Johnny Nunez Ingin Seret Garry Tonon Ke ‘Perairan Dalam’ Di Aksi Debut Featherweight

Johnny Nunez at ONE DAWN OF VALOR DC IMGL6059

Lebih dari tiga tahun setelah penampilan perdana dan satu-satunya di ONE Championship, petarung A.S. Johnny Nunez akhirnya siap membawa aksinya kembali di dalam Circle.

Di ONE Fight Night 6: Superbon vs. Allazov, “Johnny Boy” akan berhadapan dengan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Featherweight Garry Tonon dalam sebuah laga yang memiliki implikasi besar bagi divisi ini.

Aksi MMA itu akan terjadi pada 14 Januari di Impact Arena, Bangkok, Thailand, dan dapat dikatakan sebagai ujian terberat dalam karier profesional Nunez.

Tonon tak hanya menjadi penantang #2 featherweight, tetapi juga dianggap sebagai salah satu petarung ground paling berbahaya dalam MMA – pemegang sabuk hitam BJJ elite yang mampu mencetak submission atas siapa pun di muka bumi.

Namun, Nunez meyakini latihan yang ia jalani.

Sebagai mantan pegulat universitas di Divisi 1, perwakilan Xtreme Couture ini rutin beradu grappling dengan para petarung ground elite, dimana ia menguji pertahanan submission miliknya melawan para spesialis BJJ terbaik.

Ia berkata pada ONEFC.com/id:

“Saya mengelilingi diri saya dengan banyak grappler. Di seluruh karier saya, saya memiliki akses ke berbagai grappler tingkat tinggi di sasana saya di sini, dan bahkan di sasana lain di sekitar Las Vegas.”

Nunez jelas akan harus mengandalkan pengalaman grappling itu melawan “The Lion Killer,” yang menjadi ancaman berbahaya saat laga ini beralih ke atas kanvas.

Pada saat yang sama, “Johnny Boy” meyakini bahwa kecenderungan lawannya untuk mengincar kuncian kaki, atau leg lock, dapat membuka kesempatan menyarangkan serangan ground kuat – situasi yang mirip dengan kekalahan satu-satunya Tonon dalam MMA saat melawan Thanh Le.

Dengan pemikiran tersebut, Nunez berharap untuk memberi jawaban saat rivalnya mengincar sebuah submission dari atas punggungnya.

Ia berkata:

“Saya sangat baik dalam mengunci banyak orang di bawah dan mengendalikan situasi seperti berguling di bawah kaki dan berakhir di [posisi] atas. Saya kira itu adalah pertarungan dan segala sesuatunya terjadi. Tiap laga itu berbeda. Tidak semuanya akan berjalan sama.”

“Semoga, ia mencoba masuk di bawah saya, dimana saya dapat menahannya di sana dan mendaratkan beberapa serangan bagus sementara menjaganya dari atas.”

Tentu, mempertahankan diri dari percobaan submission Tonon hanyalah bagian dari teka-teki itu.

Menurut “Johnny Boy,” ia juga berencana menggunakan tekanan dan ritme serangannya, yang terasah selama bertahun-tahun melalui latihan di ruang gulat, untuk melemahkan dan menghentikan rivalnya pada akhir laga mereka.

Pria A.S. ini berkata:

“Cara yang ideal mungkin adalah dengan membawanya ke ‘perairan dalam’ dan menghentikannya di [ronde] ketiga. Saya sukja menyeret petarung lainnya ke perairan dalam ini dan menenggelamkan mereka.”

“Saya tahu saya memiliki stamina untuk beraksi selama mereka mampu. Saya melihatnya terjadi seperti itu.”

Johnny Nunez Puji Latihan Yang ‘Berevolusi’, Pemikiran Baru

Kembalinya Nunez ke dalam Circle pada 14 Januari juga menandai debutnya di divisi featherweight MMA.

Dan, saat ia memasuki perjalanan baru ini setelah berlaga di divisi lightweight, ia merasa bahwa penurunan berat badan itu tak memberinya permasalahan apa pun:

“Saya kira itu hebat. Berat badan saya sudah turun. Saya hanya harus mengasah beberapa hal terakhir sebelum laga ini dalam beberapa minggu.”

Transisi memasuki divisi yang baru ini sebagian besar terjadi karena pendekatan baru Nunez ke dalam berbagai sesi latihannya.

Setelah menjalani gulat sepanjang hidupnya, menghadapi berbagai tantangan dalam kariernya sebagai petarung MMA profesional, dan kini menjadi seorang ayah, ia akhirnya menemukan formula yang tepat untuk memastikan pemikiran terbaik dalam latihan.

Di atas segalanya, pria berusia 37 tahun itu berkata bahwa kunci utamanya adalah mengosongkan pikiran dari berbagai tekanan hidup, yang membuatnya dapat terfokus pada – dan sejatinya menikmati – setiap sesi keras dalam latihannya itu.

Nunez menambahkan:

“Proses latihan saya berevolusi dalam berbagai hal, terutama secara mental. Kini, dengan dua anak untuk diperjuangkan, pemikiran itu lebih pada saya untuk berada di posisi yang lebih baik dalam berlatih dan tak merasa terlalu tertekan tentang mencari uang atau menyokong anak-anak saya.”

“Kini, itu hanya tentang bersenang-senang dan menikmati seluruh proses, menikmati perjalanan ini.”

Selengkapnya di Berita

Hannah Brady Natalia Diachkova ONE Friday Fights 32 40
MasaakiNoiri Champ 1200X800
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 41 scaled
Sean Climaco
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Zakaria El Jamari 1200X800
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee