‘Laga Terbaik Di Gelaran Itu’ – Zuhayr Al-Qahtani Janjikan Aksi Epik Kontra Mehdi Zatout Di Kartu ONE 166: Qatar

Zuhayr Al Qahtani Hero 1200x800 1 e1707926851556

Zuhayr “The Arabian Warrior” Al-Qahtani mengambil kesempatan untuk bergabung bersama para seniman bela diri elite dunia di ONE Championship.

Petinju profesional tak terkalahkan asal Arab Saudi ini ingin membawa kariernya ke tingkatan berikut, dan ia akan mendapatkan kesempatan itu saat menghadapi Mehdi “Diamond Heart” Zatout dalam aksi tinju di kelas catchweight 147 pound dalam gelaran ONE 166: Qatar pada Jumat malam, 1 Maret nanti.

https://www.instagram.com/p/C3Ib6uNCjLF/?hl=en

Walau ONE Championship telah menggelar laga tinju profesional di masa lampau, itu memang tak terlalu sering berulang.

Dengan pemikiran ini, Al-Qahtani melihat bahwa debut bersejarah organisasi ini di Qatar menjadi waktu yang sempurna untuk memberi laga menghibur bagi para penonton di Lusail Sports Arena.

“The Arabian Warrior” berkata pada onefc.com/id:

“Laga ini terlalu bagus untuk ditolak, maka saya harus menerima itu. Untuk berkompetisi melawan Mehdi Zatout adalah sesuatu yang saya ingin miliki dalam resume saya. Kemampuannya sangat hebat. Saya melawan mantan Juara Dunia [Muay Thai].”

“Nampaknya dua gaya kami ini dapat menghibur penonton. Ia bersemangat karena penonton, dan saya juga bersemangat karena para penonton itu. Kami di sini untuk menghibur para penggemar.”

“Yang dapat saya katakan saat ini adalah itu akan menjadi pertarungan menarik dan mungkin laga terbaik di gelaran itu.”

Dengan catatan rekor profesional sempurna 9-0 dan pengalaman lebih dari 20 tahun dalam disiplin ini, Al-Qahtani adalah petinju sejati yang mendedikasikan hidupnya untuk itu.

Di pojok yang berlawanan, sang veteran Zatout adalah spesialis Muay Thai yang akan beralih disiplin untuk melawan bintang Arab Saudi itu di permainannya sendiri.

“The Arabian Warrior” melihat ada hal positif dan negatif saat menghadapi seseorang dengan latar belakang seni bela diri yang berbeda, tetapi ia takkan menganggap remeh lawannya itu:

“Mehdi Zatout adalah seniman bela diri yang hebat. Ia mencapai banyak hal bagus dalam seni bela diri dan Muay Thai. Ia melakukan hal-hal luar biasa untuk disiplin ini. Namun, ia akan maju melawan petinju. Saya yakin ia ada di dimensi yang lain.”

“Saya tak terlalu memiliki game plan untuk melihat bagaimana itu akan berjalan, karena kami akan masuk dengan dua jenis gaya bertarung yang berbeda. Ia bukanlah petinju konvensional. Ia adalah petarung Muay Thai yang akan mencoba bertinju secara konvensional.”

“Di permainan ini, saya seperti pengemis. Saya tak pernah memilih kemenangan saya. Saat kemenangan itu tiba, itu akan tiba. Kemenangan adalah kemenangan.”

‘Momen Bersejarah’ – Al-Qahtani Tak Sabar Berkompetisi Sebagai Tuan Rumah Di Timur Tengah

ONE 166 menjadi gelaran perdana ONE Championship di Qatar – dan yang kedua di Timur Tengah.

Zuhayr Al-Qahtani mengetahui seberapa pentingnya bagi organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini untuk menyajikan berbagai gelaran di kawasan ini, dan ia melihat bahwa tanggal 1 Maret itu dapat mengubah arah kariernya dalam olahraga tarung.

Petarung berusia 34 tahun ini berkata:

“Ini adalah momen bersejarah. Tak ada cara lain untuk menjelaskan itu.”

“Pertama, saya ingin berterima kasih kepada ONE Championship. Mereka melakukan sesuatu yang sangat luar biasa dengan menciptakan gelaran seni bela diri besar pertama di Qatar.”

“Dan dengan saya berada di kartu ini adalah sesuatu yang sulit saya gambarkan sebelum laga itu. Saya mungkin dapat menjelaskan secara mendetail setelah laga.”

“Ini mimpi yang menjadi kenyataan. Saya harus menjadi bagian dari raksasa ini. Menjadi bagian dari ONE dapat mengubah kehidupan dan masa depan saya. Itu dapat membawa saya mendekati tujuan yang harus dilakukan. Laga ini akan menjadi awalnya, batu loncatan untuk sesuatu yang lebih besar.”

Berasal dari negara tetangga Qatar, Arab Saudi, Al-Qahtani memang bertumbuh besar di kawasan ini. Bersama dengan petarung Iran Amir Aliakbari dan atlet Yemen Osamah Almarwai, ia adalah salah satu dari antara segelintir atlet Timur Tengah yang berada di kartu ONE 166 ini.

Oleh karena itu, “The Arabian Warrior” mengetahui ada banyak ekspektasi yang meliputi dirinya, dan ia berencana memenuhi semua itu pada 1 Maret nanti.

Ia menambahkan: 

“Sangat berarti bagi saya untuk mewakili kawasan ini. Itu terasa seperti seluruh beban di kawasan ini ada di atas pundak saya.”

“Saya hanya ada di sini untuk menghibur para penggemar. Itulah aspirasi utama saya. Saya petarung hadiah, saya ingin para penggemar menikmati apa yang mereka lihat, maka saya harus memberi kembali ke disiplin ini.”

Selengkapnya di Berita

Hiroba Minowa Gustavo Balart ONE 165 13 scaled
Hiroki Akimoto Wei Rui ONE Fight Night 22 30
Luke Lessei Eddie Abasolo ONE Fight Night 19 6 scaled
Sinsamut Klinmee Dmitry Menshikov ONE Fight Night 22 18
Smilla Sundell Natalia Diachkova ONE Fight Night 22 60
Reece McLaren Hu Yong ONE Fight Night 22 62
Akbar Abdullaev Halil Amir ONE Fight Night 22 30
ET TDed99 Mongkolkaew Sor Sommai ONE Friday Fights 39 24
Noiri vs Sitthichai 1200X800
Smilla Sundell Natalia Diachkova ONE Fight Night 22 2
Dmitry Menshikov Mouhcine Chafi ONE Fight Night 17 37 scaled
SmillaSundell NataliaDiachkova Faceoff 1920X1280