Killer Kid” akan sangat ingin meraih kesempatan itu.

Ia menegaskan:

“Jika saya mengalahkan Chingiz dan memenangkan turnamen bersejarah ini, itu akan menjadi bukti yang hebat bahwa saya dapat lolos ke tingkatan berikutnya dan layak menantang gelar Juara Dunia ONE melawan siapa pun itu – Superbon atau Marat.”

“Saya siap menghadapi keduanya. Saya pernah bertarung dengan keduanya dahulu. Kini, merekalah yang terbaik dan lawan terkuat, maka saya ingin menguji diri saya dan menunjukkan saya lebih baik dari mereka.

Walau ia mengenal keduanya secara dekat – dimana ia lima kali menghadapi Grigorian dan Superbon tiga kali – Sitthichai tak dapat meramalkan siapa yang unggul di antara kedua striker kelas dunia itu.

Pria berusia 30 tahun ini akan mendukung kompatriotnya, namun ia tak mengira kedua petarung itu memiliki celah besar yang memisahkan mereka.

Sebaliknya, ia hanya menunggu untuk melihat bagaimana berbagai hal terungkap dalam laga perebutan gelar Juara Dunia ini.

“Killer Kid” menambahkan:

“Bagi laga Superbon vs. Marat, itu adalah laga tipis yang jelas akan menyenangkan untuk ditonton. Superbon meraih kemajuan besar akhir-akhir ini. Ia jauh lebih baik dan kuat dalam tiap aspek. Saya kira keduanya memiliki kesempatan 50-50.”

“Di sisi lain, Marat adalah pemukul keras. Saya lima kali melawannya. Ia tangguh, bertenaga dan kuat. Ia juga banyak mengembangkan kemampuannya.”

“Sebelumnya, saya melihatnya menggunakan pukulan sebagai senjata andalan, namun saya dapat melihat bagaimana ia menerapkan tendangan dan serangan lutut indah ke dalam kombinasi seperti petarung Thailand.”

“Tetapi karena saya orang Thailand, saya akan mendukung Superbon, itu pasti.”

Selengkapnya di Berita

Suriyanlek Rittidet 1920X1280
WeiRui 1200X800
LiamHarrison Seksan 1200X800
MikeyMusumeci KadeRuotolo 1200X800
Hannah Brady Natalia Diachkova ONE Friday Fights 32 40
MasaakiNoiri Champ 1200X800
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 41 scaled
Sean Climaco
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled