‘Laga Bisa Berakhir Kapanpun’ – Jonathan Di Bella Janji Dominasi Prajanchai Dalam Rematch Di ONE Fight Night 36
Api pembalasan terus membara dalam tubuh Juara Dunia ONE Interim Strawweight Kickboxing Jonathan Di Bella yang akan rematch melawan satu-satunya petarung yang pernah mengalahkannya.
Dalam partai utama ONE Fight Night 36: Prajanchai vs. Di Bella II pada Sabtu, 4 Oktober, ajang yang tayang di jam primetime AS dari Bangkok, Thailand ini menampilkan aksi Di Bella menghadapi Juara Dunia dua olahraga ONE Prajanchai PK Saenchai dalam laga penyatuan Gelar ONE Strawweight Kickboxing.
Atlet Italia-Kanada ini berkesempatan untuk membalaskan kekalahannya dari Prajanchai setelah meraih sabuk interim dengan mengalahkan atlet legendaris Sam-A Gaiyanghadao di ONE 172 pada Maret lalu.
Kini, kembali datang ke tempat di mana rekor tak terkalahkannya ternoda, jagoan berusia 29 tahun ini bertekad untuk memperbaiki kesalahan dan keluar sebagai raja tak terbantahkan.
Kekalahan dari Prajanchai masih mengganggu pikiran Di Bella, terutama karena ia merasa tampil cukup dominan untuk meraih kemenangan dalam pertemuan pertama mereka pada Juni 2024:
“Saya merasa saya memenangi laga. Setelah bel berbunyi, saya pikir saya pemenangnya. Saya tahu saya memberikan lebih banyak kerusakan. Saya tahu saya mendaratkan pukulan keras, tapi dia tidak melukai saya.
“Saya merasa dua ronde pertama milik saya. Saya memenangi dua ronde pertama, dan dua ronde terakhir, dia mencurinya dari saya. Tapi, itu memang laga hebat. Pengalaman luar biasa.”
Untuk memastikan peluangnya untuk menang lebih tinggi lagi, Di Bella telah menjalani latihan keras di bawah bimbingan sang ayah, Angelo Di Bella, yang juga merupakan mantan Juara Dunia.
Ia bahkan menjalani latihan khusus dengan Juara Dunia ONE Lightweight Muay Thai Regian “The Immortal” Eersel.
Ia menceritakan pengalamannya pada onefc.com:
“Pelatihan kali ini berat. Aya saya memberi sesi latihan yang berat. Dia mendatangkan beberapa mitra sparing sepeti [Regian] Eersel, serta beberapa petinju pro tangguh dan juga berbadan besar.
“Kami mendatangkan kickboxer dan petinju untuk berlatih di New York dan Montreal. Ini pelatihan yang berat. Bahkan lari, kardio, dan fisik saya ada di tingkatan yang berbeda. Kami mendorongnya ke level yang lebih tinggi.”
Di Bella siap untuk menunjukkan level terbaru dalam rematch ini.
Terlepas dari hasil yang akan terjadi di ibu kota Thailand pada Sabtu nanti, ia bertekad untuk meraih kemenangan tegas demi menyingkirkan segala keraguan ataupun kontroversi yang mungkin terjadi.
Ia menjelaskan:
“Pertarungan ini bisa berakhir dalam setiap detik, atau bisa juga berlangsung hingga lima ronde, terutama melawan Prajanchai. Saya tahu saya akan menang karena saya tidak akan membuat laga ini tipis.”
Di Bella Bedah Kekuatan Prajanchai, Potensi Trilogi
Jelang ONE Fight Night 36 pada Sabtu nanti, Jonathan Di Bella telah menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari pertemuan pertamanya dengan Prajanchai PK Saenchai dalam ajang ONE Friday Fights 68 tahun lalu.
Lewat analisa mendalam, atlet asal Montreal ini mengakui bahwa Prajanchai bukanlah lawan sembarangan dan layak menyandang status sebagai salah satu striker terbaik dalam Muay Thai dan kickboxing.
Ia mengungkapkan:
“Dia punya IQ tinggi dalam ring. Dia tahu cara mencetak angka, mendikte penonton, dan mendikte tempo. Dia sangat sangat cerdas, tapi bukalah petarung terkuat yang pernah saya hadapi.
“Otaknya adalah kekuatan terbesarnya, tentu saja. Tapi dia juga punya tangan dan tendangan cepat. Jadi, saya perlu menyiapkan segalanya.”
Gaya khas Di Bella dan keunggulan taktik telah menjadi fondasi utama jelang laga akhir pekan nanti. Atlet berusia 29 tahun ini yakin hal itu bisa mengantarkannya pada status Juara Dunia ONE Strawweight Kickboxing tak terbantahkan.
Pada saat yang sama, ia juga merasa bahwa rivalitasnya dengan Prajanchai tidak hanya akan berakhir di sini. Ia siap melakoni laga trilogi, namun dengan satu syarat.
Di Bella ingin melengserkan sang bintang Thailand dari takhta Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai demi merealisasikan mimpinya menjadi raja dua olahraga:
“Saya tertarik dalam Muay Thai. Saya benar-benar ingin melakukannya. Saya ingin segera menggapainya jika mereka setuju.
“Tapi untuk saat ini, saya terfokus untuk memenangi kembali sabuk kickboxing, lalu kita bisa bicara tentang Muay Thai. Tentu, 100 persen.”