‘Saya Datang Untuk Peninggalan Saya’ – Nieky Holzken Bersumpah Awali Perjalanan Menuju Perebutan Gelar Di ONE Fight Night 11

Nieky Holzken Sinsamut Klinmee ONE X 1920X1280 51

Nieky “The Natural” Holzken sangat ingin membuktikan bahwa dirinya masih menjadi petarung teratas di dunia kickboxing dalam gelaran ONE Fight Night 11: Eersel vs. Menshikov.

Setelah perjalanan singkat dalam jajaran Muay Thai ONE, legenda Belanda ini akan kembali ke posisi utamanya dan menghadapi Arian Sadikovic dalam sebuah laga lightweight krusial dari arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand, pada Sabtu pagi, 10 Juni waktu Asia.

Holzken sempat membawa sepasang penyelesaian beruntun besar pada 2020 dan 2021, tetapi ia tertahan oleh penantang gelar Juara Dunia ONE Lightweight Muay Thai Sinsamut Klinmee di ONE X, Maret lalu.

“The Natural” harus mengatasi beberapa perubahan di saat terakhir, terkait siapa lawannya dan apa peraturannya – termasuk mengenakan sarung tangan MMA 4-ons – tetapi ia menerima risiko yang hadir untuk berkompetisi dalam ajang bersejarah itu di Singapura.

Ia mengenangnya:

“Saya seharusnya melawan Islam Murtazaev dan berlatih selama 10 minggu dengan sarung tinju besar [kickbocking] untuk laga tersebut. Empat hari sebelum saya harus terbang ke Singapura, saya mendapatkan berita bahwa ia tak dapat bertarung.”

“Pada hari itu, Liam Nolan bertarung dan menang via KO. Mereka menawarkan dirinya untuk melawan saya satu minggu kemudian. Saya menandatangani kontrak, tetapi itu bukan peraturan kickboxing. Itu peraturan Muay Thai.”

“Saya tak berlatih dengan sarung tangan kecil, tetapi itu kesalahan saya. Anda tak ingin membuang 10 minggu itu. Anda mengorbankan segalanya, dan anda ingin bertarung.”

“Satu hari kemudian, saya dihubungi karena lawannya kembali berubah, dan itu adalah Sinsamut. Saya berkata saya ingin bertarung dengan peraturan kickboxing, tetapi Sinsamut hanya ingin bertarung dalam Muay Thai.”

“Maka, saya memutuskan dengan keluarga saya dan tim saya bahwa saya akan bertarung.”

Striker berusia 39 tahun ini merasa baik-baik saja saat memasuki laga itu, terutama setelah ronde pertama yang solid saat ia nampak meraih keunggulan atas Sinsamut. Namun, ia harus menerima sebuah pukulan kanan keras yang mengakhiri laga pada ronde kedua.

Terlepas kekalahan dalam pertarungan sengit itu, Holzken menerima hasilnya dan berjanji untuk belajar dari pengalamannya ini saat ia bergerak maju.

Ia berkata:

“Saya berada dalam kondisi yang sangat bagus. Segalanya bekerja dengan sangat baik. Tendangan rendah itu tepat sasaran. Pengkondisian tubuh saya tepat sasaran setelah ronde pertama. Saya tidak lelah. Satu-satunya adalah bahwa saya memiliki game plan untuk Islam dengan sarung tinju 10-ons.”

“Dan, pertarungan itu berjalan dengan sarung tangan 4-ons, yang mengubah segalanya. Pertahanan anda sangat berbeda dengan sarung tinju 10-ons.” 

“Adalah kesalahan saya untuk menerimanya, tetapi saya menerima bahwa saya kalah dengan satu pukulan. Itu adalah pukulan bagus. Ia mengenai saya, dan saya terjatuh. Saya mengatasi [perasaan itu] sangat cepat.”

Nieky Holzken: ‘Usia Hanyalah Angka’

Nieky Holzken memiliki determinasi untuk bangkit dari kekalahannya di tangan Sinsamut Klinmee, tetapi ia tak mengambil jalur yang mudah demi kembali ke jalur kemenangan melawan Arian Sadikovic.

Sadikovic nampak kuat dalam sepasang laganya bersama ONE sampai saat ini.

Pria ini mengalahkan mantan penantang gelar Juara Dunia Mustapha Haida, dan menjadi atlet pertama dari organisasi ini yang mencetak knockdown atas Regian Eersel saat ia menantang gelar Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing. 

Sosok berjuluk “Game Over” ini juga 11 tahun lebih muda dari Holzken, namun itu tak menggentarkan kompetitor yang lebih tua ini. Sebaliknya, “The Natural” berencana menunjukkan bahwa ia masih berada dalam kondisi terbaiknya.

Ia menegaskan:

“Bagi saya, usia hanyalah angka. Saya tak merasa berusia 39. Saya tak berlatih seperti di usia 39. Saya berlatih seperti yang saya lakukan saat saya berusia 25. Saya hanya harus mengingat bahwa saya harus memulihkan diri lebih banyak, makan lebih banyak dan beristirahat.”

“Saya akan menang, dan mereka akan melihat bahwa saya tidak bertarung seperti seseorang yang berusia 39.”

Jelas bahwa Holzken memang tak berniat pensiun. Ia masih memiliki tujuan besar dalam kickboxing, dan ia mengetahui bahwa sebuah laga tegas melawan Sadikovic akan menunjukkan bahwa dirinya masih dapat melakukan sebuah perjalanan lain menuju puncak.

Terlebih lagi, mantan Juara Dunia Glory Kickboxing empat kali ini sudah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk memastikan dirinya stabil secara finansial.

Hari-hari ini, ia hanya termotivasi oleh kesempatan memuncaki karier gemilangnya dengan sabuk emas Kejuaraan Dunia di ONE Championship – yang memastikan dirinya sebagai ikon dari disiplin ini.

Ia menambahkan:

“Saya tak datang untuk laga dengan uang (money fight). Saya datang untuk peninggalan saya dan untuk menang. Saya tahu saya memiliki nama yang bagus dalam dunia kickboxing, tetapi saya ingin menjadi juara lagi.”

“Saya ingin berhenti saat saya menjadi juara. Itulah tujuan saya. Dan saya akan melakukan segalanya untuk mencapai itu.”

Selengkapnya di Berita

Adrian Lee
Milena Sakumoto Bianca Basilio ONE163 1920X1280 42
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Jake Peacock Kohei Shinjo ONE Friday Fights 58 65