Jeremy Miado Berharap Wujudkan Mimpi Di Tahun Depan

Jeremy Miado defeats Miao Li Tao at ONE AGE OF DRAGONS YK 6902

Jeremy “The Jaguar” Miado tidak memiliki awalan yang baik di awal tahun 2019, namun ia mampu mengakhiri tahun itu dengan luar biasa.

Pria Filipina berusia 27 tahun ini harus mengakui keunggulan lawannya, mantan Juara Dunia ONE Strawweight Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke, dalam laga ulang ONE: CALL TO GREATNESS di Singapura bulan Februari ini.

Namun, ia kembali ke jalur kemenangan dalam ajang ONE: AGE OF DRAGONS di Beijing, Tiongkok pada bulan November. Miado mencetak KO atas lawan tuan rumah Miao Li Tao pada ronde kedua melalui sebuah serangan lutut di udara untuk menutup tahun ini dengan pencapaian besar.

Dalam wawancara eksklusif ini, “The Jaguar” berbicara tentang kemenangan emosionalnya, rencananya untuk tahun 2020, serta mimpi langka yang ingin dicapainya di tahun berikutnya.

✈ AIR MIADO ✈

✈ AIR MIADO ✈What. A. Knockout! Jeremy 'The Jaguar ' Miado finishes Miao Li Tao with an epic flying knee in Round 1!????: How to watch ???? http://bit.ly/ONEAODHOTW????: Book your hotel ???? bit.ly/ONEhotelplanner????: Watch on the ONE Super App ???? bit.ly/ONESuperApp????: Shop official merchandise ???? bit.ly/ONECShop

Posted by ONE Championship on Saturday, November 16, 2019

ONE Championship: Tahun 2019 cukup terbagi dua, dengan sebuah kekalahan keras dan kemenangan menakjubkan. Secara keseluruhan, apa pemikiran anda bagi tahun yang anda lewati di ONE Championship?

Jeremy Miado: Saya cukup senang dengan itu karena saya dapat menutupnya dengan sebuah kemenangan besar. Saya sangat kecewa atas kekalahan saya dari Dejdamrong karena saya merasa seperti seluruh latihan saya sia-sia hanya karena saya tak dapat berada pada berat tubuh yang sesuai. Itu berkontribusi secara negatif pada staminas saya dalam laga itu, namun setidaknya saya dapat memperbaikinya ke depan untuk meraih kemenangan atas Miao.

ONE: Mari kita diskusikan tentang kemenangan tersebut. Miao menyulitkan anda dengan kuncian guillotine choke, tetapi anda lolos dan mengejutkannya dengan serangan lutut di udara. Apakah itu bagian dari game plan anda?

JM: Ya, itu benar-benar menjadi bagian dari game plan kami. Setelah saya menerima laga itu, saya mempelajari laganya berulang-ulang untuk melihat kecenderungannya. Kami mempersiapkan beberapa kombinasi striking dengan menggunakan pukulan, serta serangan lutut di udara.

ONE: Anda nampak sangat gembira dengan kemenangan itu. Anda bahkan berdansa di dalam ring. Apakah anda melatih gerakan itu sebelumnya?

JM: Tidak, itu hanyalah refleksi dari kegembiraan saya. Ada dua atlet Filipina yang belum memenangkan laga mereka malam itu, dimana saya melawan salah satu petarung tuan rumah paling berbahaya di kartu pertandingan itu. Sangat sulit untuk berkompetisi melawan atlet tuan rumah karena anda hanya dapat mendengar nama anda saat diumumkan.

Jeremy Miado defeats Miao Li Tao at ONE AGE OF DRAGONS

ONE: Di luar Circle, apakah momen favorit anda pada tahun 2019?

JM: Bayi lelaki kami lahir ke dunia pada bulan Juli. Itu pastinya menjadi momen terbaik saya pada tahun 2019, dimana ia memberi saya sumber inspirasi lainnya.

ONE: Bagusnya adalah anda masih dapat berlatih, bahkan dengan kurangnya waktu tidur dari merawat bayi anda.

JM: Ya, istri saya dan saya sebenarnya mengurangi waktu latihan kami sejak dirinya hadir dalam kehidupan kami. Tetapi, saat kami berlatih, kami masih berlatih dengan intensitas penuh. Kami hanya mengurangi waktu karena bayi kami, karena sasana kami cukup jauh dari rumah.

ONE: Berbicara tentang istri anda, ia juga berlaga dalam dunia bela diri campuran. Bagaimana anda terlibat dalam latihannya?

JM: Resimen latihan apapun yang saya lakukan, ia akan melakukannya juga. Ia juga telah membantu dengan persiapan saya sejak kemenangan KO saya melawan Dejdamrong tahun lalu. Ia akan menirukan apa yang lawan saya akan lakukan, yang menjadi sangat penting untuk tetap mempertajam diri saya dan melihat cara-cara berbeda untuk melawan kecenderungan lawan saya.

ONE: Pasangan seperti Bruno Pucci dan Angela Lee, serta Shannon Wiratchai dan Rika Ishige, berlaga di ONE. Apakah anda dan istri anda akan mengikuti langkah ini?

JM: Kami berharap untuk mendapatkan sepasang kemenangan impresif yang dapat menarik minat dari ONE, karena itu benar-benar menjadi mimpi bagi kami. Ia berada dalam posisi yang bagus, karena tidak ada atlet Filipina berbobot 61,2 kilogram di dalam daftar atlet saat ini.

Filipino striker Jeremy Miado uncorks an uppercut

ONE: Apa yang anda harapkan dari tahun 2020, terkait dengan karier anda di dalam Circle?

JM: Saat ini, saya sedikit sibuk. Latihan telah berlangsung dengan ringan, terutama karena saya hanya mencoba mempertahankan kemampuan saya. Namun, saat bulan Januari tiba, saya akan meningkatkan latihan sekali lagi untuk bersiap demi laga berikut, yang dapat terjadi kapanpun.

Saya kira merangkai beberapa kemenangan lain akan membantu saya berlaga lebih sering lagi, seperti tiga atau empat kali dalam setahun. Saya berharap dapat berlaga melawan seorang penantang [gelar] tahun depan supaya saya akan berpotensi menantang gelar Juara Dunia.

ONE: Adakah lawan tertentu yang ingin anda hadapi?

JM: Saya benar-benar ingin berhadapan dengan Adrian Mattheis di dalam Circle. Ia adalah striker berbakat, maka saya ingin berlaga melawannya. Saya kira kami akan dapat menampilkan laga yang bagus bagi para penggemar. Namun, saya siap dan akan menerima siapapun yang dihadapkan ONE pada saya.

ONE: Apakah anda menginginkan laga trilogi dengan Dejdamrong?

JM: Saya menginginkan itu, tetapi tidak dengan segera. Saya ingin menapaki peringkat terlebih dahulu dan melawan petarung lainnya sebelum saya menantangnya untuk laga trilogi itu.

Filipino striker Jeremy Miado smashes the heavy bag

ONE: Akhirnya, apakah ada tujuan pribadi yang ingin anda capai pada tahun 2020?

JM: Seperti semua orang lainnya, memiliki karier yang sukses adalah yang teratas dalam tujuan pribadi saya. Tetapi, saya juga berharap dapat membantu istri saya untuk mencetak nama besar bagi dirinya tahun depan, demi membuktikan bahwa ia layak berada di perusahaan elit seperti ONE.

Baca juga: 2019 Bagi Jamal Yusupov: Kehidupan Setelah Meng-KO Yodsanklai

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Xiong Stamp JH Superlek
Duke Didier Jasur Mirzamukhamedov ONE158 1920X1280 25
Panrit Lukjaomaesaiwaree Kongklai Annymuaythai ONE Friday Fights 24 scaled
StampFairtex DeniceZamboanga 1200X800
Duke Didier Jasur Mirzamukhamedov ONE158 1920X1280 2
Ferrari Fairtex Mavlud Tupiev ONE Friday Fights 56 22
Ferrari Fairtex and Mavlud Tupiev ONE Friday Fights 56
Jin Tae Ho Valmir Da Silva ONE159 1920X1280 54
Ben Tynan Kang Ji Won ONE Fight Night 16 80 scaled
Ben Tynan Kang Ji Won ONE Fight Night 16 66 scaled
Jin Tae Ho Valmir Da Silva ONE159 1920X1280 54
Ferrari Fairtex defeats Antar Kacem ONE Friday Fights 47 21