‘Semua Menginginkan Laga Ini’ – Akif Guluzada Tatap Kemenangan Terbesar Kontra Jaosuayai Di ONE Fight Night 36
Akif “King” Guluzada siap menyambut momen terbesar dalam kariernya pada Sabtu, 4 Oktober.
Atlet Azerbaijan berusia 20 tahun ini akan menghadapi kontestan peringkat #5 flyweight Muay Thai Jaosuayai Mor Krungthepthonburi dalam ajang ONE Fight Night 36: Prajanchai vs. Di Bella II di Bangkok, Thailand.
Kemenangan atas lawan sekaliber Jaosuayai bisa mengantarkannya menuju rangking sekaligus mengukuhkan namanya sebagai atlet elite.
Keduanya dikenal dengan gaya teknikal serta kekuatan mengerikan yang membuat banyak pihak menantikan pertemuan mereka.
Guluzada berkata:
“Saya tahu semua menginginkan laga ini. Saya lihat di Tiktok, semuanya, fans dari Thailand menginginkan laga saya melawan Jaosuayai karena dia adalah petarung hebat, dan saya juga. Ini adalah pertarungan hebat.”
Daya tarik laga ini memang sangat tinggi berkat catatan yang mereka miliki. Jaosuayai, yang memiliki rasio finis 75 di organisasi seni bela diri terbesar di dunia, menggebrak jajaran lima besar pada Juni lalu berkat kemenangan head kick 52 detik atas Nakrob Fairtex di ONE Fight Night 32.
Kemenangan itu memberinya bonus senilai 100.000 dolar AS dan jadi sebuah ancaman bagi seluruh divisi flyweight.
Guluzada tak ragu mengakui hal tersebut:
“Saya menyukai Jaosuayai. Dia hebat dan bukan tipe yang sama dengan [lawan-lawan saya sebelumnya.] Saya menghormatinya.
“Dia memiliki hook dan refleks yang bagus. Dia berbahaya karena punya ketepatan waktu.”
“The King,” di sudut lain, juga punya daya ledak yang sama hebatnya.
Dalam catatan empat kemenangan beruntun di ONE, ia berhasil mengalahkan Puengluang Baanramba lewat sebuah pukulan memutar di ONE Friday Fights 94 pada Januari lalu yang memberinya kontrak senilai 100.000 dolar AS dan tempat di jajaran atlet utama.
Ia lanjut dengan menampilkan performa dominan atas Sean Climaco di ONE Fight Night 31 pada Mei dengan mencetak knockdown pada ronde pertama sebelum meraih kemenangan lewat keputusan mutlak.
Menghadapi lawan selanjutnya, Guluzada akan memanfaatkan keunggulan postur setinggi 10 sentimeter agar menghindari serangan berbahaya dari Jaosuayai.
Ia menjabarkan:
“Bagi saya, dia berbadan kecil. Sebelum melayangkan serangan, tangannya selalu ke bawah. Ini bukan hal bagus baginya karena dia kerap menurunkan lengannya ke bawah setelah memukul atau menendang.”
Guluzada Yakin Kekuatannya Akan Merepotkan Jaosuayai
Akif Guluzada datang menuju ONE Fight Night 36 dengan mengincar kemenangan atas Jaosuayai Mor Krungthepthonburi yang bisa mengantarkannya pada posisi lima besar di divisi flyweight.
Di usia yang baru menginjak 20 tahun, ia telah mengoleksi 19 kemenangan termasuk empat rekor tanpa cela di ONE Championship berkat pukulan setajam pistol dan kelincahan kaki yang membuatnya sulit diterka.
Senjata itu telah membuat lawan kebingungan dan bisa kembali menjadi pembeda dalam laga pada 4 Oktober mendatang.
Guluzada menjelaskan senjata paling berbahayanya:
“Kecepatan serta tinju saya. Saya petarung teknikal, dan saya punya gerakan kaki selincah petinju.”
Atribut tersebut mampu membawanya melewati semua rintangan yang ada sejauh ini. Menghadapi refleks dan hook keras dari Jaosuayai, ia yakin bisa keluar sebagai pemenang.
Meski tak suka memberi prediksi tentang hasil akhir, Guluzada yak menyangkal jika kekuatan knockoutnya bisa jadi senjata utama.
“The King” mengatakan:
“Saya tidak tahu, ini kejutan. Tapi sebuah [knockout?] tentu saja, kenapa tidak?”