‘Saya Punya Lebih Banyak Senjata’ – Joshua Pacio Bawa Determinasi Baru Untuk Lawan Rival Tak Terkalahkan Mansur Malachiev

Joshua Pacio Jarred Brooks ONE 164 1920X1280 102

Joshua “The Passion” Pacio siap menghadapi penantang teratas mana pun agar dapat kembali masuk ke dalam Kejuaraan Dunia ONE Strawweight MMA.

Mantan penguasa divisi dan penantang #1 itu akan memulai misinya demi sebuah laga ulang melawan Jarred “The Monkey God” Brooks saat ia menghadapi penantang #5 tak terkalahkan Mansur Malachiev  dalam gelaran ONE Fight Night 15: Le vs. Freymanov.

Walau kalah dalam Kejuaraan Dunia melawan Brooks pada Desember lalu, semangat Pacio kembali bangkit jelang laganya kali ini.

Sekarang, bintang Filipina itu harus membuktikan bahwa dirinya masih menjadi penantang paling berbahaya saat kembali beraksi pada jam tayang utama A.S., Jumat malam, 6 Oktober, atau Sabtu pagi, 7 Oktober waktu Asia ini.

Pacio berbicara pada onefc.com/id jelang ujian beratnya di Bangkok, Thailand itu:

“Saya bersedia melawan siapa pun di jajaran lima besar, dan dengan Mansur yang ada di lima besar, saya akan melawannya.”

“Saya mau melawan Gustavo Balart, saya mau melawan Hiroba Minowa, dan saya akan ingin melawan Bokang Masunyane, tapi Mansur yang mengambil laga ini, maka ayo jadikan itu.”

Walau Malachiev hanya sekali bertarung di ONE Championship, Pacio mengetahui bahwa ia adalah lawan yang sangat berbahaya.

Itu jelas karena petarung Rusia itu membawa catatan rekor sempurna 11-0 dalam seni bela diri campuran, serta mematahkan rekan senegaranya Jeremy Miado pada ronde pertama debut promosionalnya dalam gelaran ONE Fight Night 11.

Miado membawa empat kemenangan KO beruntun, namun Malachiev menghentikannya dengan teknik grappling kuat. Pacio cukup terkesan dengan penampilan tersebut, namun ia tak terlalu terpukau dengan ancaman yang akan dihadapinya Sabtu pagi nanti.

“The Passion” berkata:

“Saya kira [Malachiev adalah] petarung dengan tekanan besar. Kita melihatnya saat melawan Miado. Jeremy mengenainya dengan cross yang bagus, dan ia terguncang, tetapi ia terus maju.”

“Ia tetap mengincar double-leg takedown itu karena tujuannya adalah mengendalikan Miado dan mencetak submission.”

“Bahkan dalam laga-laganya di Eagle FC (dimana Malachiev menjadi juara], ia adalah pegulat bak monster. Ia juga sangat bagus dalam memadukan rangkaian submission, maka ia jelas menjadi grappler tingkat tinggi.”

“Tetapi, saya yakin bahwa saya telah melawan pegulat terbaik dalam divisi saya, dan itu adalah Jarred Brooks. Hal ini memberi saya keyakinan lebih untuk menghadapi Mansur. Saya yakin saya punya lebih banyak senjata daripada dirinya dalam MMA.”

Pacio Bersumpah Tampil Dengan Keyakinan Diri Lebih Besar Setelah Kekalahan Berat Dari Brooks

Walau berada di sisi yang salah dalam laga Kejuaraan Dunia-nya melawan Jarred Brooks, aksi lima ronde itu adalah pembelajaran besar bagi Joshua Pacio.

Karena hasil laganya saat melawan pegulat Amerika tersebut, Pacio akan masuk ke ONE Fight Night 15 dengan fokus yang lebih kuat pada kemampuannya – dan game plan yang lebih terfokus pada serangan.

Atlet sensasional Filipina itu mengetahui bahwa dirinya harus mementahkan teknik gulat dan permainan ground Mansur Malachiev, tapi daripada ia terpaku dengan itu, ia menyambut tantangan ini. 

Pacio menjelaskan:

“Lebih dari sekadar kemampuan, jika anda bertanya pada saya apa yang saya pelajari dari kekalahan di tangan Jarred Brooks itu. Itu lebih kepada aspek mental dan pentingnya menjadi yakin dalam laga.”

“Melihat pertarungan itu, saya sangat stagnan. Saya hanya menunggu dirinya untuk menyarangkan takedown dan bertahan, maka saya sangat terbatas.”

“Jika saya menghentikan takedown dari Malachiev, itu hebat. Jika tidak, sekarang saya tahu apa yang harus saya lakukan. Itulah hal yang terpenting. Tak ada yang akan terjadi jika anda berbicara pada diri sendiri, ‘Jangan terkena takedown, jangan terkena takedown.’”

“Hal terpenting adalah mengetahui apa yang harus dilakukan, apa pun posisi anda dalam pertarungan – baik di bawah, di atas, atau saat berdiri. Memasuki laga ini, saya dapat berkata bahwa saya yakin, karena saya tahu apa yang harus dilakukan baik saat sedang bertahan di bawah, atau di atas.”

Hal itu tak berarti bahwa Pacio akan dengan senang hati memainkan strategi pria Rusia itu.

Petarung berusia 27 tahun ini bersiap untuk pertarungan dalam tiap jarak serang, tapi di atas segalanya, ia ingin menerapkan permainannya sendiri pada lawan berikutnya itu.

Dengan teknik striking yang terkenal dan aksi grappling yang terus diperbarui, “The Passion” memiliki banyak cara untuk menang. Ia mengakui bahwa itu takkan mudah, tetapi rencana awalnya adalah untuk menghentikan Malachiev sebelum bel akhir pertandingan berbunyi.

Pacio menambahkan:

“Tentu, saya ingin menang dengan cara spektakuler, saya ingin menghentikannya. Tapi saya tahu apa yang lawan saya dapat lakukan. Jika saya dapat memprediksi, saya rasa ini akan menjadi laga tiga ronde.”

“Tapi jangan salah, saya mengusahakan segala sesuatu dan kami mempersiapkan game plan yang, jika saya eksekusi dengan baik, akan berarti bahwa saya dapat menghentikannya.”

Selengkapnya di Berita

Smilla Sundell Natalia Diachkova ONE Fight Night 22 2
Dmitry Menshikov Mouhcine Chafi ONE Fight Night 17 37 scaled
SmillaSundell NataliaDiachkova Faceoff 1920X1280
Duangsompong Jitmuangnon Petsukumvit Boi Bangna ONE Friday Fights 61 30
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 56 scaled
Petsukumvit Duangsompong
Capitan Petchyindee Hiroki Akimoto ONE X 1920X1280 59
Dmitry Menshikov Mouhcine Chafi ONE Fight Night 17 17 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 22 scaled
Oh Ho Taek Akbar Abdullaev ONE Fight Night 8 34
Rungrawee Sitsongpeenong Shakir Al Tekreeti ONE Fight Night 18 21 scaled
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 67